"Luke?? I think i need some help-"
Aku dan Luke menoleh ke arah dapur hampir bersamaan.
Luke berkata padaku, "I'm going to help him."
"Need some help?" tawarku.
Luke berhenti sejenak dan mengangguk.
"Tom? What's wrong?" tanya Luke.
Tom memasang raut muka malu, "Em... Ehehe..."
Aku memandang ke seluruh ruangan. Ada beberapa genangan teh tumpah di lantai. Kulihat kira-kira ada 2 cangkir yang jatuh.
Kemeja biru muda Tom yang semula bersih terkena cipratan teh.
Tom bisa ceroboh juga ya, tawaku dalam hati.
"Here, let me help." kataku. Aku melihat lap di pojok lalu mengambilnya. Aku mulai membersihkan counter marmer dapur.
Ok... Sudah hampir bersih, tinggal-
PYARRR!!!
Tubuhku langsung kaku. Perlahan aku menoleh ke bawah, lalu ke arah Tom.
Eh-
Eh-
Kemeja Tom basah kuyup terkena cangkir teh yang kusenggol. Aaaaaaaaaaaaaa- Aku menahan teriakan batin ku. Kemeja Tom yang semula sangatlah bersih, jadi terlihat-
tembus pandang-
menunjukkan abs aka ototnya.
A
A
A
A
To
Long
Aku takut setengah mati.
Tom menatap mukaku yang sudah mencapai titik didih."E- em- em- i'm sorr-
"Ehehehehe~" tawa Tom seketika,
"It's okay, ehehe~"Aduh malah ketawaaa... Selamet sih aku, tapi aku nggak bisa bayangin mukaku ini semerah apa gara-gara tawanya.
"Hehe. Em- let me clean-" kataku sambil mengelap.
Eh Bambangg. Barusan aku ngelap apa???
Aku mendongak ke atas.
A
Ak
Aku
Nge
Ngelap
Bajunya Tom-
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bodo bodo bodo bodo bodo bodo bodo bodo bodo bodo-
Tom melihat mukaku yang sudah merahhh banget. Aduh mati. Ayam tetangga, bantuin aku....
Aku menunduk menahan tangis. Malu setengah mati. Aku perlahan mundur.
GUBRYAKK!!!
Aku kepleset teh yang tumpah di belakang ku. Ampunnn cobaan apaaa iniii-
Tangisan sudah di ujung mataku.
Kalo bisa ini mimpi aja udahhh gppppp-Ketika aku mendongak, ternyata Tom berlutut didepanku. Ia memegang tisu dan-
mulai mengelap wajahku yang penuh dengan tangis.
Aku terdiam. Nafasku sudah tidak karuan. Bulu kuduk ku berdiri sepanjang tubuhku. Beneran kan ini?!?!
Tangan Tom terjulur untuk membantuku berdiri. Yaampun aku pegang tangannyaaaaa...
"I- i am truly sorry." kataku pelan.
Tom mendekat.
Dan.
Dan.
Memelukku
ASTAGANAGAAAAHHHHHH!!!
Dia memelukku cukup lama, aku terdiam tidak bisa bergerak. Nafasku yang tidak karuan mulai tenang berkat pelukannya, meskipun dalam hati makin bergejolak.
Akhirnya dia melepaskan pelukannya.
"Ehehe- Seems that i'm not the one who's clumsy." kata Tom yang berhasil membuat aku maallluuu.
"Emm... Tom? Y/N? I think you need to change your clothes." sela Luke.
Tom melihat ke shirtnya yang basah. "Oh, yes," jawabnya dengan senyum, "Please take one more t-shirt. Thank you."
Heh.
Itu kaos
Bukan
Buatku
Kan??!?!??!?
~~~•~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiddleston - Imagines
FanfictionBagaimana kalau orang di depanmu itu benar-benar Thomas William Hiddleston? Kamu, seorang Hiddlestoners yang mengaguminya sejak lama, melihat sosok seorang Tom, menoleh kepadamu. "Ini bukan mimpi kan?" Bagaimana reaksimu?