Mama Jeon lagi sakit. Kondisinya drop, karena terlalu kelelahan. Bahkan papa Jeon bela-belain, nggak masuk kantor.
Mama Jeon nggak mau, dibawa ke rumah sakit. Nggak betah katanya. Jadi, papa Jeon pun mengalah. Panggil dokter keluarga Jeon, yang sekaligus sahabatnya.
Punggung tangan kanan Jungkook, harus diinfus. Dan harus banyak istirahat. Si kembar. Sejak pulang sekolah, mereka berdua menemani Jungkook. Tentu saja, mereka sudah ganti baju dan makan siang.
Jin di sisi kanan. Dengan kasih sayangnya, memijit pelan pelipis istrinya. Si kembar di sisi kiri. Taehyung memijit kaki, Victory memijit tangan kiri mamanya.
Melihat pemandangan seperti ini, membuat hati Jungkook menghangat. Ia merasa disayangi dan dilindungi.
Dulu sebelum bertemu dengan Jin. Jungkook hanya pria biasa. Penjual kue sederhana. Ia adalah yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal, saat usianya masih remaja.
Tapi ia tidak larut dalam kesedihan. Berjuang seorang diri, bertahan hidup. Dan saat memasuki bangku menengah atas, ia putuskan pergi ke Seoul.
Tahun demi tahun berganti. Hingga ia kenal dan menjalin kasih, bersama pria tampan bernama Seokjin. Lama menjalin hubungan, keduanya langsung menikah.
Dan kebahagiaan pun bertambah, dengan hadirnya si kembar.
"Makasih banyak ya, kesayangan mama semua. Nanti kalau mama sembuh, mama masak banyak makanan, buat kalian," ucap Jungkook.
"Nggak perlu, ma !! kita bisa delivery kok, sama tante Hoseok," tolak Jin.
"Papa bener, ma. Mama nggak boleh kelelahan," tambah Victory.
"Iya mama. Lebih baik, mama banyakin isirahat aja. Tae nggak tega, kalau mama sakit kayak gini," sahut Taehyung. Jungkook tersenyum.
