"Ayo sekarang saja, saya sudah tidak sabar ingin mendengar penjelasan dari kamu." Kata Do Kyongso sambil menarik paksa tangan Keysi.
Keysi hanya bisa terdiam dan manatap tangannya yang sedang di pegang oleh D.o, tubuh Keysi benar benar sangat kaku.
Saat akan melangkah keluar dari Mall tiba tiba hujan sangat deras, dan alhasil Do Kyongso memberhentikan langkahnya begitu juga dengan cekalannya segera di lepaskan.
"Yahh hujan!" Kata Do Kyongso.
"Yes! Alhamdulillah." Timpal Keysi sangat senang.
"Kok kamu malah senang."
"Ya. karna Sisi suka hujan." Alasan Keysi.
"Saya lama lama disini risih. Banyak orang takut ada yang mengenali saya, jadi ayo kita terobos saja hujan ini." Ajak Do Kyongso kepada Keysi.
"Tidak mau!"
"Ayo cepat." Kata D.o bersikeras mengangajak Keysi untuk segera pulang.
"Iya iya, tapi nanti tunggu sebentar lagi sampai hujannya agak sedikit reda." Cegah Keysi. Setelah mendengar penjelasam dari Keysi Do Kyongso nampak langsung diam dan melihat lihat di sekelilingnya.
BRAKK!
Seseorang menabrak D.o dari arah belakang, dan kedua kalinya Keysi di buat kaku ketika melihat orang yang menabrak D.o tadi. Dia adalah Bagas.
"Kamu tidak punya mata?" Tanya Do Kyongso dengan nada datar.
"Duh maaf mas maaf, saya lagi buru buru soalnya." Timpal Bagas yang belum menyadari keberadaan Keysi di sampingnya.
"Buru-buru juga kalau tidak sambil konsen jalan kamu akan seperti ini dan semakin memperlambat jalanmu." Kata Do kyongso dengan sedikit nada meninggi.
"Iya sekali lagi saya minta maaf." Kata Bagas dengan sangat ramah, saat itu juga Bagas menyadari bahwa yang di sampingnya itu adalah perempuan yang Ia kenali yaitu Keysi.
"KEYSI!" Kata Bagas dengan berteriak.
"Aduh!!Bagas jangan teriak malu" Kata Keysi panik.
"Kenapa lo ada disini?" Tanya Bagas.
"Euuu gue la.."
"Lagi nemenin saya beli pakaian baru." Timpal Do Kyongso, perkataan itu membuat bingung Bagas.
"Jadi Lo jalan sama ini orang, ini siapa Si?" Tanya Bagas lagi.
"I.ini keponakan gue Gas, anak dari ade papah gue." Jawab Keysi.
"Ehh bu.." saat ingin melanjutkan perkataan yang di lontarkan oleh D.o, Keysi buru buru menginjak kakinya.
"Awhhh! Kenapa saya di injak." Kata Do Kyongso yang sepertinya wajahnya sudah memerah.
"Jangan di dengerin ya Gas kalau dia bicara, soalnya suka ngaur." Kata Keysi sambil senyum cengengesan.
"Bener nih keponakan lo, bukan pacar lo kan?" Ujar Bagas.
"Iya bener, ya kali gue punya pacar hehe." Timpal Keysi.
"Awas aja kalau lo udah punya pacar tanpa bilang dulu sama gue." Oke sipp Bagas posesive banget sama gue.
Lanjutnya. "Kenapa lo harus boong sama gue, pake bilang mau nginep di rumah tante lo."
"Iya karna gue takut lo salah paham aja." Kata Keysi.
"Bukannya kaya gini ya, kalau gue lebih salah paham lagi sama lo." Ujar Bagas.
SKAK!
"Mampus gue!"
"Iya maaf."
Bagas selalu posesive kepada Keysi padahal Bagas bukan siapa siapanya Keysi. Keysi belum bisa menganggap Bagas lebih dari sekedar sahabat, Saat ini Keysi hanya menganggap Bagas sebagai Kakaknya saja yang bisa melindunginya di setiap Keysi membutuhkannya.
"Kesyi, Ayo pulang."
"Nama aku Keysi bukan Kesyi oke." Geram Keysi sembari melototkan matanya.
"Sama saja, ayo cepat hujannya udah agak reda." Kata Do Kyongso, lalu menerabas hujan lalu di ikuti oleh Keysi yang terlebih dahulu berpamitan kepada Bagas.
"Kok gue curiga ya sama mereka." Katanya sendiri.
"Masa ponakan aku kamu sih bilangnya, ahh pothink aja dulu Gas." Ujar Bagas lalu pergi dari Mall itu.
****
D.o dan Keysi terus menerobos hujan yang sekarang tambah deras, terpaksa mereka melanjutkan perjalanan karena nanggung sedikit lagi akan sampai. Sekejur tubuhnya sudah basah. Do Kyongso berlali sedikit lebih cepat dari Keysi sehingga Ia tertinggal agak jauh dari D.o.
"D.O TUNGGUIN!" Teriak Keysi sangat kencang.
Mendengar teriakan itu D.o langsung berhenti lalu menengok ke belakang.
"CEPET!" Teriaknya lagi.
"Ayo, jangan lelet." Katanya lagi, setelah itu D.o langsung memegang tangan Keysi lalu menariknya untuk segera lari mengikutinya.
Keysi hanya bisa tersenyum menatap tangannya, Lagi dan lagi D.o bersikap manis seperti ini kepadanya.
"Huaaa! Gue berasa lagi main Drakor nih." Teriak Keysi di dalam hatinya.
Hari ini Keysi di penuhi dengan kejutan dan hal hal baru yang pasti itu datang dari Do Kyongso. Sekarang Keysi sedikit lebih mengenal dan bercengkraman dengannya itu membuat Keysi tak canggung lagi.
Keysi ingin seterusnya seperti ini sampai takdir kembali memisahkan dirinya dan D.o.

KAMU SEDANG MEMBACA
Coincidentally
General Fiction"Udah sadar ya? Kapan sadarnya?" Pertanyaan yang sungguh luar biasa, mana mungkin Do kyungso mengerti apa yang Keysi ucapkan. "Kok gue bego ya, ngomong ke orang yang ngga bisa bahasa indonesia." Umpatnya ke diri sendiri. Apa yang selanjutnya mereka...