3

1.5K 205 43
                                    

Eren, Rico dan Tanjirou berlari diatas dinding. Tanpa mengurangi kecepatan, Rico berbicara bahwa beberapa temannya meninggal. Didalam hati Tanjirou, ia merasa empati pada Rico. Karena ia sendiri juga tahu rasanya kehilangan teman.

"Ingatlah itu, Eren. Tak peduli apa yang terjadi, tapi tolong ingatlah itu." Akhir Rico, mereka turun dari dinding. Menyisakan Tanjirou yang bingung bagaimana caranya ia turun.

Roe tiba-tiba menghampirinya, Tanjirou pun agak terkejut melihat kedatangan Roe.

"Tuan Kamado, dan Nona Kamado... Aku memberikan kalian skill untuk berpindah tempat. Saya juga memberikan skill tersebut pada teman-teman anda, cukup pikirkan tempat kau ingin muncul. Dan disitulah anda. Tapi dengan satu catatan, kemampuan berpindah tempat akan terisi tiap lima menit sekali.
Jadi tolong gunakan skill tersebut sebaik-baiknya. Kalian juga bisa berkomunikasi satu sama lain, hanya dengan menutup salah satu telinga dengan jari." Jelas Roe. Tanjirou tersenyum dan berterimakasih, tapi Roe menolak dan berkata bahwa itu sudah tugasnya.

Fuuuh...

Dengan satu tiupan angin, Tanjirou dan Nezuko turun dari atas dinding. Nezuko tiba-tiba keluar dari kotaknya, dan menatap Tanjirou.

"Eh, Nezuko? K-kau ingin mengambil jalan yang berbeda--?"

"Hm! (Ya!)" Gumam Nezuko. Tanjirou dengan berat hati pun mengizinkannya. Sekarang mereka berpisah untuk sementara, Tanjirou kearah kanan sementara Nezuko ke arah kiri.

Tanjirou mendengar suara ledakan, dan berlari kearah sana. Ia melihat, wujud Titan Eren yang terduduk di depan batu.

'Kali ini, aku akan membalas budi padamu Eren!' batin Tanjirou dalam benaknya.

Tanjirou mendekat, tapi dihentikan oleh Ian.
"Tunggu, berhenti Tanjirou-San!"

Tanjirou sontak berhenti dan menengok kearah Ian. "Ada apa? Apa yang terjadi dengan Eren-San?" Tanya Tanjirou pada Ian.

"Ia berubah, tapi tiba-tiba ia terduduk seperti tidak sadar." Jawab Ian seraya menautkan kedua alisnya. Tanjirou kembali menengok kedepan. Ia melihat, Mikasa sedang mencoba menyadarkan Eren. Tapi Eren malah berusaha meninju Mikasa, untung saja Mikasa menghindar sehingga Eren meninju dirinya sendiri.

Lalu datanglah Armin, ia menancapkan kaitannya di tengkuk Eren dan memukul-mukul tengkuknya. Lalu Ian menyarankan Tanjirou untuk menghabisi para Titan terlebih dahulu.

Tanjirou berlari-lari diatas atap rumah yang sudah hancur. Pemandangan sekitar masih sama dengan saat ia pertama kali tiba disini. Tiba-tiba, ia teringat ia akan mengetes 'Kemampuan' Komunikasi yang diberikan oleh Roe.

Tanjirou menutup satu telinganya dengan jarinya, lalu mulai membatin.

"Halo? Halo? Ini Tanjirou. Ganti."

"TANJIROUUU AKU DI KERUBUNGI PARA TITAN! TOLONG AKUUU!"

Tanjirou mengenali suara itu. Ya, itu Zenitsu yang sedang ketakutan setengah Mati.

"Zenitsu, apakah kau ingat obat tidur yang khusus dibuat Tamayo-San?"

"Eh? Tamayo-San membuatkan ku obat semacam itu?"

"Ya, cek kantong Hakama mu."

Dikejauhan sana, Zenitsu merogoh kantong hakamanya. Dan benar saja, ia menemukan botol obat yang bertuliskan 'Obat Tidur khusus'. Zenitsu memakannya, dan dengan sekejap ia tertidur.

Lost. (Kimetsu No Yaiba x shingeki no kyojin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang