Peristiwa yang dialami keluarga Kim setelah olah tkp pihak kepolisian menyatakan merupakan kasus pembunuhan. Tidak ada barang berharga yang di ambil, mereka hanya belum tahu pasti apa motif sang pembunuh.
Polisi pun menyakini Kim Taera, putri dari keluarga Kim adalah saksi kejadian tersebut. Namun mereka belum bisa menanyakan kepada Taera karena masih terguncang.Taera di rawat di rumah sakit, ditemani pembantu rumah tangga dan pengacara keluarga Kim. Taera masih diam membisu, bahkan mereka memanggil psikolog anak untuk bisa mengajak bicara Taera.
Peristiwa ini pun tak luput dari pemberitaan media, bagaimana tidak perusahaan Kim Ho Hyun merupakan perusahaan besar di korea.
Keluarga besar Kim pun mengetahuinya dari media, maka mereka segera pergi untuk memberi penghormatan terakhir.
Kim Ho Hyun hanya memiliki seorang kakak laki-laki, orang tua mereka telah meninggal. Keluarga Kim sebenarnya keluarga sederhana yang memiliki usaha keluarga, yang sekarang dipegang oleh kakaknya Ho Hyun. Sedangkan Kim Ho Hyun memilih merintis usaha sendiri yang sekarang sukses.Pemakaman orang tua Taera di penuhi oleh para pegawai dan jajaran direksi yang berduka. Mereka kehilangan sosok pemimpin yang bijaksana dan mengayomi. Para pegawai pun di liputi kegelisahan siapa yang akan memimpin perusahaan kelak.
Taera duduk menghadap pusara orang tuanya, wajahnya datar tatapan nya kosong seperti tidak ada kesedihan.
Sang pengacara Han Tan, bik Min dan keluarga kakak appa Taera yaitu Kim Mo Hoon serta petugas sosial juga datang menghadiri pemakaman."Sayang jangan takut dan jangan bersedih lagi ya, ada samchon (paman) disini." Mo hoon memeluk Taera.
Acara pemakaman pun berakhir, mereka kembali ke tempat masing-masing. Taera yang sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, kini menuju rumah kediamannya.
Rumahnya sudah di sterilkan seperti rumah baru, pengacara Han dan bik Min ingin membuat Taera nyaman. Walau mereka tahu pasti sulit untuk tinggal di mana orang tuanya di bunuh.Keluarga Kim Mo Hoon, istri dan kedua anaknya takjub dengan keindahan rumah Kim Ho Hyun. Sebenarnya mereka tidak pernah berhubungan dan pengacara Han menjadi waspada akan kedatangan mereka.
"Eomma, rumah samchon besar dan indah." Yura putri Mo Hoon takjub.
"Iya benar dan kemungkinan kita akan tinggal disini." Ucap Youngmi istri Mo Hoon.
"Benarkah Eomma?" tanya Yura.
"Sttt ... kalian diamlah," ucap Mo Hoon. Sedangkan Jung Na hanya memandang Taera yang terlihat muram."Kalian bisa istirahat di kamar tamu. Bik Min tolong antar mereka," ucap pengacara Han.
"Baik pak. Mari tuan saya antar," ucap bik Min.Pengacara Han pun mengantarkan Taera ke kamarnya.
"Istirahat ya, aku akan ada di bawah. Jika perlu sesuatu panggil saja," ucap pengacara Han.
Taera mengangguk dan memposisikan tubuhnya untuk tidur.
Pengacara Han mengusap rambut Taera sebelum pergi keluar kamar.Pengacara Han berada di ruang kerja Kim Ho Hyun, ia harus membereskan berkas penting dan mengkoordinasi ke pihak polisi tentang kasus pembunuhan keluarga Kim.
2 minggu berlalu, keluarga Kim Mo Hoon harus kembali ke tempat tinggalnya. Awalnya mereka tinggal di rumah Taera sebentar hanya ingin mendengar isi wasiat Kim Ho Hyun. Namun karena belum juga di umumkan mereka menjadi kesal sendiri dan memutuskan untuk kembali.
"Appa, kenapa kita pulang? bukannya kata eomma kita akan tinggal disini," ucap Yura.
"Kita harus pulang dulu, appa harus mengurus usaha juga kan. Lagi pula kita pasti akan kembali kesini," ucap Mo Hoon.
"Benarkah?" tanya Yura.
"Tentu sayang, kita satu-satunya keluarga yang dimiliki Taera. Ia masih kecil, mau tinggal sama siapa lagi kalo bukan kita," ucap Youngmi. Mereka sedang membereskan baju ke dalam koper.
"Ayo kita pamitan sama Taera," ucap Mo Hoon.Mereka pun turun menuju ruang tengah di mana Taera berada.
"Taera, samchon dan imo harus pulang dulu ya." Mo Hoon berpamitan sambil mengelus kepala Taera.Taera hanya mengangguk.
"Tae ra-nie ini untukmu." Jung Na putra Mo Hoon memberikan boneka kecil.
Taera hanya tersenyum sambil menundukkan tubuhnya, lalu menerima pemberian dari Jung Na."Pengacara Han, saya titipkan keponakan saya padamu. Aku pasti akan kembali kesini," ucap Mo Hoon.
"Itu sudah tugas saya dan hati-hati di jalan," ucap Han Tan.Setelah berpamitan, keluarga Kim Mo Hoon pun kembali ke tempat asalnya.
Beberapa hari kemudian,
Petugas sosial dan seorang psikolog datang kerumah Taera. Mereka datang dengan keperluan masing-masing.Tae mra duduk di ruang keluarga, ia di temani bik Min melakukan terapi bersama psikolog. Sedangkan pengacara Han sedang bertemu petugas sosial di ruang kerja appa Taera.
Petugas sosial mendiskusikan apa keluarga pamannya dapat menjadi tempat bernaung yang baik untuk Taera. Dengan status sosial Taera sebagai anak konglomerat, jangan sampai di manfaatkan. Petugas kuatir akan keselamatan dan kehidupan Taera terlebih setelah kasus pembunuhan orang tua gadis kecil itu.
Pengacara Han sendiri kurang yakin dengan keluarga paman Taera, pasalnya mereka tidak berkomunikasi sejak lama. Namun tidak ada pilihan lain, hanya Mo Hoon keluarga dekat Taera.
Setelah berdiskusi dengan pengacara Han, petugas sosial menyerahkan hak asuh Taera kepada pamannya. Dan pengacara Han pun segera membuat dokumen kuasa sementara. Kekayaan serta perusahaan Kim Ho Hyun tentu saja jatuh sepenuhnya kepada taera, namun karena ia masih kecil semuanya di limpahkan kepada wali terdekat yaitu Kim Mo Hoon.
Sementara di ruang keluarga, Taera sibuk dengan pensil warna dan kertasnya. Mewarnai buku gambar yang di siapkan oleh psikolog.
Taera masih belum mau berbicara banyak. Sehingga psikolog sangat hati-hati untuk berbicara. Karena berdasarkan pengalaman, mereka yang menjadi saksi langsung memiliki trauma.
Setelah kejadian pembunuhan kedua orang tuanya, Taera menjadi pendiam dan takut untuk bertemu orang asing. Seperti tadi saat pertama kali bertemu psikolog, Taera langsung bersembunyi di belakang tubuh bik Min. Demi kestabilan emosi Taera, pengacara Han pun mengajukan waktu libur sekolah.
"Taera senang menggambar?" Psikolog mulai pendekatan bicara.
Taera mengangguk sambil mewarnai.
"Taera lebih senang menggambar apa? Bunga? Binatang?" tanya psikolog.
Taera diam. "Nona muda suka menggambar bunga," jelas bik Min mewakili Taera bicara.
"Boleh tidak unnie dibuatkan gambar bunga?" tanya psikolog.
Taera menghentikan aktifitas mewarnai. Ia mengambil kertas kosong dan pinsil, lalu mulai menggambar.
Kepandaian Taera dalam menggambar patut diacungi jempol, mungkin memang bakatnya turunan dari sang appa yang memang ahli dalam mendesain. Dan hanya beberapa menit gambar nya sudah jadi.
Taera memberikan kertas bergambar bunga lily kepada sang psikolog."Wah ... bagus sekali. Terima kasih ya Taera." Psikolog takjub dengan hasilnya.
Lalu Taera mengambil kertas kosong dan mulai menggambar lagi.
Taera menggambar sesuatu yang membuat terkejut bik Min dan psikolog."Itu?" Psikolog bertanya-tanya dalam pikirannya. Apakah tebakannya benar jika yang di gambar Taera merupakan petunjuk.
Tbc........
Jangan lupa vote dan comment nya ya.Dan juga follow akun author supaya bisa dapat notif kalo cerita ini update.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
addorable love( End ) Tahap Revisi
Romancekim tae ra gadis ceria,supel dan menggemaskan.orang orang yang berada disekitarnya pastinya akan menjadi nyaman,namun dibalik sifatnya yang ceria tersembunyi trauma yang belum bisa hilang.selalui menghantui disaat tidurnya,dan ketika melihat tindak...