hancur

12.9K 477 6
                                    

Let's reading~~

Seorang psychopat yang duduk di kursi sambil mengasah sebuah pisau di tangan nya. Entah apa yang akan ia lakukan, dirinya tampak tersenyum smirk sambil mengelap bagian pisau.

Clekk..., pintu ruangan yang bernuansa putih abu itu tampak terbuka. Memperlihatkan dua orang dengan tubuh kekar dan berbaju hitam. Keduanya membungkuk hormat kepada tuan nya.

“boss,” sapa nya sambil membungkukan badan nya. Masih sama psychopath itu tidak menatap keduanya sama sekali. Ia sibuk mengasah pisau yang akan di pakai nya hari ini. “sudah di temukan?!” tanya nya, to the point. Kedua pengawal itu mengangguk. “sudah bos,” jawab nya pelan.

“bawa kehadapan ku sekarang!” ucap nya tidak ada penolakan. Pengawal itu mengangguk sambil berjalan keluar. Tak lama kemudian, pengawal psychopath itu membawa seorang ahjusi dan ahjuma. Keduanya menunduk takut berhadapan dengan psychopat.

Ia menggenggam pisau itu di tangan nya sambil menatap dan menghampiri kedua orang tua itu. “terlamabat! Katakan, dimana aku harus melayangkan pisau ini?! Di perut apa di leher mu?!” tanya nya kepada seorang ahjuma.

“ku mohon Tuan Jeon, maaf kan kami. Aku tidak berniat untuk membohongi mu, berikan kami waktu agar bisa menikah kan kalian. Aku tidak tega dengan putri ku,” lirih ahjuma itu. Psychopath Jeon menyeringai.

“Perlu aku jelaskan?! Kau sudah berjanji akan menikah kan aku dengan putri mu dalam waktu singkat, kau malah kabur ketempat asalmu di Thailand!” ketus nya, “kau harus menerima hukuman mu sekarang, aku tidak suka menunggu,” ucap nya.

SLEBB..., pisau itu menancap sempurna di perut wanita paruh baya itu. Ia membulatkan mata nya sebelum mata nya tertutup untuk selama nya. “jangan ceritakan ini pada putriku---,” ucapan nya terpotong kala ia langsung terjatuh tak bernyawa.

Sedangkan ahjusi itu tidak tahu apa apa karena mata nya tertutup kain hitam dan lengan yang di cekal kuat oleh pengawal nya. Jungkook menyeringai, tersenyum smirk. Semua ini karena kedua orang tua itu menjalin kesepakatan palsu.

Flashback on~

“Tuan Jeon, kami berjanji akan menikah kan anda dengan putri kami Lalisa. Asalkan dengan syarat hutang kami lunas,” ucap ahjuma itu, mereka tak lain adalah orang tua dari gadis yang kerap di sapa Lisa.

“aku setuju, nikah kan aku dengan putri mu. Jika sampai berkhianat, nikmati hari ini karena tidak ada hari esok!” ucap Jungkook sambil menjabat lengan ahjuma itu.

Setelah kesepakatan terjalin. Ahjuma Sumi dengan ahjusi Suho mengkhianati Jungkook. ia berbohong kala ia akan menikahkan Jungkook dengan Lisa. Berbulan bulan Jungkook menunggu hal ini. Namun, mereka kabur ke Thailand menyembunyikan diri. Jungkook sangat emosi dan berniat membunuh orang tua Lisa.

Flashback off~

Tepat hari ini orang tua Lisa mati dengan sadis oleh psychopath Jeon. Lisa belum mengetahui tentang kematian orang tuan nya. Belum ada kabar dari siapa pun. Gadis penjual koran ini sangat tidak tahu tentang keberadaan orang tua nya sekarang.

Lisa, gadis itu tengah berkeliling menjual koran di jalanan ramai. Sampai tengah jalan nasib nya tidak bagus seperti pikiran nya. Tepat di tengah jalan awan mendung, membuat Lisa sedikit sedih karena jualan nya belum laku satu pun.

Sisi lain, Lisa tidak tahu tentang kematian orang tua nya. Ia hanya tahu kalau orang tua nya pergi ke Thailand dan belum pulang ke Korea. Namun, hati nya seperti di tusuk dan sakit. Firasat nya buruk sedari tadi. Lisa kini menggoes sepeda nya untuk meneduh karena rintikan hujan mulai turun.

