lima puluh tiga

1.2K 51 2
                                    

Untuk kalian yang sudah baca versi webnovel nya, aku cuma mau jawab pertanyaan kalian yang belum tau.

"Kak kenapa di webnovel gak pernah ada multimedianya?"

Jadi gini ya, di webnovel itu memang tidak di perkenankan untuk di taruh referensi gambar atau yang biasa disebut multimedia. Katanya takut ada yang menaruh konten dewasa yang berbau pornografi.

Makasih, happy reading, enjoy ya!❤️

//

Kali ini Vrans menutup setiap langkah gadisnya karena ia ingin sedikit memberi kejutan tentang hal ini. Ia menuntun Xena supaya gadis itu tetap berada satu jalan bersamanya.

"Ingin masuk rumah saja harus di tutup ya matanya?" Tanya Xena dengan sangat lugu. Ia bahkan tidak memiliki gambaran apapun tentang hal yang akan di lakukan oleh Vrans berikutnya.

Vrans tersenyum singkat. Ia bahkan tidak perlu menjelaskan apapun lagi, biarkan Xena yang merasa terkejut. Dengan perlahan, ia membuka pintu rumah megah miliknya dengan satu tangan yang bergerak bebas.

"Sudah sampai pintu utama?" Tanya Xena dengan nada bingung. Bagaimana tidak, daritadi yang ia lihat hanyalah kegelapan saja, tidak ada yang lain.

"Sudah."

Vrans melepas genggaman tangannya pada Xena. Ia berjalan ke belakang gadis itu, lalu membuka penutup mata yang sedari tadi menghalau penglihatannya.

"KEJUTAN!"

Mata Xena membulat sempurna. Ia dapat melihat bagaimana orang-orang yang ia sayangi berkumpul di rumah Vrans. Di sana terdapat Tasya dan Liam yang memegang erat buket bunga marah yang sangat besar secara bersamaan. Leo yang berdiri di dekat sebuah troli yang menampilkan kue besar hasil buatan tangan Orlin dan juga Niel, ah tidak terlalu buruk. Sekaligus Niel yang memeluk pinggang Orlin dengan sangat posesif, gadisnya kini tengah memegang rangkaian balon yang di ikat menjadi satu oleh Erica. Sedangkan Erica sendiri, ia berdiri dengan raut cukup bahagia menatap ke arahnya, namun terlihat juga kegelisahan di kedua bola matanya.

 Sedangkan Erica sendiri, ia berdiri dengan raut cukup bahagia menatap ke arahnya, namun terlihat juga kegelisahan di kedua bola matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah iya, dan jangan melupakan beberapa karyawan yang kini menggenggam kotak kado di masing-masing tangannya.

Napas Xena terasa tercekat. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana sosok seperti Vrans bisa melakukan hal semanis ini. "Astaga, kalian... benar-benar sangat manis." Lirihnya dengan pandangan yang mulai berkabut. Ia menangis bahagia saat ini juga.

Vrans tersenyum senang kala melihat gadisnya yang menangis dengan senyum lebar yang menghiasi wajah. "Aku sudah menyiapkan ini semua dari jauh hari, sayang."

Entah apa yang harus ia lakukan, Xena kini menghambur ke dalam pelukan Vrans. Memeluk tubuh laki-laki itu dengan sangat erat. "Bosayang, apa maksudnya aku akan segera menikah dengan kamu?" Tanyanya dengan suara serak. Ia sebelumnya memang sudah percayalah diri jika Vrans akan menikahi dirinya. Tapi untuk kejutan yang terbilang jauh dari kata sederhana ini, membuat dirinya merasakan kesenangan yang berkali-kali lipat.

My Coldest CEO [TERSEDIA DI WEBNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang