part 6

7 2 0
                                    

Novan, Nizar dan Acha menaiki kereta yang sama karena tujuan mereka searah. Acha merasa hari ini adalah hari bahagia, bisa berfoto dengan kedua cogan yang membuat siapa saja merasa iri kepadanya, jalan-jalan dengan orang tersayangnya, berkenalan dengan keluarga Novan, dan pulang bersama Novan meskipun hanya sebatas stasiun Bekasi. Hal sekecil ini yang membuat Acha ingin selalu bersama Novan, Acha sangat bersyukur kepada Tuhan yang telah menemukan Acha dengan seorang yang baik dan penyayang seperti Novan.

Novan meminta Acha agar duduk di gerbong khusus wanita tapi karena gerbong kereta khusus wanita sudah penuh. Alhasil Acha mengikuti Novan dan Nizar, tentu saja Novan dan Nizar melindungi Acha dari lelaki hidung belang yang ada di dalam kereta.

Pandangan Novan dan Nizar selalu mengawasi Acha agar tidak ada seorang pun yang macam-macam kepada Acha. Baik banget kan Novan, andai aja ada cowo sebaik dan seperhatian Novan author bisa menjadi wanita terbahagia di dunia seperti kak unge (BCL). Tapi itu semua bagi author hanya halu, haluan kanan dan haluan kiri seperti pembawa bendera saat upacara.

"Cha! Sini duduk. Ada kursi kosong disini, Bekasi masih jauh Cha. Duduk dulu aja disini" ucap Novan seraya mempersilahkan Acha untuk duduk di depannya.
"Makasih Novan" sahut Acha dan diangguki oleh Novan.

Ya posisi Novan saat ini ada di depan Acha, tetapi Acha duduk dan Novan berdiri. Nizar bagaimana? Nizar di samping pintu masuk yang berdekatan dengan Acha dan Novan.

"Tidur aja Cha kalo ngantuk, ntar kalo udah sampai stasiun Manggarai aku bangunin" kata Novan yang melihat Acha menahan kantuknya dan di angguki oleh Acha.

Acha tidur dengan posisi duduk bersender di bangku yang telah di sediakan. Novan dan Nizar masih berada di posisi yang sama.

Saat ini kereta berhenti di stasiun karet, banyak penumpang dari stasiun karet yang masuk kedalam gerbong Kereta. Tanpa sengaja ada seorang yang menabrak punggung Novan yang menyebabkan Novan hampir jatuh memeluk acha yang sedang tidur.

Acha yang merasa ada seseorang di depan wajahnya langsung membuka mata dan betapa terkejutnya Acha melihat wajah Novan di depan wajahnya yang berjarak 5cm.

Nizar yang melihat muka abangnya dan Acha berdekatan langsung berdehem untuk mencairkan suasana. Novan dan Acha yang mendengar deheman dari Nizar langsung mengubah posisinya. Disaat Novan akan berdiri tegak, tak sengaja ada orang yang mendorong Novan sehingga dada Novan menabrak wajah Acha dan tangan Novan menahan kepala Acha supaya tidak terbentur.

"Gua nyaman di posisi seperti ini" bisik Novan di telinga Acha

Acha yang mendengar ucapan novan langsung menenggelamkan wajahnya di dada Novan agar Novan tidak melihat mukanya yang sudah Semerah kepiting rebus.

Novan yang mendengar deru nafas Acha stabil, langsung melihat kondisi Acha dan ternyata Acha tertidur di pelukannya. Novan menyandarkan Acha ke kursi, dan menegakkan kembali dirinya.

Ck! Tidur gak tidur sama aja. Sama-sama bikin hati gua berdisko Batin Novan

Kereta commuter Line yang di gunakan oleh Acha, Novan, dan Nizar sudah berjalan kembali menuju stasiun Sudirman. Sebentar lagi Acha akan transit terlebih dahulu untuk melanjutkan perjalanan, Acha transit dan berpisah dengan Novan dan Nizar di stasiun Manggarai.

"Cha, hei. Bangun bentar lagi kita transit di Manggarai" ucap Novan seraya memupuk wajah Acha pelan untuk membangunkannya.

Sebenarnya Novan tak tega untuk membangunkan Acha, tapi mau bagaimana lagi Acha harus pulang.

"Hmm, makasih" parau Acha dengan suara khas orang bangun tidur.

Nizar memberikan Acha minum untuk menghilangkan rasa kantuk Acha. Acha menerima minum Nizar, namun Novan menghalangi Acha untuk meminum. Tentu Novan cemburu, bekas bibir Nizar akan bertemu langsung dengan bibir Acha. Dan Novan tidak akan membiarkan itu.

Novan meraih botol yang Acha pegang dan menutupnya kembali sambil memberikan botol minum Novan kepada Acha.

Nizar yang melihat itu berdecak kencang di telinga kakaknya. Acha yang tak mengerti akan keduanya, langsung meminum minuman yang telah di berikan Novan. Acha sudah biasa berbagi minuman dengan teman cowonya, tapi Acha lebih sering berbagi minuman dengan Novan karena Novan terkadang sering meminta minuman Acha, Acha gak keberatan Novan meminum bekas Acha. Begitu juga dengan Novan yang terkadang minumnya di minta oleh Acha dan Acha meminum bekas Novan minum.

Kereta yang membawa Novan, Acha, dan Nizar berhenti di stasiun Manggarai.

"Gua duluan ya van, zar" ucap Acha sambil berdadah tangan.

"Hati-hati kak" kata Nizar diiringi dengan senyumnya

"Hati-hati Cha, jangan tidur lagi ya cha" kata Novan sambil memperingati Acha.

Tak lama kereta yang ditunggangi Acha telah berjalan menuju Bogor sebagai tujuan akhirnya.

Suara pengumuman dari petugas commuter Line tujuan bekasi dan Cikarang berada di peron 4. Acha yang mendengar pengumuman itu langsung bergegas menuju peron 4 untuk menunggu keretanya.

A Trust Behind A RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang