5

6.1K 327 172
                                    


Besoknya Naruto bangun dan melakukan ritual paginya kecuali sarapan. 

"hmm, sebelum ke kedai aku baca gulungan Nii san ah" ucap Naruto.

Lalu Naruto membuat 1 Bunshin guna mempelajari gulungan gulungan yang dipelajari Shisui.

"kamu cari gulungan Katon punya Shisui Nii, lalu pelajari aku ingin memperkuat jurus Katon ku" ucap Naruto pada Bunshinnya.

"baik boss" ucap Bushin tersebut.

'baik lah waktunya ke kedai Ichiraku' batin Naruto lalu beranjak pergi meninggalkan Bunshinya.

Naruto hanya berjalan santai dengan wajah datar. Yaa seperti biasa tatapan benci beserta cibiran cibiran warga sudah biasa ditelinga Naruto hingga sampai dikedai Ichiraku.

"Halo paman" ucap Naruto.

"oh kau Naruto, apa pesan seperti biasanya ?" tanya Paman Teuchi.

"Iya paman, seperti biasa"ucap Naruto.

"baiklah tunggu ya"

"ini Naruto kun Ramenya" ucap Ayame.

"Arigatou, Ayame nee" ucap Naruto.

Setelah makan Naruto meninggalkan uang dimeja lalu pergi kearah hutan untuk melakukan latihan, dia berharap bunshin tidak hilang mendadak karena jika dia hilang saat Naruto asli sedang berjalan bisa bisa jatuh.

Setelah cukup lama berjalan Naruto dia mengurungkan niatnya untuk latihan dihutan saat bertemu gadis bersurai indigo sedang dikerumuni oleh bocah bocah yang berniat ingin menggangunya.

"oi kau bukanya bocah Hyuga ya?" tanya Bocah pertama.

"iya dia memiliki mata hantu, hiiii serem" Ucap Bocah kedua

"wooh, iya dong ada mata hantu, apa kau saudaranya Neji ?"ujar Bocah Ketiga.

"i i iya" jawab Hinata gugup.

"wah, pasti arogan ya, " ucap Sinis bocah kedua.

"jika kamu ingin lewat sini cepat cium kaki kami" ujar Bocah pertama.

"t ta p pi.."sebelum melanjutkan kalimatnya Hinata ingin menangis.

"gausah sok menangis, cepat cium kaki kami!!" ucap bocah ketiga.

Lalu bocah ketiga tersebut ingin memengang kepala Hinata agar menunduk.

Greep.

Tangan bocah yang ingin menyentuh kepala Hinata tersebut dicengkram oleh tangan Naruto.

"jangan kau sentuh dia" ucap datar Naruto.

"bukanya kau aib desa, cepat lepaskan aku" ucap bocah ketiga.

"woi aib desa mau jadi pahlawan kesiangan, chakra aja gk punya !!" ujar Bocah kedua.

"kalo iya kenapa?" jawab Naruto masih datar.

Bocah pertama geram lalu berlari kearah Naruto sambil mengepalkan tanganya berniat memukul Naruto.

Naruto hanya memandang datar, saat mendekat dengan cepat Naruto hanya menendang, ya tendangan biasa tapi membuat bocah tersebut terpental kebelakang dengan darah segar keluar dari mulutnya.

"sialan kau monster cepat lepaskan aku" ujar bocah ketiga.

Naruto lalu mempererat cengkeramanya membuat tangan bocah ketiga itu patah.

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah" teriak bocah tersebut.

Naruto lalu merapal heanseal.

'Fuuton : Kazekiri no jutsu'

TerabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang