10 tahun telah berlalu. Sekarang aku sudah tumbuh menjadi mahasiswa di kota Daedo.
Sekarang aku sedang mengacak-acak rambutku frustasi. Bagaimana tidak? Tugas sudah menumpuk seperti gunung dan harus di kumpulkan 2 hari lagi! Dosen itu memang gila!
Tiba-tiba sebuah tangan tersodor di depanku. Aku langsung menoleh ke samping untuk melihat si pemilik tangan.
Terlihatlah remaja berkaos kuning dengan syal merah yang melingkar di lehernya dan topi rajut kuning hadiah ulang tahun yang aku berikan 1 tahun yang lalu. Dia adalah Kory.
"Apa maunya?" Tanyaku cepat.
Jujur saja, aku sekarang sedang frustasi karena tugas yang menumpuk.
"Makanlah permen karet ini. Aku dengar permen karet bisa menghilangkan setres" jawab Kory santai sambil melempar permen karet kepadaku.
Aku hanya mengangguk pelan sambil membuka bungkus permen dan memasukkan permen tersebut ke mulutku dan mengunyah nya.
Kory hanya tersenyum kecil saat melihat aku mengunyah permen.
"Aku bosan nih! Jalan yuk!" Kataku cepat saat melihat Kory yang memperhatikanku.
Kory langsung mengernyit dahi bingung.
"Bukankah setelah ini kau ada jam kuliah,ya?" Tanya Kory bingung.
Aku hanya memutar bola mataku kesal. Ini anak gak bisa diajak kerja sama ya?
"Aku bolos saja hari ini! Kau tidak ada jam kuliah kan?" Kataku santai kepada Kory.
Kory terlihat berpikir sebentar dan mengangguk pelan. Aku tersenyum senang saat melihat anggukan kepalanya. Dengan cepat aku langsung menarik tangannya menuju parkiran mobil untuk bertemu dengan Y.
"Hai Kory! Bagaimana kuliahmu hari ini? Eh.. tunggu dulu! Kenapa kau juga ada di sini! Apa kau mau membolos?" Oceh Y saat kami memasukinya.
Aku hanya mendengus kesal saat mendengar celotehan nya.
"Sudahlah Y ayo kita jalan" balas Kory cepat saat melihat wajahku yang tidak bersahabat.
Y tidak berkomentar lagi dan mulai berjalan di dengan di kemudikan oleh Kory.
"Kita mau kemana?" Tanya Kory sambil melihatku yang masih mengunyah permen karet.
Aku berpikir sejenak untuk tempat tujuan yang akan kami datangi. Tapi tak satupun muncul di kepalaku. Aku hanya mengangkat bahu yang berarti terserah dia saja.
Kory mendengus kesal saat melihat jawabanku. Dapat aku dengar umpatan kecil yang dia ucapkan kepadaku. Aku hanya acuh saja dengan umpatannya.
Kami tiba di tempat tujuan. Aku turun dari mobil dan melihat pemandangan di luar. Aku tahu ini di mana!
Ini adalah pinggir danau tempat biasa aku menghabiskan waktu bersama kakak dulu. Aku hanya tersenyum melihat pohon besar yang ada di pinggir danau. Dulu di sanalah aku bermain kejar-kejaran bersama kakak. Tapi semua itu kini hanya lah kenangan.
Kory tersenyum saat melihat responku kepada tempat ini.
"Indah bukan?" Kata Kory sambil tersenyum bangga.
Aku hanya berjalan menuju pohon tanpa mempedulikan apa yang Kory katakan.
Aku langsung duduk dan bersandar di pohon tersebut sambil meluruskan kakiku.
Hah...
Benar-benar nyaman.Tiba-tiba Kory menaruh kepalanya di pahaku. Aku menatapnya dengan tatapan kesal. Tapi Kory tidak peduli. Dia hanya menutup matanya sambil menikmati angin yang berhembus pelan. Tanpa sadar, aku malah mengelus kepalanya.
Aku tidak tahu kenapa aku melakukannya. Yang pasti tanganku benar-benar ingin mengelus rambut coklat itu.
Tiba-tiba Kory membuka matanya. Dia menatap wajahku dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti.
"Lakukan lagi" pintanya pelan.
Aku hanya mengangguk pelan dan kembali mengelus kepalanya. Dia benar-benar sudah seperti anak anjing yang suka bermanja-manja pada tuannya.
Biarkanlah kami menikmati waktu ini. Sampai matahari terbenam. Karena aku sangat menyukai setiap momen yang aku dan dia Lakukan bersama.
TBC
kenapa aku nulis adegan yang kayak gitu ya🤔////plak
(Jangan pedulikan)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM ✓
Fantasytokoh-tokoh yang ada di dalam mimpiku mulai muncul di dalam kehidupanku -Kyra PERINGATAN!!! -typo bertebaran -alur gak jelas