sebuah awal.

180 85 39
                                    

"Sebuah kesan pertama yang indah, menjadi teman seseorang yang baik"

Hari pertama masuk kuliah, menjadi maba diuniversitas ternama adalah salah satu list impian letta, jangan tanyakan bagaimana ia bisa masuk, tentu saja beasiswa.

Segala keperluan masa ospek letta siapkan sendiri, gadis itu mengelus keringet yang ada di dahi nya, cape?jangan ditanya tentu saja

Letta berusaha lolos seleksi kampus dengan otaknya dan tentu dia tidak bisa hanya mengandalkan otak untuk kuliah disana karna bagaimanapun beasiswa itu hanya membayarkan kira-kira 80%

Sisa nya ya ia harus bekerja, tak apa semua butuh proses bukan?

Gadis itu sudah siap dengan baju putih dan rok hitam nya dengan rambut coklat lurus yang di kepang menjadi dua, terlihat sederhana namun memberikan kesan imut

Gadis itu menyusuri jalanan dengan berjalan kaki lalu mencari angkot,

"perhatian-perhatian untuk mahasiswa/mahasiswi baru untuk segera berkumpul di lapangan" kata salah satu kaka tingkat

Letta berjalan memasuki lapangan dan segera untuk berbaris,

"hai,kenalin nama gue lolya axulia" sapa gadis cantik dengan kulit putih dan rambut merah, letta menengok dan tersenyum "hai juga,gue letta ayunishla"

"santai aja si gue ga galak kali, btw lo disini ambil jurusan apa?"

"akuntansi"

"wah kita sama dong, boleh bareng kah?" ujar loly dengan wajah sumringah dan kubalas dengan anggukan

"btw lo tau ga disini tuh ada anak kaka tingkat yang ganteng banget tau asli, gue aja nih ya masuk sini gegara itu ta"

Letta terkekeh, ternyata teman baru nya ini maniac cogan "oh ya? Mantep nih buat cuci mata"

Loly membulatkan matanya lalu mengerjapkan" wahahah lo suka cogan juga? Gue kira lu gasuka soalnya lo itu keliatan agak gasuka tentang hal hal itu"

Letta dan loly tertawa ringan,

"ITU YANG DIBELAKANG!" suara bass itu mengagetkan kedua perempuan cantik itu,

Letta dan loly menundukan kepala nya bodoh amat si mereka masih ospek ini udah dilietin kating aja

"LO BERDUA MAJU KEDEPAN! GUE GASUKA NGULANG OMONGAN GUE" letta mengerjapkan mata nya memandangan loly yang meringis ngeri

Mereka berdua akhirnya maju mau ga mau kan? Daripada di keluarin dari ospek

Letta berjalan menduhui loly, menatap kebawah enggan untuk menatap kedepan dia malu sungguh

"lo berdua, denger ga tadi gue ngomong apa?" tanya laki-laki itu dengan suara bentakan

Letta terdiam, sungguh dia benci di bentak seperti ini

"lo berdua budeg?" 

"ma,, hm maaf ka kita salah" jawab letta terbata-bata

"sadar lo? Bagus deeh lo sadar, selesai ospek jangan pulang dulu lo harus dikasih sedikit permainan" ujar laki-laki itu sinis

Laki-laki dengan almater biru diikat di pinggang menghampiri keributan itu
"dit lo apa-apansi, dia baru ngelakuin kesalah sekali ga seharusnya lo gitu"

"ini urusan gue, lo gausah ikut campur"

Laki-laki dengan  almet dipinggang itu menggelengkan kepalanya menatap sahabatnya malas, sungguh ini nih sifat nyebelin nya radit

Laki-laki itu mengalihkan pandangannya dari sahabtanya menatap adik tingkat nya yang masiy menundukan kepala
"udah lo berdua balik aja, dia lagu pms jadinya sensi" ujar laki-laki itu seraya terkekeh

Leta&Radit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang