"SISI!" Teriakan itu sangat membahana percis di dekat kuping Keysi. Siapa lagi, kalau bukan Tiara temannya.
"Astaghfirulloh!! Lo ngagetin aja sih." Keysi sangat terkejut.
"Bwahahaa.. salah Lo sih, kenapa ngelamun terus." Tanya Tiara yang sempat bingung seharian ini, melihat Kesysi tampak melamun terus.
"Ng. Ngak kok gue ngga papa."
"Beneran? Kalau ada apa apa cerita aja sama gue ya." Ujar Tiara. Memang mereka selalu saja bertukar cerita di kala mereka menginginkannya.
Tiara sempat berpikir sejenak, "oh ya! Gue kemarin lewat rumah lo dan kebetulan gue juga lihat lo lagi ngobrol sama dokter di depan pintu, emang siapa yang sakit Si?" Tanya Tiara kembali, pasalnya dirinya sangat penasaran dari kamarin mula.
DUMN!!
"Ohh itu adek gue, dia tiba tiba demam tinggi gitu aja sehabis ujan-ujanan." Seru Keysi berbohong, hampir saja dia ketahuan.
Tiara munggut-munggut tanda mengerti.
"Mungkin sekarang dari lo ada yang di sembunyiin Si, tapi liat gue bakal cari tau itu semua." Ujar Tiara membatin, di ingiri dengan senyuman kecutnya.
🍂🍂
Angin sore yang menurutnya sangat menenangkan hatinya itu menerpa wajah cantik Keysi yang sedang termangun di jendela kamarnya menatap lagit sore yang indah perlahan mulai meredup, tak sebanding hatinya yang kini tak sesuai yang Ia lihat. Hatinya benar benar kacau balau, semua Ia rasakan dan itu semua Ia rasakan sendiri. Ya!! Itu tentang keadaan Do Kyongso.
Keysi terduduk di sofa kamarnya yang sejajar dengan tubuh D.o yang sedang berbaring tidak sadarkan diri. Keysi menatap D.o dengan tatapan Layu dan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.
Kata sahabat kecilnya itu, Dokter Ahliq. D.o kemungkinan hari ini akan sadarkan diri dari pingsannya. Ya!! Itu terdengar baik di telinga Keysi tetapi bagaimana setelahnya? Keysi menundukan kepalanya karna sangat pusing lalu memejamkan matanya.
"Arghhh!" Rintihan itu membuat Keysi menegakan tubuhnya lalu melihat ke sumber suara tersebut.
"D-D.o!" Seru Keysi secara spontan, karena melihat D.o yang sudah terduduk begitu saja di atas kasurnya sambil menatap keerah Keysi dengan secara intens.
Keysi kikuk.
"Siapa kamu?"
"Sa-saya, team dari manajeman yang ada di Indonesia di tugaskan untuk menjaga kamu selama ada disini." Jawab Keysi sambil melangkah mencoba untuk mendekat kepada Do Kyongso.
"Emang saya siapa? Sepertinya saya penting sekali sampai kamu harus menjaga saya." Kata Do Kyongso.
"Kamu hilang ingatan."
"Tidak mungkin!"
"Kalau tidak mungkin, kenapa coba sekarang kamu tidak ingat apapun." Keysi sejenak berhenti dan memulai lagi pembicaraanya, "sekarang saya tanya kamu ingat dengan namamu?" Tanya Keysi sambil mengkerutkan dahinya.
Do Kyongso tampak cengo, "saya siapa?"
"Tuh kan! Itu tandanya kamu hilang ingatan." Kata Keysi.
"Gampang! Kamu tinggal berusaha mengembalikan ingatan saya lagi, dan sepertinya saya mempunyai peran penting." Mendengar lontaran dari D.o, bibir Keysi langsung mengkerucut. Bagaimana Keysi tidak begitu, sifatnya tidak berubah walau dia sudah hilang ingatan sekalipun. Tetap menyebalkan.
Tapi sayang!!
"Itu jadi tugas saya."
Keysi sudah putuskan, akan mengembalikan ingatannya ke seperti semula dengan sejujur-jujurnya tanpa ada kebohongan sedikitpun.
🍂🍂🍂
"D.O KENAPA KAMU BERANTAKIN MEJA MAKAN SIH!" Teriakan itu lolos dari mulut Keysi, dari tadi tepatnya dari sehabis D.o bangun mulut Keysi tidak henti-hentinya berbicara memarahi D.o, karena ulahnya yang menjengkelkan.
Yang tadinya makanan yang berada di meja makan tersusun dengan rapi sekarang sudah berantakan seperti kapal pecah. Meja makan di seratai kursinya sudah tidak rapi, ada yang di pojok tembok, ada yang terguling sampai ada yang di wc. Tidak tau itu kursi habis di apakan oleh Do Kyongso.
"Itu makanan apa?" Tunjuk D.o kepada sayur lodeh yang masih utuh di atas meja makan.
"Itu sayur lodeh."
"Rasanya sangat tidak enak." Cerca D.o
Wahh inimah namanya penistaam makanan.
"Saya lapar Sisi!" Katanya sambil menunjukan pupy eyesnya.
"Duhh kok gemes banget sih." Kata Keysi dalam hatinya.
"I.iya makan lah itu yang ada, kok melas sama saya sih." Keysi mulai kejam.
"Tidak enak!"
"Di jamin kamu ketagihan, kalau sudah makan ini." Ujar Keysi sembari mengambil nasi lalu di sertai dengan sayur lodehnya.
Do Kyongso mengkerutkan dahinya mungkin dia jijik atau gimana ketika melihat Keysi mengambil makanan untuknya, di lain sisi dia lapar tapi dia enggan memakan makanan itu.
Menurut Keysi posisi D.o sekarang sangat memprihatinkan, gemas di buatnya. Gimana tidak gemas, sekarang dia berdiri di pojokan tembok yang berada dekat Wc, sambil memegangi perutnya yang sepertinya sudah keroncongan dan di sertai wajahnya yang sudah memelas seperti anak kecil yang habis di marahi oleh induknya, disitu Keysi terkekeh kecil.
"Sini!" Suruh Keysi yang lagi lagi terkekeh kecil melihat kelakuan Do Kyongso sekarang. Jauh berbeda dengan Do Kyongso yang Ia kenal di Exo kepribadiannya dan semuanya jauh berbeda, kebiasaannya, Do Kyongso terlihat Kalem dan sekarang mungkin terlihat absurd.
Keysi beranjak mendekati D.o lalu menarik tangannya supaya duduk manis di kursi.
"Diam di situ ya, dusuk manis saja." Lalu keysi mengambil satu suapan dan langsung menyodorkannya kepada Do Kyongso.
"Aaa... cepet dong buka mulutnya." Tapi D.o tetap saja enggan membuka mulutnya.
"Ngga di racunin kok, tenang aja." Ucapan ini sama dengan yang kali pertama Keysi menyuapi Do Kyongso.
Dengan sangat terpaksa D.o membuka mulutnya lalu memakan nasi suapan dari Keysi.
Tapi..
"Arghhhh" Do Kyongso merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya, D.o seperti menemukan flasbackan yang sangat singkat dan tentu itu tidak jelas itu semua memyebabkan kepala D.o sangat sakit dan keleyengan.
"D.o kamu ngga papa?" Khawatir Keysi. Terus saja D.o memegangi kepalanya mungkin selama 2 menitan dia terus begitu.
"Sekarang sudah membaik, nyeri di kepalamu."
"Iya-iya sudah cukup membaik." Jawabnya, Keysi hafal betul D.o kenapa sekaligus keysi senang karna itulah permulaan untuk D.o bisa mengingat semuanya kembali.
"Mau di suapi lagi?"
"Sudah biar saya saja sendiri." Ujar D.o.
Keysi mengejek D.o, "tuh kan kata aku juga apa enak, sampai-sampai kamu ketagihan gitu." Ucap Keysi membuat muka D.o merah seketika.
"KEYSI!" Suara laki-laki yang memanggil Keysi itu dari luar.
Tbc!!
![](https://img.wattpad.com/cover/228359897-288-k755762.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Coincidentally
General Fiction"Udah sadar ya? Kapan sadarnya?" Pertanyaan yang sungguh luar biasa, mana mungkin Do kyungso mengerti apa yang Keysi ucapkan. "Kok gue bego ya, ngomong ke orang yang ngga bisa bahasa indonesia." Umpatnya ke diri sendiri. Apa yang selanjutnya mereka...