Raditya dirgantara miller

100 76 18
                                    

Keadaan bising dan gelap menyapa lelaki tampaj itu, memesan segelas cocktail ia harap tak apa untuk malam ini

"woi bro" sapa laki-laki dengan kaus merah

"apansi lo ka ngagetin aja"maki laki-laki yang sedang asik dengan minumannya

Laki-laki kaus merah itu tertawa, menampilkan lesung pipi nya sungguh mereka itu memang laki-laki bak dewa yunani, yaaa memang si manusia tidak ada yang sempurna

"ngapain lo ngajak kesini, lagi ada masalah?" tanya arkan, radit memutarkan matanya malas,

"lo pikir kalo gue kesini, gue harus punya masalah dulu?" jawab radit sinis

"haha Wanna play a little bitch?" tanya arkan sambil mengedipkan matanya

"what the fuck! Sorry. that's disgusting." maki radit, dan diikuti suara tertawa Arkan

"gue mau ke danceflorr dulu dit, grepe dikit dikit" kata arkan lalu tertawa terbahak-bahak, meninggalkan radit yang menggelengkan lalu terkekeh kecil melihat sahabatnya

Radit memang bukan dari keluarga broken home, ia laki-laki yang mempunyai segalanya, cinta dan keluarga, harta namun ia juga laki-laki dewasaa minum-minum buat dia hal biasa wajar tapi no untuk havingSexs

Menurut radit He only does that once in his life, suatu saat nanti ketika dia menetapkan wanitanya

Wanita? Sungguh dia sudah tidak berfikir kearah sana, dulu beberapa tahun yang lalu ia memang sudah memikirkan tentang pernikahan,memiliki anak yang lucu lucu seperti menyenangkan

Namun sayang, ga ada yang mengetahui takdir bukan? Orang yang dia percaya mengkhianti nya.

Sakit?tentu seperti ia sudah menaruh sebuah kepercayaaan namun di hancurkan karna sebuah uang.

"ren satu gelas lagi" reno, bertander di club ini, mengapa kenal?tentu saja karna radit sering kesini, kadang ia bosan dengan hidupnya ya dia perlu mencicipi cocktail menurut radit itu cukup

Rendi menggangukan kepala"cocktail again?  Want to try teuqila? Gabosen cocktail mulu " tanyaa rendi diakhiri dengan tertawa, menurut rendi radit ini salah satu orang penyukai cocktail ga pernah ganti ganti

"no thanks, i like it" jawab radit terkekeh

Raditya dirgantara miller, cowo dengan status sosial yang jauh dari kata menengah alias diatas cowo dengan segudang prestasi di kampus nya hanya satu yang anak kampus tau, radit adalah cowo kejam dan sinis ga pernah senyum no no no bukan gabisa melainkan jarang

Laki-laki itu memainkan ponsel nya, sambil meminum cocktail pesenanya melirik jam tangan nya 02:21

Mata laki-laki itu tak sengaja menangkap seorang perempuan yang ia sepertinya ia kenal radit mengerutkan keningnya seperti berfikir ,

Bukannya itu orang yang gue hukum ya?dia kerja disini kah? batin nya

"ren" panggil radit rendi mengangkat tangnya seolah berkata tunggu

Radit menganggukan kepalanya, lalu kembali menyesap minuman kesukaanya itu

"ada apa dit?" tanya rendi usai melayani orang tadi

"lo kenal cewe itu?" tanya radit

Radit mengerutkan dahinya"siapa? Si letta?"

"i dont know his name, itu yang pake baju sama kaya lo"

"iya itu si letta, karyawann baru kenapa lo nanyain? Tertarik? Jangan deh jangan sama dia dia polos banget awalnya aja dia kaget di ajak kerja disini tapi dia butuh uang katanya"

Leta&Radit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang