S1 | 2. Bjir, Mengisekai

6.1K 925 779
                                    

[Name] membuka matanya perlahan-lahan, rasanya dia baru saja bermimpi indah di mana ia baru saja bertemu dengan salah satu husbu tercinta yang masih menjadi balita. Kelihatannya saja sih, bahkan [Name] tidak tahu berapa umur asli dari Baam Ke-25 itu.

Cukup Tuhan dan SIU yang tahu.

Baiklah, kembali lagi ke dunia nyata yang tidak seindah khayalan. Langit-langit yang [Name] lihat masihlah bebatuan yang sama seperti sebelumnya, bedanya ia tidak berbaring di tempat keras seperti tadi, nampaknya seseorang telah memindahkannya ke atas pasir tak jauh dari sungai mengalir.

Pakaiannya masih sama, tangan-tangan mungilnya juga, maka artinya kejadian yang telah ia alami sebelumnya bukanlah sebuah bunga tidur. Ini asli, dia, entah bagaimana caranya, telah berpindah dunia dari dunia nyata ke dunia gepeng asal Korea Selatan.

Bukan... mimpi? Yang bener aja? Untung dong!

Ya, kira-kira begitulah isi kepala [Name]. Gadis itu salah fokus pada bagian tangan kanannya, ia yakin ia melihat sesuatu yang sebelumnya tidak ada di sana. Gelang, sebuah gelang tali berwarna coklat dengan dua bandul, bandul pertama adalah batu merah mengkilap dengan ukiran tiga mata, dan yang satu lagi berasal dari bahan yang sama, hanya terdapat ukiran namanya, [Name].

Apaan, nih?

Kok tiba-tiba muncul begitu saja, sulap apa? Lagian, batu apa pula ini? Ruby?

"Hmm..." [Name] bergumam, tangan kirinya berusaha menyentuh bandul gelang yang terukir namanya itu, dan TIBA-TIBA DIA BERADA DI TEMPAT YANG SERBA HITAM. IH GILA, UDAH KAYAK NUTUP MATA.

Lah kan emang dia lagi nutup mata, gimana sih?

Maka [Name] membuka matanya terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dia tidak lagi-lagi halusinasi, akan tetapi, ternyata tetap hitam semua.

"Woi."

"WAAAKHHH, KAGET ANJIR!!"

Akhirnya, untuk pertama kalinya [Name] berbicara lancar di dunia yang baru ini meskipun spontan karena terkejut. Sayang, dia hanya bisa berteriak di alam bawah sadarnya saja.

Singkatnya, setelah ia menyentuh bandul gelangnya, kesadarannya seakan tersedot oleh gelang tersebut dan ia tak sadarkan diri seketika. Lalu ketika ia membuka kembali matanya, ia dihadapkan oleh seseorang serba putih seujung-ujung mulai dari rambut panjang, kulit, mata, sampai pakaian. Bahkan di kegelapan alam bawah sadarnya ini, sosok itu terlihat bersinar terang.

[Name] terdiam selama beberapa saat. Berusaha menebak sosok yang ada di hadapannya

"...White kah ini?"

"Bukan, goblok."

"OH, PASTI ARIE HON YA!?"

"Tolol. Gue yang ngirim lu ke dunia ini."

"Ya udah sih gak usah marah-marah gitu. Makasih ya, atas segalanya..." [Name] berjalan memeluk orang itu dengan erat hingga sang empunya merinding, entah apa maksud dan tujuan gadis ini, aneh betul kelakuannya. Tubuh [Name] didorong menjauh dan sosok itu berdehem.

"Oh ya, jadi mahluk macam apa kau ini?" tanya [Name] kemudian setelah sadar bahwa kelakuannya memang aneh, pantas saja sampai sekarang dia masih jomblo. Orang itu menatap dengan datar ke arah [Name]

"Panggil saja aku Mawar."

"Melati lebih cocok."

"Yauda Melati. Serah lo dah, anying."

•••••
Disclaimer, Tower of God : SIU
Webtoon

Enter The Tower

[Name] = Namamu
[F/N]/[Fake/Name] = Nama palsu/samaran
[SC/N]/[Slayer Candidate/Name] = Namamu sebagai Calon Pembunuh FUG

Chapter 2
Bjir, Mengisekai

Warning : Typo, alur berantakan, out of character, melenceng jauh dari manhwa dan anime, original character, over power, harsh word
•••••

Enter the Tower || Tower of God ft.Reader [ON REWORK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang