Au Revoir | Taekook Fanfiction

CHAPTER 10: AU REVOIR

Lonceng-lonceng berdentang menyuarakan kegembiaran yang ada didalamnya, kidung-kidung pujian di dendangkan untuk menyerukan kegembiraan dua insan yang dipersatukan dalam ikatan suci yang sakral dan mengikat jiwa mereka selamanya. Dekorasi dengan nuansa Bunga Lily putih menghiasi pintu masuk hingga altar Kapel tersebut. Ya, Jungkook dan Taehyung memilih untuk menikah di Kapel yang merupakan gereja kecil karena mereka menginginkan pernikahan privat yang jauh dari keramaian banyak orang. Mereka hanya mengundang keluarga inti, beberapa sahabat dekat dan kerabat terdekat saja.

Semua tamu undangan menggunakan baju putih karena memang dresscode pernikahan mereka kali ini Putih. Semua tamu undangan pun berdiri dan tersenyum menatap kearah pintu Kapel ketika pintu kapel terbuka yang menampilkan Jungkook berdiri beriringan dengan ayahnya diujung sana. Jungkook menggunakan Tuxedo putih dilengkapi dengan batu swarovski putih di kerah tuxedo tersebut dan mengenakan sepatu putih. Jungkook disuguhi pemandangan yang membuatnya takjub dan berdecak kagum. Ia disambut oleh hamparan karpet Putih yang memanjang dari pintu masuk hingga Altar, Rangkaaian kain putih Panjang yang menggantung di sisi kanan kiri jalan menuju altar, Ribuan Bunga Lily putih yang menggantung diatas jalan sepanjang menuju altar. Jungkook pun mendapati Bayangan Taehyung yang menggunakan Tuxedo Hitam sedang berdiri menatapnya dari Altar, Jungkook sangat kagum dengan penampilan Taehyung yang sangat tampan dihari pernikahanya tersebut. Didepan Jungkook terdapat dua anak kecil penabur bunga yang keduanya merupakan pasien dari Jungkook dan Taehyung, yang salah satunya merupakan Changmin. Kedua anak tersebut membawa keranjang Bunga yang akan ditabur ketika Jungkook mulai melangkahkan kakinya menuju Altar.

Seketika Jungkook merasakan tanganya bergetar dan perutnya mual saat itu juga dikarenakan gugup. Ayah Jungkook yang mengetahui kegugupan putranya tersebut pun segera menggenggam tangan putera semata wayangnya tersebut, yang sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. Sebelum acara pemberkata dimulai pun Jungkook sudah menangis memeluk kedua orangtuanya karena sedih sebentar lagi akan meninggalkan kedua orangtuanya, Jungkook bahkan tidak berhenti menangis hingga stylish make up nya harus dengan susah payah merias Jungkook kembali agar terlihat benar-benar sempurna karena make up nya hancur terkena air mata Jungkook. Jungkook benar-benar merasakan perasaan yang bercampur aduk saat ini, padahal pemberkatan pun belum dimulai.

Jungkook menarik nafas panjang dan menghembuskanya, ia mengeratkan genggaman tangan kepada ayahnya. Ia berjalan menuju altar, dan anak-anak penabur hunga pun juga mulai berjalan menaburkan bunga didepanya. Setiap langkah kaki yang ia tapaki, membuatnya semakin gugup dan membuat jantungnya berdegup semakin kencang. Semua Tamu undangan memandangnya dengan tersenyum namun penuh haru. Jungkook bahlan tidak fokus dengan tamu undangan yang memandanginya, ia hanya menatap kedepan kearah Altar dimana Taehyung menunggunya didepan sana. Demi apapun di dunia ini, hari ini adalah hari dimana Jungkook merasakan degup jantungnya terasa sangat kencang sekali dan seakan akan meledak di dalam dadanya. Belum pernah ia merasakan Jantungnya berdetak seliar ini.

Ia pun tiba didepan Altar, Taehyung mengulurkan tanganya kearah Jungkook seraya tersenyum lebar menunjukan senyum kotak berbinarnya. Ayah Jungkook pun menyerahkan tangan Jungkook kepada Taehyung, dan mereka berdua mulai berpegangan tangan dan saling berhadapan memandang satu sama lain. Ayah Jungkook pun duduk didekat Ibunya Jungkook di barisan paling depan, barisan para keluarga.
"Kau nampak cantik sekali Kookie" Ucap Taehyung kepada Jungkook

Dan Jungkook pun hanya bisa tersenyum dan pipinya memerah karena merona mendengar perkataan Taehyung tersebut.

Pastor pun segera membimbing Jungkook dan Taehyung untuk mengucapkan Janji pernikaha satu sama lain

Jungkook adalah yang pertama mengucapkan Janji pernikahan
"Saya Jeon Jungkook menerima Engkau Kim Taehyung sebagai suamiku. Dan aku berjanji akan mencintaimu dalam keadaan sehat dan sakit, senang dan sedih, Untung maupun malang. Dan saya akan mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku"