Matahari sedikit lagi akan tenggelam berarti menandakan sebentar lagi akan tibalah malam, ini hari ketiga Do kyungso tidak sadarkan diri.
Keysi sangat lah was was, hatinya tidak tenang sama sekali, karena orang yang ia tunggu tunggu bangun tidak lah hendak bangun. Sampai sampai di tempat kerjanya pun Ia tidak fokus karna memikirkan hal yang menurutnya itu sangatlah penting, sempat Ia di marahi oleh bosnya karena Kesyi memecahkan gelas dan piring efek tidak fokus itu. Oh ya! Sekarang kesyi berkerja di cafe yang tak jauh dari rumahnya.
"Duh gimana ini, kok D.o ngga bangun bangun sih." Was was Keysi yang sudah mundar mandir seperti setrikaan di pinggir tempat tidur yang di tempati oleh D.o sekarang.
"Gawat! Apalagi udah nyebar lagi beritanya kemana mana." Ujar Keysi kembali.
"Terus, kalau D.o bangun gue harus ngomong apa ya? Bingung juga, kan gue ngga terlalu bisa bahasa korea." Ujarnya lagi, sekarang Ia tampak lebih Khawatir karena Ia tahu bahwa D.o sudah sadar maka cara berinteraksi mereka akan seperti apa, masa Keysi harus kursus dulu bahasa korea, kan tidak mungkin.
Selama tiga hari ini Keysi merawat D.o dengan sangat telaten.
"KAK KEYSI, KAK KESINI!" Teriak Sela adeknya dari ruang tv.
Bergegas Keysi keluar menemui Sela adeknya.
"Iya ada apa dek, kok teriak teriak." Kata Keysi.
"Itu kak liat di tv ada berita lagi tentang abang tampan itu." Kata Sela sambil menunjuk ke tv yang sedang menayangkan berita tentang kehilangan D.o yang secara misterius itu.
"Huftt!" Keysi menelan ludahnya dengan susah payah.
"Apa babang tampan kita kasih aja ke mereka kak?" Tanyanya polos sambil mengerjapkan matanya.
"Bukan kak Sisi ngga mau kasih kak D.o ke mereka, tapi belum saatnya aja." Tutur Keysi
Lanjut Keysi, "inget ya dek pesen kak Sisi, kamu jangan pernah ngasih tau ke siapa pun tentang keberadaannya kakak tampan itu." Kata Keysi mengingatkan kembali kepada adeknya, agar tidak menyebarkan berita keberadaan D.o yang berada di rumahnya.
"Siap kak."
"Bagus! Anak pintar." Kata Keysi sambil mengusap puncak kepala adeknya.
Tringg.. Tringg....
Ponsel Keysi berbunyi menandakan ada yang menelfonnya, segera keysi lihat dan betul dugaannya yang menelfonnya kini itu adalah mamahnya sendiri. Di dalam hati Keysi sedikit was was karna takut mamahnya menanyakn tentang keadaan rumah.
"Assalamualaikum Mah." Kata Keysi.
"Waalaikumussalam."
"Mah, ada apa nelfon?" Tanta Keysi
"Ngga, mamah cuman kangen aja sama kalian."
"Gimana keadaan mamah di sana, papah juga mah?"
"Alhamdulillah kamu baik baik saja. kalau kalian, disana baik baik saja kan."
Dummm!!
"Al. Alhamdulillah kami juga baik baik saja mah disini." Jawab Keysi
"Syukurlah kalau begitu, yaudah mamah tutup dulu ya telfonnya, assalamualaikum."
"Waalaikumussalam Mah."
"Huhhh!" Keysi membuang nafasnya kasar, Ia sangat lega akhirnya mamahnya menutup juga telefonnya.
"Dek sebentar ya, kak Sisi tinggal dulu ya, soalnya mau ngebersihin badan si kakak tampan itu." Kata Keysi lalu di angguki oleh Sela.
Keysi bergegas pergi ke dapur untuk sekedar mengambil Lap dan air hangat secukupnya, lalu pergi ke kamarnya untuk membersihkan badan D.O yang sudah tampak kusam lagi.
Di katakan beruntung, memang Keysi orang yang sangat beruntung sekali bisa bersentuhan langsung dengan idol kpopnya, tapi kalau sedang keadaan ginimah beda lagi ceritanya.
Keysi tidak bosan bosannya terus memandangi wajah tampan D.o, mungkin tidak akan pernah di katakan bosan kalau terus saja memandangi wajah idolanya sendiri.
Keysi sempat berkhayal, kalau Ia bisa terus selamanya dengan D.o mungkin hidupnya cukup bahagia, ahh!! tapi itu cuman ego dari khayalannya saja. Bagaimana mungkun semesta bisa mengijinkan mereka berdua bersatu, toh! Mereka bagaikan langit dan bumi sangatlah jauh berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coincidentally
General Fiction"Udah sadar ya? Kapan sadarnya?" Pertanyaan yang sungguh luar biasa, mana mungkin Do kyungso mengerti apa yang Keysi ucapkan. "Kok gue bego ya, ngomong ke orang yang ngga bisa bahasa indonesia." Umpatnya ke diri sendiri. Apa yang selanjutnya mereka...