awal perjalanan.

25 15 4
                                    

Dua insan manusia yang bertemu dengan cara yang sangat sederhana, namun selalu membekas.

Angin malam menerpa rambut indah letta, seorang laki-laki dengan jas hitam duduk terdiam menatap langit malam didepanya

Gadis itu terkekeh kemudian menengok "kenapa kaka ajak gue kesini? " tanya letta pelan laki-laki itu terdiam sejenak berfikir

"gue ga ada temen" jawab laki-laki itu cepat, gadis ya g terduduk disampingnya itu tertawa kemudian mengangguk.

"kaya mimpi" ucap nya pelan namun radit mendengar.

"mimpi apa?" tanya radit bingung.

Kemudian gadis itu tertawa kembali " ketemu kaka"kata nya sambil menuju dada laki-laki itu

"ketemu kaka itu kaya mimpi " lanjutnya

Letta terkekeh kemudian berkata "dua kali kaka nolongin gue, bahkan gue belum bisa ngasih tau alasanya. "

Radit menatap letta datar "gaperlu ngasih tau gue, setiap orang punya privasinya masing-masing jadi itu hak lo. "

Letta menganggukan kepalanya kemudian menatap radit "kalo gue cerita sekarang kaka mau denger?" tanya letta dan dibalas anggukan.

Gadis itu menatap kosong ke depan " dari kecil gue ngerasain dibentak, omongan kasar itu sering melunjur bebas dari mulut ayah gue, "kata letta lalu terkekeh sedih.

"dari gue smp gue kerja buat nyari uang jajan buat bantu mama juga kadang ayah gue ga pernah nafkahi gue dan mama "

"puncaknya saat gue kelas 3 Smp dimana ayah gue berantem hebat  bahkan mukulin mama dan gue hanya karna perempuan itu ngaku minta putus karna di paksa mama " kata letta sambil tertawa hambar.

"ayah gue memilih menikah buat kedua kalinya hidup gue ancur. Bahkan luka itu membekas sampe sekarang"

Radit mendengarkan cerita letta dengan diam " kenapa lo ga pergih dari dulu aja?" tanya radit datar

Letta terkekeh kembali kemudian berkata "mama gue gamau" laki-laki itu menaikan alis nya bingung.

"why?"

"alasanya simpel, karna dia gamau gue kehilangan sosok ayah dia fikir gue anak perempuan dimana gue butuh sosok itu saat menikah nanti"

"But it hurts" kata radit dengan datar.

Letta tersenyum dan menganggukan kepalanua "you right. Itu sebab kenapa akhir nya mama gue memutuskan untuk mengakhiri rumah tangganya karna mama gue takut kesehatan mental gue terganggu"

Letta menatap kedepan dengan kosong "I hate my father but i love him. Itu yang lebih menyakitkan dari pukulan itu" 

"kenapa dia kembali?" tanya radit.

" Because of that woman " kata letta dengan suara seraknya

Mata gadis itu berkaca-kaca" wanita itu pergih ninggalin ayah gue dan ayah gue beranggapan itu semua karna mama gue"

Tangan kekar laki-laki itu menarik gadis rapuh kedalam pelukanya, laki-laki itu memejamkan mata nafas nya memburu

" its okey, i'm here" bisik radit di sela isakan letta

"lo mau denger pengakuan gue?" tanya radit dan dibalas anggukan kepala

"gue nyaman sama lo let, tapi gue takut " kata radit sambil memejamkan mata.

Letta terdiam membeku mendengar pengakuan radit.

"iya let gue suka sama lo. Lo bikin gue jatuh sejatuh jatuhnya lo bikin gue ngerasain rasa itu lagi"

Letta melepaskan pelukanya kemudian menatap wajah datar itu "ka radit guee,,,"

" its oke kalo lo ngerasa ga nyaman. Ini perasaan gue lo berhak untuk balas atau engga"

Letta menatap kedepan kemudian tertawa renyah " kita beda "

"maksud lo beda apanya?"

"kaka dan gue. Kita beda kehidupan kita beda 100derjat. "

Radit tertawa sinis "pikiran lo emang cetek,  you stupid. "

"kaka terbiasa hidup mewah,  tinggal dengan orang tua  ga kaya aku" kata letta terkekeh miris. 

" hidup kurang dengan orang tua yang broken home. Bahkan gue ga ada bagus bagusnya buat kaka "

Radit menarik tangan letta untuk menghadapnya " tell me.  Semua orang punya masa lalu lo kira gue sebagus cover?  Engga let gua juga punya masa lalu, gue butuh lo buat ngelupain masa itu dan lo butuh gue. "

"letta pliese,, Will you be my girlfriend? Gue emang bukan cowo romatis yang nembak cewe dengan bunga atau coklat,  bahkan gue ga bisa ngelakuin itu gue cuma cowo kaku yang pengen ngebuat kisah baru sama lo" kata radit dengan kekehan.

"Give me a chance let" kata radit dengan wajah datarnya

Letta menghelaikan nafas kemudian menatap radit,  "ka gue ga pant,,, "

" gue ga peduli lo kaya atau miskin.  Gue nyaman sama lo" kata radit pelan

Mata gadis itu berkaca-kaca kemudian terkekeh " iya gue mau" kata letta pelan,

radit tersenyum kecil "Repeat, please!"

"IYA GUE MAU " letta teriak tepat dikuping radit membuat laki-laki itu menatap tajam letta

Letta meringis kemudian nyengir "maaf" laki-laki itu masih menatap letta sambil menaikan alisnya "You won't hug me?"

Letta terkekeh kemudian memeluk laki-laki itu.  Laki-laki yang menolongnya beberapa kali laki-laki itu kaka tingkatnya

Entah lah perjalanan mereka seperti apa
Kisah mereka baru dimulau disini.

Leta&Radit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang