6. siapa perempuan itu?

24 9 0
                                    

Selasa, 28 juli 2020

Malam yang begitu indah dan terang, bintang dan bulan bersinar di malam hari yang gelap ini.
Seorang wanita yang memakai gamis dan khimarnya sedang duduk di sebuah balkon kamar, ia menikmati indahnya malam dengan meminum secangkir susu coklat yang ada di tangannya.
Seseorang itu yang tak lain adalah rania, ia sudah pulang dari rumah sakit beberapa hari yang lalu.

"Rania, kamu sudah tidur apa belum. Kak reno sama kak hana bawain kamu martabak sama coklat nih." Ucap mama widya sambil mengetuk pintu kamar rania, rania yang mendengar itu matanya langsung berbinar dan segera bangkit dari tempat duduknya.

"Belum ma." Rania segera membuka pintunya dan mengajak mamanya untuk pergi ke ruang keluarga.
Sesampainya di ruang keluarga, rania langsung duduk di sebelah hana.
Hana langsung memberikan rania sebungkus martabak manis dan satu kotak coklat favoritnya.

"Makasih ya kak hana, baik deh." Rania mengucapkan terima kasih dan langsung memeluk hana sebentar.
"Iya sama-sama ran." Jawab hana sambil tersenyum.

"Bilang makasihnya sama kak hana doang nih." Celetuk reno santai sambil memakan martabak manisnya, ia tadi membeli empat bungkus martabak.
Karena papanya tidak terlalu suka sehingga ia hanya meminta istrinya satu potong saja.

"Iya-iya kak makasih juga." Ucap rania dan ia langsung melahap martabak itu, setelah itu mereka hanya mengobrol seperti biasa.

"Eh iya, toko kue kamu gimana kabarnya ran?." Tanya papa hendra kepada anak bungsunya tersebut.

"Alhamdulillah laris pa, tiap hari pembeli dan peminatnya juga banyak."
Balas Rania sambil memakan martabaknya tersebut.

"Ran gimana kalau kamu buat cabang untuk toko kue kamu, lumayan kalau pembelinya banyak kan untungnya kalian bertiga juga banyak." Hana memberi saran kepada adik iparnya tersebut.
Rania hanya menggangguk-anggukkan kepalanya dan berpikir.

"Boleh juga si kak, entar rania pikirin dulu deh sama temen-temen rania." Ucap rania sambil membuka bungkus coklatnya dan memakannya.
Setelah itu rania mengajak hana untuk ikut ke kamarnya.

"Kak hana ngobrol di kamar rania sebentar yuk." Ajak rania kepada kakaknya hana.
Hana pun mengangguk dan ia di gandeng oleh rania untuk ke kamarnya.

"Mama seneng mereka bisa akur." Celetuk mama widya sambil memperhatikan rania dan hana yang sedang naik ke atas untuk ke kamar rania.

"Iya ma alhamdulillah." Balas reno sambil tersenyum senang.

Sesampainya di kamar rania, rania mengajak hana untuk ke balkon kamar rania.
Di balkon kamar rania sendiri ada dua kursi dan satu meja, sehingga di balkon tersebut terasa nyaman untuk dibuat mengobrol atau bersantai.

Mereka duduk dan menikmati malam yang indah ini, setelah beberapa menit rania pun akhirnya membuka suara.

"Kak hana suka sama kak reno udah lama ya." Ucap rania kepada hana, hana yang tadinya melihat pemandangan dari balkon kini beralih menatap rania dan tersenyum.

"Ada apa kamu kok tanya itu ran?." Tanya hana kepada adik iparnya tersebut.
"Enggak apa-apa si kak, soalnya aku penasaran aja." Balas rania dengan menatap bintang dan bulan.

"Kakak sebenarnya sudah lama mengagumi mas reno dari pertama kali bertemu. Setelah sekian lama, tiba-tiba mas reno datang kerumah dan melamar mbak, mbak saat itu sangat kaget. Tetapi mbak juga merasa senang, akhirnya mbak bisa dipersatukan dalam ikatan yang suci yaitu sebuah pernikahan. Dan kebetulan kita sama-sama memendam perasaan cinta, tetapi cinta kita karena Allah, dan insya Allah cinta kita sampai jannah." Ucap hana panjang lebar dan diakhiri dengan senyuman kebahagiaan.

Childhood Friend (RAED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang