CHAPTER 3: DESTINY

796 108 3
                                    


2020

"Taehyung ah neomu kiyowooo...." Ucap Hoseok seraya mencubit kedua pipi Taehyung

"Hyung hentikan, aku sudah 26 Tahun. Dan juga demi Tuhan ini di Rumah Sakit bersikaplah professional meski aku adikmu" Ucap Taehyung tidak jelas karena pipinya semakin terhimpit oleh jari-jari Hoseok

Hoseok merengut dan melepaskan tanganya dari pipi Taehyung "Ya! Meskipun kau sudah 26 Tahun tapi kau tetap maknae di keluarga dan adik kecilku"

Taehyung mendengus "lebih baik Hyung pergi dan bantu Baekhyunie Hyung saja sana! Daripada terus mengganguku di ruanganku"

Hoseok melipat kedua tanganya didepan dada " apakah kau tidak tau Jika kakak iparmu itu sudah mendapat cuti karena kandunganya sudah memasuki bulan ke Sembilan?"

Taehyung pun terkejut dan membulatkan matanya "Jinja? Ah aku terlalu sibuk sehingga jarang pulang kerumah dan tidak pernah mengetahui kabar keluargaku sendiri....ck"

"Taehyung ah...aku sudah akan memilik anak, kau juga harus memikirkan hidupmu juga. Cari pasangan dan menikahlah" Ucap Hoseok

Taehyung berdecak dan mendengus "Aku saja masih belum bisa mengurus diriku sendiri Hyung. Membagi waktu antara pekerjaan dengan diri sendiri saja belum bisa."

Hoseok menyeringai "Belum bisa mengurus diri sendiri atau belum bisa move on dari Park Jimin?"

"Yakkkkk!!" Taehyung pun segera meraih papan namanya di meja dan hendak melempar kearah hyung kurang ajanrnya itu

Hoseok tertawa terbahak-bahak "Ani...ani aku hanya bercanda. Apakah kau yakin dengan seseorang yang kau tunggu itu?"

Taehyung mendadak mematung, ia teringat dengan seseorang berwajah manis yang ia temui secara kebetulan di Paris 3 tahun lalu

"A..Aku tidak tahu Hyung. Namun dalam setiap doaku aku selau berharap Tuhan akan mempertemukan takdir kita kembali jika memang kita berjodoh. Ah sudahlah aku akan mengurus beberapa anak dokter magang yang baru datang hari ini ke Rumah Sakit. Berbicara dengamu membuat pagiku berantakan"

Hoseok semakin tergelak

.

.

.

.

Taehyung sudah menerima map yang berisi berkas nama anak-anak dokter magang yang akan bekerja di bawah bimbinganya. Ia hanya menentengnya tanpa membaca berkas tersebut. Ia terlalu malas hari ini, karena seperti biasanya anak magang pastinya sudah banyak belajar teori ilmu kedokteran dengan baik selama di Kampus dan ketika magang di Rumah Sakit pasti mereka hanya akan menurut ketika disuruh melakukan tindakan medis oleh Dokter pimpinan Timnya.

Dan Taehyung sendiri merupakan pribadi yang introvert dan tidak terlalu dekat dengan anak magang di timnya. Berbeda denga Hoseok kakaknya yang sangat ceria dan selalu ramah dengan siapapun. Bahkan Hoseok pun selalu memperlakuakn anak magangnya dengan baik seperti mengajak karaoke bersama, minum bersama, makan bersama dan juga pesta perpisahan ketika tiba pada waktunya anak-anak magangnya selesai dengan study magangnya di Rumah Sakit dan siap kembali ke kampus untuk melanjutkan study yang lain.

Taehyung berjalan menyusuri koridor dan melihat segerombolan mahasiswa kedokteran yang sepertinya merupakan calon dokter magang berjalan berlawana arah denganya. Barisan para dokter magang tersebut dimpin oleh dokter yang menjelaskan semua fasilitas Rumah Sakit dan instalasi apa saja yang ada di Rumah Sakit. Hingga pada akhirnya ia melewati anak-anak magang tersebut dan matanya menangkap seorang pemuda manis dengan surai cokelat, dengan mata bulat dan senyum manis seperti kelinci.

Mata Taehyung membulat dan mulunya bergetar namun nyaris tak bersuara karena apa yang ia lihat "J......Jungkook?"

Taehyung berusaha mengejar rombongan tersebut namun ia kalah cepat karena tim Jungkook sudah masuk kedalam lift dan meninggalkan anak-anak tim lain di luar Lift.

Taehyung pun panik "Aku tidak boleh kehilangan Kookie ku lagi"

.

.

.

.

Taehyung kembali ke ruanganya dan segera mengecek daftar nama anak-anak yang akan menjadi dokter magang di Timnya. Dan ia pun bernafas lega ketika melihat nama Jeon Jungkook di Timnya. Dari dalam jendela ruanganya ia melihat rombongan anak-anak calon Dokter magang sedang berdiri di halaman tengah Rumah Sakit. Ia pum segera lari tergopoh-gopoh untuk turun menuju ke halaman.

Begitu lift terbuka di lantai 1 Taehyung segera berlari kearah halaman, ia tidak peduli menginjak-injak rumput di taman yang ia tuju hanyalah Kookienya. Matanya menatap nyalang ke berbagai arah untuk mencari Jungkook, hingga tatapan matanya berhenti di arah jam 3 tepat dibawah pohon Jungkook sedang berdiri dengan menenteng banyak sekali berkas dan jas putih dokter yang masih telipat rapi didalam plastic. Tanpa ragu ia pun segera berlari mendekati Jungkook

"Jungkook ah....Jeon Jungkook!" Ucap Taehyung ketika ia berdiri tepat didean Jungkook

Mata Jungkook pun membulat seakan tak percaya melihat pemandangan yang ada didepanya ini. Seseorang tampan yang 3 tahun lalu menyelamatkan hidupnya di Paris kini berdiri di hadapanya. Lengkap dengan jas putih yang sedikit berantakan dan stetoskop yang mengalung dilehernya, serta rambut pirangnya yang sedikit basah karena keringat.

"Jungkookie...ini aku Taehyung! Kau masih ingat aku kan?" Ucap Taehyung lagi

Jungkook tak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa mengangguk

"Entah semesta dan Tuhan yang memang berpihak kepada kita atau bagaimana, yang jelas ini buka kebetulan" Ucap Taehyung sembari memberika senyum kotak yang selama ini Jungkook rindukan

Seketika pipi Jungkook pun bersemu merah

"Aigoo...kau manis sekali, masih sama seperti 3 tahun lalu. Ngomong-ngomong aku dokter pembimbingmu yang akan menjadi pimpinan tim medismu selama 1 tahun kalian magang di Rumah Sakit ini" Ucap Taehyung yang sontak semakin membuat Jungkook semakin memerah

Jungkook pun akhirnya angkat bicara "Hyung...bolehkah aku minta...mm seusatu?"

"Apa itu Jungkookie?" Taehyung masih sama seperti dulu, selalu memanggilnya dengan panggilan lucu

"Hmm...bolehkah kita......hmm...ani. Maksudku peluk?" ucap Jungkook seraya menundukan wajahnya malu

Taehyung pun mengusak rambut jungkook "Tentu saja Kookie"

Dan mereka pun berpelukan tidak peduli ada banyak pasang mata yang melihat termasuk Hoseok

"Ini memang kebetulan atau memang Tuhan sudah merencanakanya?" Gumam Hoseok



TO BE CONTINUE

Au Revoir | Taekook FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang