23.

902 128 11
                                    

(Y/n) mengelus surai muzan yang sedang terbaring di sofa."Muzan-san?"

"Ne~muzan-san." Muzan membuka mata nya secara perlahan.

"Daijoubu?" Muzan hanya mengangguk.

"Muzan-sama! Gawat!" Tiba tiba douma lari entah dari mana dan mengguncang muzan dengan kencang.

"Kalau si puyuh kenapa napa nanti muzan-sama tidak bisa punya anak!"

Bletak...

"Bisa gak sih jangan di biasain gitu muncul sembarangan kayak jelangkung tau gk?!" Kacang~

"Tapi muzan-sama tenang saja, jika tuan tidak bisa memiliki anak, aku dan shinobu-chan akan membuat kannya untuk kalian berdua."

Brak...

Diambang pintu ada shinobu yang sepertinya tidak sengaja mendengar perkataan douma.

"Are~bisakah kau mengatakan nya lagi?!"

"Shinobu-chan! Kau setuju kan kalau kita membuat anak yang ba-"

Bruag...

"Aku lebih sudi melajang seumur hidup dari menikah dengan orang mesum seperti mu!"

"Tapi bukannya gapapa ya mesum sama istri sendi-"

Plak...

"(Y/n), kau punya kursi bekas, tali dan selotip?" Tanya shinobu yang masih memegang kerah douma, buat siap siaga siapa tau si douma minta du seret.

"Buat apa?"

"Ni bocah pen gue jadiin tumbal lait utara."

"Selatan shinobu-chan!"protes douma.

"Kau disini dulu, aku ada urusan sama bocah mesum ini." Douma pun diseret dengan tidak elok nya.

(Y/n) menghela nafas pelan."Hufh...jujur mereka itu serasi."

"Aku bisa mendengarmu loh (Y/n)-san!" (Y/n) terkekeh.

"Ne (Y/n)."yang di panggil menengok.

"Kalau beneran gak bisa punya anak gima-"

Plak...buaghh...kapoww...meong...

"Mati saja kau."(Y/n) pun pergi meninggalkan muzan yang entah masih bernyawa atau tidak.
.
.
.
.
.

"Ano kagaya-san."

"Hmm?"

"Apa kau masih menyukaiku?" Kagaya melihat bintang melalui jendela loteng.

"Entahlah."

"E...naze?!"

"Kau terlalu baik untukku."

Plak...

"Aku sudah menampar mu, itu berarti aku bisa-"

"Bukan begitu, tapi orang yang sempurna seperti mu tidak pantas bersamaku." Anjai baper.

"Apa ini...sempurna?" (Y/n) membuka bajunya(Jangan sange woi.).

Terlihat banyak luka seperti bekas cambuk disekujur tubuh (Y/n) dan itu membuat kagaya terkejut bukan main.

"Apa yang terjadi?" (Y/n) mulai memakai bajunya kembali.

"Ini semua, salah otou-sama."

"Apa tamura-san sejahat itu?"(Y/n) menggeleng dengan cepat.

"Bukan ayahku yang sekarang, tapi yang dulu, ayah yang selalu menganiaya aku dan kaa-san."

"Kau bukan anak keluarga ini?" (Y/n) menggeleng.

"Apa masih bisa aku disebut sempurna?"

"Kau selalu sempurna, dihatiku." Kagaya tersenyum penuh arti.

Blusshh...

"I...iya."

"Ekhem."deheman yang berada di ambang pintu membuat kagaya dan
(Y/n) menoleh.

"Apa?"protes (Y/n).

"Ciee...yang balikan ama gebetan, sedangkan kau dan aku hanya temenan."nyesek euy.

"Gak kok."

"Toh kalau bener balikan, paling aku langsung nikah aja, terus punya anak UwU."

Brakk...

"Dih, ngambek." Olok (Y/n).

"Bukannya kau dan muzan itu dekat?"

"Itu dulu, Sekarang kan ada kagaya-san."

"Ada yang baru bukan berarti meninggalkan yang lama, dia sudah mengorbankan waktu nya, apa kau tidak kasihan? Dia selalu menghiburmu bahkan harus dengan kebodohan. Kau meninggalkannya karena ada aku? Apa kau yakin? Bagaimana jika orang yang menyayangi mu kau tinggalkan hanya untuk orang yang suatu saat bisa meninggalkan mu?" (Y/n) terdiam.

"Aku sendiri bukan berarti aku berjanji untuk tetap disisi."

"Bagaimana jika suatu saat aku pergi jauh dan tak ada lagi yang menolongmu?"

"Ingat satu hal, jangan pernah membenci orang yang dulu kau sayang hanya karena satu kesalahan, bagaimanapun dia sudah mengisi hari hari mu dan mengorbankan waktu berharga nya. Kesempatan tidak datang dua kali."

"Aku harap kau mengerti, (Y/n)."













Yo gais...

Maaf banget ni ya klo ini gaje...

Author juga masukin pesan moral gis...

Jadi kalau kalian tidak suka boleh tinggalkan cerita ini.

Tapi kalo bisa sih jangan ya(・∀・)

Ja~

MY HAPPINESS DREAMS (KIMETSU GAKUEN X READERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang