prolog

707 61 8
                                    

Haloo urry udah janji ya bakal di ketik ulang, jadi jangan lupa buat VOTE dan COMMENT yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo urry udah janji ya bakal di ketik ulang, jadi jangan lupa buat VOTE dan COMMENT yaa.

Peringatan: ini buat kalian {siders nakal} yang main nyelonong masuk aja, gak vote tapi main comment aja, aku kasih peringatan yaa, sekali kalian memijakkan diri ke lapak ini tanpa vote tapi comment aja, maka dengan terpaksa aku BLOCK. Terima kasih.

Mohon kerjasamanya ya, tolong kalian sebagai pembaca harus tahu dan menghargai author yang susah payah cari ide😑.







Manga: Boruto: Naruto Next Generation.
Disclaimer: Mashashi Kishimoto.

















*

*

*

*

*

*



















Tokyo.

Konohagakure village.

Disebuah pagi yang cerah, langit nampak berwarna biru terang, awan-awan putih menghiasi langit, matahari memaparkan sinarnya, menerangi rumah setiap rumah, angin bertiup sepoi-sepoi menerpa dedaunan, tampak memperindah suasana di pagi hari itu.

Disisi lain nampak seorang gadis cantik, dengan Surai panjang berwarna ungu tengah mematut dirinya didepan cermin, saat ini ia tengah merapikan rambut dan pakaian dengan warna yang sama tersebut, serasa sudah rapi ia kembali menatap dirinya di cermin dengan seulas senyuman yang manis.

" Huftt, oke Sumire Kakei. Kau siap hari ini, hari pertama masuk ke sekolah akademi". Ujar gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Sumire Kakei yang masih berbicara pada bayangan dirinya di cermin.

Hingga....

" SUMIRE!! APA KAU SUDAH SELESAI,CEPATLAH TURUN DAN SARAPAN,BUKANNYA INI HARI PERTAMA MASUK AKADEMI Yang BARU!"

mendengar teriakan sang ibu lantas membuat Sumire tersadar akan lamunannya, lantas dengan cepat ia berlari membuka pintu kamarnya dan keluar sebelum itu ia menutup kembali pintu kamarnya.

" Oke! ibu! " Balas sumire yang sudah keluar dari kamar menuju keruang tengah.

Setelah itu dilanjutkan sarapan pagi bersama dengan suasana yang tenang.

" Hmm, Sumire." Panggil tuan Kakei yang memecah keheningan.

" Emm, iya ayah ada apa? " Sahut sumire setelah menenggak habis air minum satu gelas.

" Kau ke akademi, berangkat bersama siapa?" Tanya tuan Kakei tiba-tiba pada putrinya itu.

Sumire menatap sang kepala keluarga dengan raut wajah yang bingung, namun kemudian ia menjawab.

" Hmm, aku berangkat bersama teman-temanku ayah, karena kita akan sekolah di akademi yang sama, memang kenapa ayah?" Jelas Sumire kemudian ia balik bertanya juga.

" Ah, tidak. Hanya saja mobil ayah sedang ada perbaikan , ayah akan berangkat naik taksi dulu." Jelasnya yang akhirnya langsung dipahami oleh gadis bersurai ungu yang mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tin....tin....

Terdengar suara klakson mobil yang baru saja tiba dari arah luar.

" Ah, sepertinya. teman-teman sumire sudah datang, kalau begitu Sumire berangkat dulu ayah... ibu." Sumire kemudian mengambil tasnya yang terletak dibawah kanan kursi makannya, kemudian ia berdiri dan mencium tangan orang tuanya, kemudian ia berlari keluar dan menemui teman-temannya yang sudah duduk manis dalam mobil merah yang ia ketahui adalah mobil milik salah satu sahabatnya yaitu, Uchiha Sarada.

Tampak kaca mobil bagian tengah terbuka menampakkan Sarada yang berteriak dan melambai kearahnya.

" Sumire!! AYOOOO!! " teriak gadis berkacamata merah tersebut pada sahabat bersurai ungunya itu yang kini berlari menuju kearah mereka, setelah sampai, sarada lantas membukakan pintu mobilnya agar Sumire bisa masuk, dan setelah masuk gadis bersurai ungu itu langsung mendudukkan dirinya tepat disamping Sarada.

" Apa kalian menunggu lama." Ujar Sumire yang tengah meletakkan tasnya dibelakang tubuhnya.

" Tidak, kami baru saja tiba kok." Sahut seorang gadis bertubuh gemuk yang duduk disamping kanan Sarada, iya posisi duduk mereka saat ini adalah Sumire duduk di bagian samping kiri, sarada di bagian tengah dan gadis bertubuh gemuk yang bernama Chocho akimichi itu di bagian kanan.

" Emm, chocho....apa kau tidak kenyang makan keripik sebanyak itu ?" Tanya Sumire pada sahabat gemuknya itu yang kini memakan sekantong keripik kentang penuh, belum lagi masih ada berpack-pack dipangkuan gadis berkulit cokelat tersebut.

" Tidak, bagiku makanan itu sangat penting dan diatas segalanya, dan aku tak akan pernah merasa puas jika hanya memakan satu," ujar chocho dengan sepenuh hati dengan gaya bicara orang bijak. sedangkan Sarada dan Sumire hanya berpandangan satu sama lain dan diikuti kekehan geli di mulut mereka setelah mendengar kata sok bijak yang dilontarkan oleh chocho.



Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah akademi baru mereka dengan hati ceria, ya setelah dijelaskan tadi mereka akan bersekolah di sekolah yang sama.




























*

*

*

*

*





















                       .  Tbc.


Nihh dah urry lanjut...

Siapa yang kemarin minta lanjut udah aku lanjutin.

Mohon kasih semangatnya biar urry semangat terus buat lanjutinnya,mohon jangan lupa untuk selalu vote🌟⭐ dan commentnya.

Klo cerita ini banyak dukungan dan ada banyak yang suka bakal aku lanjutin,sorry klo ada typo.

Arigatou gozaimmaz🙇
UrrySuzuNaka💕

Playboy vs Coolgirl (BoruSumi & MitsuSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang