Assalamualaikum
Gimana kabarnya?
Gimana masih mau lanjut baca cerita coincidentally? Pastinya ya kan:))-----------------------------------------------------
Happy reading..
Hembusan angin yang sangat dingin menyuruh orang untuk selalau berada di balik selimutnya yang tebal tetapi cahaya dari luar yang sudah menerobos ke gorden jendala memaksa seluruh orang yang berada di balik selimut itu untuk segera bangun, mempertandakan pagi sudah tiba.
"D.o. bangun!" Kata Keysi sambil sedikit menggoyang goyangkan tubuh D.o.
Akhirnya D.o terbangun lalu terduduk dengan mata terpejam karna silau dari matahari pagi yang menelusup ke jendela kamar.
Lalu D.o membuka matanya sedikit demi sedikit, setelah itu matanya langsung menatap ke seluruh ruangan kamar Keysi, Keysi tampak bingung dengan apa yang di lakukan oleh D.o, penglihatannya tampak orang yang baru saja memasuki kamar ini, padahal kemarin Ia sudah seharian di kamar ini.
"Saya di mana? Ini rumah siapa?" Pertanyaan itu di lontarkan dari mulut D.o langsung.
What?
Keysi mengerjap ngerjapkan matanya berulang kali, apa yang Ia dengar barusan itu benar? Apa salah? D.o mengucapkannya dengan sangat lancar.
Keysi meneguk ludahnya dengan sangat amat kasar, tak percaya bahwa D.o bisa berbicara bahasa indonesia dengan sebaik itu, apa Ia telah belajar bahasa indonesia sebalum terbang kesini? Ahh entahlah Keysi bingung dengan semua ini, yang jelas kini Ia sangat malu dengan ucapan ucapan kemarin yang di lontarkannya kepada D.o, pasti Ia mengerti. Sungguh Keysi malu.
Tapi yang anehnya lagi kenapa D.o baru menyadari bahwa Ia sedang berada di rumah Keysi dan juga baru bertanya sekarang, tidak kemarin saja?
"Dari kemarin kamu udah disini, malahan dari 8 hari yang lalu." Ujar Keysi, setelah mendengar seperti itu D.o mengkerutkan dahinya tampaknya Ia bingung dengan ucapan Keysi.
"Apa? Saya sedang tidur kok di helikopter lalu saya bermimpi, tapi mimpi saya rasanya sangat lama sekali, lalu saya di bangukan oleh mu, dan ini di mana? Apa saya sudah sampai di tempat tunjuan? Terus di mana lee ji soo?" Lagi lagi Keysi sangat terkejut atas pengakuan D.o barusan, Apa maksud dari semua itu Keysi tidak mengerti sama sekali.
"Bentar bentar! Kan kamu, kemarin udah bangun dari pingsan."
"Tidak! Saya rasa itu mimpi, dan ini saya baru bangun."
Apa maksudnya? Yang kemarin berarti itu apa? Jelas jelas D.o bangun dan sempat makan dan berbicara juga, berarti yang di lakukan kemarin olehnya itu secara tidak sadar? Apa ada orang yang seperti itu, sungguh ini di luar dugaan, Keysi sungguh tidak mengerti, mungkin itu balik lagi ke fersepsi masing masing.
"Saya dimana? Apa ini tempat tujuan saya?" Tanya D.o kembali.
Sekarang Keysi mengerti apa yang di maksudnya, mungkin D.o ini mengira kalau rumahnya ini tempat tujuannya dan nama perempuan yang tadi di sebutkan itu mungkin teman atau siapanya tidak tahu, karena yang pastinya perempuan itu sudah tiada di makan api.
Keysi rasa ini bukan waktu yang pas untuk menjelaskan semuanya ke D.o, karena takutnya ini akan menjadi dampak besar ke dalam kehidupannya.
"Ini bukan tunjuan kamu, tapi aku sudah di perintahkan dari pihakmu, untuk selalu menjaga dan menlindungi kamu saat berada disini."
"Memangnya kenapa? Apa yang terjadi?"
"Tidak ada yang terjadi, semuanya baik baik saja." Ucap Keysi bohong.
Keysi sangat enggan berbohong tapi ini jalan satu satunya untuk memperbaiki suasana, dan Keysi juga bingung harus menjelaskannya dari mana dulu.
"Terus kenapa saya jadi disini, kenapa tidak di kantor tujuan saya." D.o terus saja bertanya begitu membuat keysi bingung harus menjawab apa.
Ternyata bawel juga!
"Ishh jangan bawel, ayo ini sarapan dulu biar perutnya ke isi." Kata Keysi mengalihkan pembicaraan.
"Bawel itu apa?" Tanya D.o, pertanyaan itu membuat Keysi tertawa.
"Apa tidak tahu bawel itu apa?"
"Tidak!"
"Bawel itu banyak ngomong seperti tadi." Setelah Keysi berbicara seperti itu, D.o seketika terdiam, lalu melihat ke arah nampan yang berisikan bubur dan air putih untuk sarapannya.
"Ini makanan seperti di dalam mimpi saya." Tunjuk D.o sambil mengkerutkan dahinya.
Berarti selama yang kemarin Ia lakukan itu di anggapnya mimpi, Sungguh menyebalkan.
"Ah iya iya! Ayo cepat makan." Jawab Keysi.
Tbc!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Coincidentally
Fiksyen Umum"Udah sadar ya? Kapan sadarnya?" Pertanyaan yang sungguh luar biasa, mana mungkin Do kyungso mengerti apa yang Keysi ucapkan. "Kok gue bego ya, ngomong ke orang yang ngga bisa bahasa indonesia." Umpatnya ke diri sendiri. Apa yang selanjutnya mereka...