8. LORONG UTAMA

446 40 10
                                    

8. Lorong Utama.

"Daripada insecure mending rajin bersyucure." -- Gogo Simanjuntak.

****

Hari minggu pagi yang cerah, di temani dengan segelas cangkir susu coklat hangat dan udara pagi yang sejuk. Minggu yang sangat menyenangkan.

Anneth, gadis itu sedang duduk di balkon kamar nya sambil meminum secangkir susu coklat hangat. Tak lupa ia memangku gitar krem kesayangannya.

Jika kalian menanyakan dimana Nashwa, Charisa, dan Joa? Mereka sudah pulang sejak pukul setengah tujuh pagi tadi.

"And that's because I wanna be your favorite boy..." Suara alunan gitar dipetik sesuai nada nya. Dipadukan dengan suara merdu milik Anneth.

"I wanna be the one that makes your day--"

"Anneth." Suara dingin bariton itu yang menghentikan nyanyian Anneth.

Seketika Anneth menoleh ke sumber, refleks ia berdiri dan menaruh gitar itu disebelah kursi yang ia duduki tadi. "A-ayah?" Ucap Anneth gugup.

Erico, ayah Anneth. Pria paruh baya itu mendekat ke arah Anneth. Tanpa babibu beliau langsung mengambil paksa gitar milik Anneth dan membantingnya.

GUPRANG!!!

"Ayahh!!" Anneth tersentak. Dengan segera ia mengambil gitar yang sudah patah dan rusak itu di lantai. "Kenapa dibanting yah?" Tanya Anneth lirih.

"Harus berapa kali ayah bilang! Jangan masuk ke dunia musik! Kamu ngeyel!" Tutur Erico penuh penekanan. Detik berikutnya Erico pergi meninggalkan anak bungsu nya itu.

Anneth menatap nanar gitar yang sudah rusak itu. Salah satu senar nya ada yang copot. Padahal gitar itu ia beli dengan hasil jerih payah nya menabung selama 2 bulan penuh.

Dan selama 2 bulan itu juga, Anneth rela untuk tidak jajan ke kantin bersama teman-temannya, dan juga tidak ikut hangout dengan teman-temannya.

Salah ya emang kalau Anneth suka musik? Batin Anneth bertanya.

****

Pagi ini, di lorong koridor utama di penuhi dengan anak-anak Bandidos yang sedang berjalan. Kini, keempat anggota inti Bandidos berjalan di depan.

"Dep, gimana tuh sama dekel gemoi?" Goda Wiliam menaik turunkan alisnya.

"Gak gimana-gimana." Jawab Deven seadanya. Deven adalah tipikal cowok yang cuek dan tidak suka berbasa basi.

"Ah elu, gak asik masa udah kelas 11 belum ada pacar. Boro-boro pacar, mantan aja kagak ada." sewot Wiliam.

"Liat tuh Gogo, tiap minggu cewek nya gonta-ganti mulu." Wiliam menunjuk Gogo yang sedang makan makanan ringan menggunakan dagu nya.

"Bener tuh Dep, secara lo itu ganteng. Kalau aja Deven buka hati nya, pasti banyak tuh cewek yang nyantol." Imbuh Gogo sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Kalau udah jodoh mah pasti ketemu." Friden yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara dingin baritonnya.

Deven yang berada di samping Friden pun merangkul nya dari samping. "Baru temen gue," Deven mengakui.

"DEVEN!" Panggil seseorang dari belakang mereka. Spontan Deven menurunkan lengannya yang berada di pundak Friden.

Ia membalikan badannya. Terdapat Azalea disana. Sang primadona SMA Rajawali. Deven menaikan sebelah alisnya, seolah bertanya : ada apa?

DEVEN ANNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang