Di pagi hari, sebuah cermin memperlihatkan seorang laki-laki yang sibuk memasang dasi berwarna hitam putih, pakaiannya begitu rapi dengan balutan kemeja berwarna putih, celana navy serta jas senada yang siap dipakai. Dia bersiap berangkat ke kantor untuk hari pertamanya di Cambridge City.
Dia baru pindah dua hari yang lalu ke kota ini, karena perintah ayahnya untuk mengurusi bisnisnya di kota ini. Ayahnya memiliki perusahaan terbesar di Amerika Serikat dan pusatnya di kota metropolitan ini. Dan perusahaan itu suatu saat akan di turunkan kepada anak semata wayangnya.
Cowok itu menuruni tangga menuju dapur, papih mamih nya sudah menunggu di meja makan.
"Waahh.. anak mamih pagi-pagi udah ganteng aja!" Alex memberikan jasnya pada salah satu pembantu di rumah.
"Iya dong mih, aku kan harus kasih kesan pertama yang bagus buat para karyawan" Mrs. Maria memberikan piring untuk anak tersayangnya dengan segelas susu putih.
"Baiklah Pak Direktur, sebaiknya anda sarapan terlebih dahulu agar bisa bekerja dengan baik dan memberikan kesan pertama yang baik bagi seluruh karyawan!" Mrs. Maria meniru gaya bicara seperti asisten seorang atasan.
Alex mengambil roti dan dibaluti selai cokelat kacang kesukaanya.
"Papih harap kamu gak terlalu baik sama para karyawan Alex!" Mr. John tau anaknya itu terlalu berperilaku baik pada semua orang, tapi sekarang dia sudah menjadi atasan dan harus menampilkan sikap wibawanya.
"Iyah pih" Alex menghabiskan makanannya.
"Ya sudah, Alex berangkat dulu pih, mih" Alex pamit setelah menghabiskan sarapan dan susunya.
"Kamu ga mau bareng aja sama papih?!" Jelas ini masih pagi, belum waktunya jam kerja.
"Enggak usah pih, aku mau menikmati pagi di kota ini dulu" Papih dan mamihnya tertawa.
"Banyak gaya yah kamu ini! Ya udah, hati-hati" Alex menghampiri mamihnya.
Sebelum pergi Alex mencium pipi mamihnya. Itulah salah satu kebiasaan Alex dari kecil ketika akan bepergian. Dan menurut Alex itu tidaklah kekanak-kanakan, karena hal itu bisa membuat ikatan seorang anak dan ibu semakin lekat.
Setelah berpamitan Alex keluar rumah, menaiki mobilnya yang sudah di siapkan supir. Mobil itu berwarna hitam dengan merek Maybach Exelero dari Mercedes Benz Jerman. Mobil ini begitu mewah berkecepatan mencapai lebih dari 350 km / jam atau sekitar 217 mph. Mobil ini adalah pemberian papihnya di hari ulang tahun Alex tahun kemarin, ini adalah hadiah yang paling berharga yang Alex dapat.
***
Alex sudah memasuki jalan raya. Sepagi ini Cambridge City sudah dipenuhi dengan kesibukan penduduk. Sudah banyak kendaraan yang berlalu-lalang, serta orang-orang yang berjalan menyusuri trotoar.
"Itu seperti.." Alex sengaja berjalan kesisi kanan agar bisa melihatnya dengan jelas. Ia membuka kaca spionnya
"CATALINA"
Alex tak menyangka akan bertemu cewek itu lagi. Ia berjalan diantara orang banyak. Tapi cewek itu sepertinya tak mendengar panggilannya.
"CA-TA-LI-NA" cewek itu akhirnya menyadari panggilan Alex, ia melirik kesana kemari mencari sumber suara.
"Heyy.. Cat" Lin melihat mobil mewah di sampingnya, dia memicingkan matanya melihat sosok yang memanggilnya Cat.
"Eh, lo.." Lin mulai mengingat cowok di depannya. Tapi tidak dengan namanya. Lin benar-benar seorang pelupa.
"Mau kemana?" Alex benar-benar ingin tau tentang cewek ini.
"Mau berangkat ke kampus" orang-orang di sekitar mereka memperhatikan Lin dan Alex. Bagaimana tidak? Mobil Alex yang begitu mewah ini begitu mencolok membuat semua wanita maupun pria tertarik untuk melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catalina Ashley
Teen FictionMenurut Lin perasaan di hatinya ini hanya ada dua, antara cinta dan benci. Ketika dia tak mencintainya maka dia.. membencinya. Ini hanya sebuah cerita Catalina Ashley, mulai dari persahabatannya, cintanya, hingga permasalahan hidupnya. Jadwal post...