Jam istirahat sekolah akhirnya tiba. Semua rencana yang aku susun untuk tidur tanpa gangguan hancur begitu saja karena ulah Miela.
"Jangan coba-coba tidur di bawah pengawasanku"ancam Miela selama pelajaran pertama tadi.
Sekarang aku hanya memainkan makanan yang di belikan Miela. Yah.....
Sekarang kami berada di kantin. Selama perjalanan ke kantin, aku sudah berusaha memberontak tapi hasilnya nihil."Ayo dimakan makanannya"bujuk Miela sambil tersenyum kecil. Dia benar-benar tidak merasa berdosa dengan apa yang telah dia lakukan padaku.
"Aku ingin beli soda dulu"ucap ku malas dan mulai berjalan meninggalkan Miela sendirian.
Setelah 15 menit mengantri, akhirnya Soda yang aku inginkan ada dalam genggamanku.
Sambil menggerutu kesal, aku mulai berjalan kembali ke meja Miela.
Tapi karena keteledoran ku, aku tidak sengaja menyenggol orang lain dan Mie pedas yang ia beli mengenai wajahku.
Bukannya minta maaf, dia malah tertawa terbahak bahak melihat penampilanku.
Tanpa melihat wajahnya lagi, aku langsung melempar soda yang ada di tanganku ke wajahnya. Namun dia berhasil mengelak dan malah mengenai Kepala Miela.
"Hei"marah Miela lalu melempar Hotdog nya dan mengenai kepala Erin si ketua kelas.
"PERANG MAKANAN!!!!" Teriak anak laki-laki dan di iringi dengan makanan yang terbang karena di lemparkan para siswa.
Kantin yang tadinya bersih kini berubah menjadi tempat perang sengit antara siswa.
"BERHENTI!!" Teriakkan itu membuat semua anak berhenti melemparkan makanan dan menatap ke sumber suara.
Habislah sudah....
Dia adalah kepala sekolah, Miss Liora.
Matanya menatap tajam kepada semua murid yang ada di kantin."Siapa yang memulai kekacauan ini?" Tanya Miss Liora cepat.
Semua murid yang ada di dalam kantin langsung menunjuk ke arahku dan anak laki-laki yang menertawakan ku tadi.
"Kalian semua dihukum dapat pelajaran tambahan 3 jam selama sebulan dan hormat di lapangan selama 30 menit! Dan untuk kalian berdua dapat tambahan hukuman untuk membersihkan kantin" ucap Miss Liora lalu pergi meninggalkan kami.
Semua murid menggerutu kesal lalu pergi meninggalkan aku dan anak laki-laki itu.
Saat aku menatap mata anak laki-laki itu, baru aku sadar jika dia adalah Kory."Maaf ini salahku" kataku sambil menundukkan kepala karena malu.
"Ayolah jangan terlalu di pikirkan! Itu tadi sangat menyenangkan loh!" Hibur Kory sambil mengelus kepalaku.
Aku yang mendapat elusan lembut nya langsung memalingkan wajahku yang memerah. Dia hanya tertawa ketika melihat tingkahku.
"Ayo bersihkan ruangan ini! Agar kita bisa nyantai sambil menyaksikan mereka semua yang di hukum hormat di lapangan!" Katanya sambil melempar sapu ke padaku.
Aku hanya mengangguk kecil sambil tersenyum. Mungkin tidak ada salahnya di hukum asalkan bisa bersama dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DREAM ✓
Fantasytokoh-tokoh yang ada di dalam mimpiku mulai muncul di dalam kehidupanku -Kyra PERINGATAN!!! -typo bertebaran -alur gak jelas