Nasib nya lebih buruk saat rantai sepeda nya itu lepas, “yah, kenapa harus lepas di saat seperti ini.” Lisa terpaksa mendorong sepeda nya untuk mencari tempat yang aman. Ia duduk di depan sebuah toko makanan sambil menunggu hujan itu reda.

“dingin sekali, kenapa hati ku tidak enak seperti ini 'ya, ada apa ini?! Ayah, ibu, dimana kalian?!” gumam Lisa, hujan itu terus menderas hingga tidak terasa waktu menunjukan sore hari. “ku rasa hujan ini tidak akan berhenti sampai malam, aku pulang saja kalau begitu!” Lisa berjalan dengan tubuh yang basah kuyup. Jalanan sangat sepi, mungkin semua orang berdiam di rumah karena takut dengan petir.

Lisa berjalan sambil mendorong sepeda nya cukup jauh, sampai tepat di depan rumah nya yang sederhana. Lisa menyimpan sepeda nya dan berniat masuk kedalam. “uh basah basah basah, ah baju ku,” rengek Lisa.

Brukk...., foto yang menampakan keluarga kecil Lisa itu terjatuh dan pecah. Ia menoleh ke arah itu dan mengambil pecahan kaca tersebut. Lisa sempat bingung, saat dirinya mengambil serpihan kaca tersebut, hati nya bagai teriris sebuah pisau yang sangat dalam. Sakit, itu lah yang ia rasakan.

“ayah, ibu dimana kalian?!” gumam Lisa sambil bertanya tanya dalam hati. Ia memutuskan untuk membereskan pecahan kaca itu. Lalu pergi ke kamar nya. Hari sudah malam, Lisa duduk sambil menatap rintikan air yang turun dari langit. Malam ini seperti malam yang sangat buruk bagi nya. Namun, ia menepis pikiran itu dan memilih untuk tidur.

****
“sudah kau urusi bangkai nya?!” tanya Jungkook tanpa menatap kedua pengawal nya di belakang, “sudah boss,” sahut nya sambil membungkukam badan. Jungkook tersenyum samar sambil memainkan jari nya di atas meja.

“kita akan mencari jejak gadis ini,” titah nya sambil menunjukan foto seorang gadis. Kedua pengawal itu mengangguk, lalu melangkah pergi dari hadapan Jungkook.

****
Keesokan pagi nya, Lisa bangun dan bersiap untuk berjualan lagi setelah sepeda itu terlihat bagus kembali. Lisa berjalan keluar dan mennggoes sepeda nya menuju jalanan ramai di Seoul.

Untuk saat ini, Lisa belum mengetahui tentang kematian ayah dan ibu nya. Lisa memang tidak mudah memahami perasaan nya sendiri. Gadis  ini selalu ceria.

Tak sadar, mobil hitam berdiri tepat di depan sebuah restoran. Mereka menatap Lisa dari dalam. “gadis itu cantik juga, aku akan membuat nya menjadi lebih cantik dengan benda ini,” gumam nya, menunjukan pisau buah yang tajam.

“keluar, bawa dia kemari. Jangan sampai ada yang terluka. Bawa dia secara baik baik,” titah nya pada kedua pengawal itu.

“itu mudah boss,” sahut nya beranjak keluar dan menghampiri Lisa.

Kedua pengawa yang di kenal kejam nya itu mengahampiri Lisa dengan wajah samar. Lisa tampak berpikir kalau kedua orang itu adalah orang jahat. Lisa buru buru mendorong sepeda nya untuk menjauh. Namun nihil, kedua pengawal itu lebih cepat.

“maaf nona, niat kami bukan ingin mencelakai mu,” ucap salah satu pengawal itu sambil tersenyum.

“lalu, apa yang kalian inginkan?!” sahut Lisa sambil, dengan tangan yang bergetar.

“Tuan Suho, menunggu anda di kantor milik Tuan kami, Jeon Jungkook.” bohong salah satu pengawal nya lagi, Lisa nampak percaya dan mengangguk. Mereka membawa sepeda Lisa ke mobil diikuti dengan Lisa di belakang nya.

‘ayah, untung kau masih hidup. Kenapa dia tidak bilang kalau ke korea,’ gumam nya sambil berjalan.

.
.
.
.
.
.
To be continue

Jangan lupa tinggalkan jejak.

PSYCHOPATH JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang