S1 | 8. Emang Boleh Sekeren Itu?

5.2K 847 594
                                    

Ketika [Name] kembali ke kamarnya, ia dihadapkan oleh Envira dan Ken yang menatapnya sinis dari ranjangnya.

"...Apa?"

"Dari mana?"

"...Dari... matamu, matamu, matamu, kumulai, jatuh cinta ~"

"[Name]."

"KAMAR BAAM BUSET KALIAN INI ORANG TUAKU JUGA BUKAN!?" [Name] jujur, dia merasa terkekang oleh Envira dan Ken yang bertindak terlalu protektif seperti ini. Hei, ayolah, Baam itu kakak kandungnya di sini, mengapa mereka terlihat sangat waspada begitu? Apa sih yang bisa Baam lakukan?

"Hanya memastikan. Jangan terlalu dekat-dekat Keluarga Agung, [Name]." Rasanya aneh sekali mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut seorang Arie Ken.

"Tapi kamu juga berasal dari Keluarga Agung, Ken?"

"...Aku berbeda dari mereka."

"Apa bedanya coba..." [Name] menyinyir sebal, ia menoleh pada Envira. "Ngomong-ngomong, kau itu Red Witch? Pemandu? Atau apa? Kau mirip dengan Hwa Ryun sih, ciri-cirinya."

"Yaa, kamu bisa anggap aku begitu. Aku bisa melihat takdirmu ~" Envira berujar dramatis, menutup sebelah matanya dengan tangan seperti pose wibu halusinasi.

"Alay."

"Brengsek."

•••••
Disclaimer, Tower of God : SIU
Webtoon

Enter The Tower

[Name] = Namamu
[F/N]/[Fake/Name] = Nama palsu/samaran
[SC/N]/[Slayer Candidate/Name] = Namamu sebagai Calon Pembunuh FUG

Chapter 8
Emang Boleh Sekeren Itu?

Warning : Typo, alur berantakan, out of character, melenceng jauh dari manhwa dan anime, original character, over power, harsh word
•••••

Di arena ujian untuk spear bearer, terdapat sasaran yang harus ditembak dari jarak jauh oleh peserta, jika peserta berhasil, ia akan dianggap lulus dari ujian ini tanpa ujian tambahan lainnya. Melampaui jalan cerita aslinya, Envira mencuri start dengan menembakkan panah berwarna merah ke sasaran.

Hal ini menyebabkan beberapa orang tercengang, Arkyung yang dibawa Rachel itu menyusul sebagai orang kedua yang lulus.

"BAGAIMANA BISA?!" Ini masih hari pertama, lho.

"Kurang jauh, tuh." Envira mengejek sasaran tersebut sebelum meninggalkan arena sembari menarik tudungnya untuk menutupi kepala.

•••••

Nah, sekarang ke arena ujian fisherman. Di mana Ken tengah menatap jarum merah di tangannya datar. Seorang Arie sepertinya? Yang terbiasa memegang pedang sepanjang hidupnya? Memegangi jarum tipis begini mana ada rasa, dih.

Baiklah, itu bukan permasalahan utamanya, dulu dia terbiasa memegang penggaris 60 sentimeter, buat apa? Buat nyabetin orang.

Kembali ke ujian, intinya sih mereka hanya harus bertarung satu sama lain di arena ini tanpa terjatuh. Mudah? Mudah dong, jangan samakan Ken dengan para keroco di arena.

Endorsi, sang tuan putri dari Zahard melirik ke sekitarnya, hampir semua peserta terlihat waspada dan ketakutan karena tahu pengamannya sengaja tidak dipasang sempurna, mereka bisa saja terjun bebas dan mengalami kematian mengenaskan. Namun, ada pula beberapa orang yang terlihat biasa-biasa saja, dan yang membuat Endorsi gelisah adalah seseorang dengan jubah putih itu.

Dia tidak tahu siapa identitas aslinya, tetapi sepertinya orang itu sangat berbahaya. Jangankan tuan putri, orang waras mana pun sudah pernah merasakan tekanan ketika berada di sekitar si jubah putih.

Enter the Tower || Tower of God ft.Reader [ON REWORK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang