5. RASA

465 38 6
                                    

1. Rasa.

"Karena aku sadar, lebihku darinya hanya soal rasa."

****

Deven mematikan mesin motor nya ketika sudah sampai di pekarangan rumah minimalis namun terkesan mewah itu.

Ia cabut kunci motor nya lalu bergegas turun dari motor merah kesayangannya.

"Deven? Tumben kamu pulangnya cepet, dek." Ucap wanita paruh baya yang sedang duduk di teras rumah.

"Lagi pengen pulang cepet aja ma, hehe." Kata nya seraya mencium punggung tangan Lenny, mamanya.

"Ya sudah, kamu mandi bersih-bersih. Abistu makan."

"Iyaiya mama bawel." Ucap Deven yang membuat Lenny melototkan matanya. Kemudian Deven berlari kecil masuk ke dalam rumah.

Deven menaiki anak tangga satu-persatu. Tak perlu waktu lama, ia sudah sampai di kamar yang bernuansa putih abu-abu ini.

brakk!

Ia melempar tas nya ke sembarang arah, membuka sepatu nya lalu ditaruh di sembarang tempat pula. Begitulah Deven, always berantakan.

"Kok gue gak dingin sih sama tuh cewek?" Gumam nya sambil merebahkan diri di kasur king size nya.

"Apa gue ada rasa sama dia?" Ucap Deven yang menerawang langit-langit kamar nya.

"Eh, tapi gak mungkin. Gue gak mau jadi korban php cewek lagi." Deven membuang jauh-jauh fikirannya tentang gadis itu.

Deven tidak ingin mengambil pusing, alhasil ia mengambil ponsel nya dan mengotak-atik benda pipih persegi panjang itu.

"Anneth ada ig gak ya?" Dengan lihai, Deven mencari nama Anneth di kolom pencarian instagram.

Deven men-scroll kebawah, "Mana sih? Gak mungkin kan kalau gak punya ig?" Gerutu Deven sambil mengotak-atik benda pipih itu.

Wajah Deven berubah drastis ketika menemukan akun instagram gadis itu. "Yashh ketemu!" Ucap Deven tersenyum sumringah.

"Gue follow gak ya? Akun nya pake di private lagi."

"Follow aja lah, gak boleh gengsi." Deven memencet tombol follow dan sekarang ia harus menunggu gadis itu mengonfirmasi akunnya.

Tak perlu menunggu lama, gadis itu sudah mengonfirmasi dan juga di follow back olehnya. Membuat Deven menjadi salting sendiri.

"Peka banget sih, langsung di follow back haha." Deven terkekeh kecil memandangi ponsel nya.

"Eh buset, manis bat dah neng geulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh buset, manis bat dah neng geulis." Ucap Deven yang senyam-senyum sendiri seperti orang tidak waras.

"Emak nya dulu pas hamil ngidam apaan ya? Anak nya bisa manis kaya gini. Ngidam Gula aren kali ya?" Kata Deven.

DEVEN ANNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang