2》Ancaman

603 271 66
                                    

I hate you, really hate you, and hate you so much!

Aku membencimu, benar-benar membencimu, dan sangat membencimu!

~Agatha~

°°°°°

Bara menarik tangan Agtaha, entah mau dibawa kemana, kini mereka jadi pusat perhatian seisi kampus, di sepanjang perjalanan.

"Wah, kalau udah kaya gini sih, bakal kena bully." Bisik salah seorang mahasiswa pada teman - teman nya. Memang sudah di pastikan, siapa saja yang sudah berurusan denga Bara Arjun Anggara, akan sulit baginya lepas.

"Kasian banget." Bisik seorang mahasiswi teman sejurusan Bara. "Kasian kenapa?, salah siapa cari masalah sama Bara." Jawab teman yang lain.

"Al, itu Agatha kenapa di tarik - tarik?." Heboh Talita.

"Mana?" Alya mencari keberadaan Agatha, setelah menemukan keberadaan nya, Alya sama - sama terkejutnya dengan Talita.

"Bantuin yuk" Ajak Talita. "Tapi gue takut, kata mahasiswa sini, dia tukang bully. Gue nggak mau cari masalah." Tolak Alya.

Bukan maksud Alya mengabaikan sahabatnya, namun dia sendiri pernah jadi korban bully kakak kelas perempuan di sekolah, saat SMA. Sampai akhir nya dia di pindahkan oleh orang tuanya, ke sekolah lain. Dia tidak mau mengulang kejadian yang sudah hampir merusak mentalnya.

"Terus gimana sekarang?" Bingung Talita melihat sahabatnya ditarik dengan paksa. Akhirnya dia memutuskan untuk menolong sahabatnya, namun saat hendak menghampiri Agatha, ada mahasiswa yang menghalangi nya.

"Gak usah ikut campur, kalau gak mau nasib lo sama kaya itu cewek. Paham!" Andres memperingati Talita yang hendak menolong sahabatnya. Talita hanya menurut, karena dia juga takut dengan pria yang kini ada di hadapan nya.

"Sebenarnya lo mau bawa gue kemana?" Agatha memberanikan diri untuk bertanya. Namun tidak ada jawaban dari Bara.

Bara menarik Agatha menaiki tangga, hingga ke atap gedung kampus. Kini Agatha benar - benar ketakutan.

"Kenapa gue dibawa kesini?" Agatha bertanya dengan rasa gemetar di seluruh tubuhnya.

"Biar gue bisa ngasih lo pelajaran!" Tegas Bara, dengan tatapan tajam yang di arahkan pada Agatha.

"Kalau gue salah, gue minta maaf." Mohon Agatha.

"Biarin gue pergi" Lanjutnya.

"Lo pikir setelah lo cari masalah sama gue, lo bisa bebas gitu aja? Nggak bisa.!" Bara memang tidak main - main dengan ucapan nya. Dia selalu membuktikan ucapannya.

Bara mengeluarkan handphone dari dalam saku celananya. Dan mengetikkan pesan perintah untuk Abyan.

Tak butuh waktu lama, Abyan datang dengan ember berisi air.

"Nih pesenan lo" Abiyan memberikan nya pada Bara, namun tidak di terima oleh sang pemberi perintah.

"Siram" Suruhnya dengan tegas. Agatha yang mendengarnya, meneteskan air mata, berharap Bara akan mengampuninya.

𝑩𝒂𝒓𝒂 & 𝑨𝒈𝒂𝒕𝒉𝒂 (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang