CHAPTER 2: LA PARIS

925 110 5
                                    


2017

Mendengar entitas yang sedang menggeliat diatas ranjang Taehyung pun terbangun "Ah kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? Apakah kau masih merasa pusing? Semalam kau demam sejak kau pingsan dari menara Eifel, dan aku tidak tau harus membawamu kemana. Dan ya aku membawamu kemari untuk mengobatimu, karena kebetula juga aku seorang dokter. Sebentar aku akan mengambilkan susu untukmu agar pusing dan demamnya tidak terasa lagi"

Pria bersurai cokelat itupun mengangguk dan merasakan perasaan yang menghanngat ketika ada seorang yang tampan namun berhati malaikat seperti pria yang sedang menolongnya saat ini. Seumur hidup ia belum pernah merasakan perhatian dari seorang lelaki seperti ini, bahkan belum pernah ia membayangkan mendapat perhatian seperti ini. Apa yang ia dapatkan hanyalah kekerasan berupa tamparan, lecutan dari rantai, dan pukulan ketika ia melakukan kesalahan.

Seketika hatinya perih dan terasa nyeri ketika mengingat kejadian tersebut, dimana dirinya yang terlalu bodoh untuk bertahan dengan orang yang jelas-jelas selalu melukai fisiknya dan dengan sangat bodohnya menagisi ketika orang tersebut pergi meninggalkan hidupnya.

Taehyung menyodorkan susu hangat kepada pemuda manis tersebut

"Jadi bagaimana? Kau sudah baik-baik saja?" Ucap Taehyung seraya duduk di sofa dekat ranjang

"I....Iya. dan terima kasih atas bantuanya Dok. Maaf telah merepotkan anda" Ucap pemuda tersebut dengan mata yang membulat dan bekas susu diatas bibirnya. Sungguh menggemaskan

Taehyung terkekeh gemas ketika melihat pemuda tersebut yang berbicara dengan polosnya dengan nda susu diatas bibirnya. Taehyung menunjuk bibirnya dan menunjuk bibir pemuda itu guna member kode bahwa ada sesuatu diatas bibir pemuda tersebut.

Pemuda Tersebut pun terkejut dan segera mengusap bibirnya dengan tanganya, ia pun merona merah karena malu. Taehyung pun terkekeh melihat tingkah menggemaskan pemuda di depanya ini

"Tidak apa-apa, tidak usah malu. Oh ya jangan memanggilku dok, panggil saja aku Hyung. Namaku Kim Taehyung, kau siapa?"

"Baik Hyung....aku Jungkook. Jeon Jungkook" Balas pemuda tersebut

Taehyung pun tersenyum "Baiklah Jungkook, setelah ini kau ingin aku antar pulang?"

.

.

.

.

Taehyung sebenarnya berniat untuk langsung mengantar Jungkook kembali ke hotel dimana Jungkook menginap selama di Paris. Namun taxi yang mereka tumpangi terjebak macet di sekitaran jalan Rue de Belevile karena adanya parade fashion. Mau tidak mau mereka harus turus dari taxi dan berjalan, dan berakhir dengan ,melihat parade dan makan malam di pasar malam yang ada di dekat Rue de Belevile.

Mereka menghabiskan waktu bersama, dan Tehyung tidak memungkiri bahwa ia menikmatinya. Begitu juga dengan senyuman yang merekah di bibir Jungkook yang menadakan bahwa Jungkook juga menikmati waktu mereka berdua. Mereka banyak bercerita tentang banyak hal yang membuat mereka jhadi mengenal satu sama lain, termasuk alasan kenapa Jungkook kemarin mabuk dan pergi ke menara Eifel dengan keadaan mabuk

"Jadi kau ditinggalkan oleh kekasihmu dan memilih pergi ke Paris untuk membuang sakit hatimu?" Ucap Taehyung

"Hmm..Iya. itulah sebabnya ketika aku tiba di Paris aku langsung minum minuman keras, padahala aku tidak pernah minum sebelumnya" Balas Jungkook

Pesanan minuman mereka pun datang dan dengan segera Jungkook meminum susu pisang panasnya untuk menghangatkan badanya.

Taehyung pun terkekeh "sepertinya daripada minuman keras kau lebih menyukai susu pisang"

Mereka pun tergelak karena tertawa, sebenarnya baik keduanya belum lama saling mengenal dan baru saja bertemu. Jungkook dan Taehyung mereka sama-sama pribadi yang introvert, namun entah getaran apa yang membuat mereka nyamna untuk saling berbagi cerita mereka.

Taehyung mengeluarkan sesuatu dari dalam coatnya

"Ah Jungkook ah....aku punya sesuatu unukmu. Ini mungkin bukan seberapa karena ini hanya gantungan kunci yang sempat aku beli di dekat menara Eifel kemarin. Aku memberimu ini karena aku sangat menyukai cookies, dan kebetulan namamu Jungkook. Aku lebih suka memanggilmu kookie" Ucap aehyung sembari tersenyum Manis menunjukan senyum kotaknya

Jungkook merona melihat senyum Taehyung yang sangat menawan, demi apapun di dunia ini senyum Taehyung adalah senyum terindah yang pernah ia lihat selama ini. Jungkook pun menerima pemberian Taehyung, ia menatap gantungan kunci berbentuk Cookies cokelat dengan ukiran bentuk menara eifel di belakag cookies tersebut

"Terima kasih hyung. Aku akan menyimpan ini sampai kita bertemu kembali suatu saat nanti di Korea" Ucap Jungkook tulus

Taehyung pun tersenyum lebar dan mengusaj rambut Jungkook. Jungkook tersentak dan rona merah muncul di kedua pipinya karena ia merasa belum pernah diperlakukan selembut ini oleh seorang pria

.

.

.

.

Taehyung menatap boarding pass dan paspor yang sedang ia jinjing ditangan kananya. Ia akan kembali ke Korea dan harus siap menjalani kehidupannya kembali sebagai seorang dokter. Didalam hati ia menyesal karena tidak sempat meminta kontak ataupun nomor ponsel pemuda manis yang ia temui kemarin di Paris. Mungkin jika semesta berkehendak ia akan bertemu dengan Jungkook suatu saat nanti.

Au Revoir | Taekook FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang