Rencana 2

3.1K 195 5
                                    

Happy reading

Lisa masih berada didekapan Jungkook, entah semenjak Jungkook mengatakan itu, Lisa menjadi tidak mau menjauh dari Jungkook. Sampai tidak sadar waktu sudah tengah malam, terdengar dengkuran Lisa dari dada bidang Junkook.

Jungkook menatap Lisa, lalu membuang puntung rokok nya kearah lain. Mengangkat ala bridal style dan membawa nya masuk kedalam kamar. Jungkook membaringkan tubuh Lisa di ranjang, mengusap wajah cantik nya, lalu mengecup kening Lisa penuh cinta. Setelah itu Jungkook melangkah keluar dari kamarnya, mebiarkan Lisa tidur dan sendiri di Mension nya.

Suasana cukup sepi disetiap ruangan yang Jungkook lalui. Hanya terdengar detikan jam besar yang menggantung didinding, Jungkook jadi tidak tega untuk meninggalkan Lisa sendiri disini. Mengingat kejadian seminggu yang lalu ditimpa nya. Para musuh Mafia berdatangan dan meneror dirinya. Apalagi sekarang Lisa tengah hamil, bagaimana kalau Mafia itu datang kembali dan meneror, lalu membunuh Lisa dengan sadis?.

Jungkook memilih diam di Mension, duduk sembari meminum berbotol botol wine dan beberapa batang rokok tanpa ditemani siapa pun. Ya, karena Taehyung sedang berjaga dirumah sakit dengan beberapa anak buah Tuan Park. Jungkook menatap sebuah kamar yang sudah tertutup rapat. Mengingat beberapa tahun yang lalu, dimana Jungkook tega membunuh Hara disana.

Dirinya menyeringai, entah apa yang ada dipikiran Jungkook, sifat psycho dan evil nya selalu keluar. Terkadang Jungkook selalu berbicara sendiri dan membayangkan sosok yang hitam yang selalu menemani nya. “kau harus bunuh dia, Jungkook.” sosok yang sudah menjadi bayangan nya membuka mulut dan mempunyai sifat sebaliknya dari Jungkook.

“Hahaha, aku tidak mau, Jung. Wanita ku tengah mengandung anakku, bagaimana bisa aku membunuh nya?!” Jungkook kembali bertanya dan menatap bayangan nya sendiri. Wajah mirip dan mempunyai sifat psychopath yang sama.

“aku yakin, musuhmu akan membunuh nya sebentar lagi. Hanya waktu yang akan memastikan itu terjadi.” Jungkook mengernyit bingung. Bayangan nya hilang dengan cepat, perkataan terakhir yang diucapkan cukup membuatnya terngiang ngiang ditelinga. Sebenarnya Jungkook memang aneh, pria itu sellau berbicara sendiri seakan ada sosok yang sama dan selalu menemani nya.

“Jung, sedang apa disini? Ini sudah terlalu malam, ayo kita tidur.” Jungkook menoleh dan mengangguk ketika mendapati Lisa yang tengah berdiri menatapnya dari anak tangga. Dirinya segera melangkah maju sembari tersenyum evil, lalu merangkul Lisa masuk kedalam kamarnya lagi dan berakhir dengan pergulatan ranjang.

~oo~

“eungh.” suara lenguhan menyapa telinga di keheningan tengah malam. Tuan Kim yang sudah memejamkan matanya, kembali membuka dan menatap seorang pria dengan wajah pucat nya dibankar. Tuan Park telah sadar, tapi terus mengeluh sakit dibagian dada dan pelipisnya.

“hyung, kau sudah sadar.” Taehyung menggenggam tangan Tuan Park dan mengusap nya lembut. Tuan Park mengangguk, lalu memberi kode kalau dirinya tengah haus. Taehyung yang mengerti itu langsung memberikan segelas air dan membantu Tuan Park untuk meminumnya.

“a—apa,  Jungkook baik baik saja?” tanya Tuan Park dengan suara serak basah nya. Taehyung mengangguk, matanya fokus menatap wajah Tuan Park seperti penuh dengan masalah. Ingin sekali untuk bertanya, akan tetapi, Taehyung tidak mau menaambah beban dan memilih untuk diam.

“masalah akan kembali muncul, kali ini mungkin sasaran mereka bukan Jungkook, tapi Lisa. Katakan pada Jungkook agar dirinya tidak membiarkan Lisa sendiri di mension.” Taehyung mengernyit bingung, lalu mengangguk pelan.

“darimana kau tau akan ada masalah? Dan sasaran nya Lisa? Kenapa harus dia, wanita itu tidak punya masalah apa pun. Jangan mengada ngada, Hyung lebih baik kau tidur dan istirahat agar segera pulih. Jangan pikirkan, bukankah Chanyeol sudah mati.”

“justru itu, Chanyeol masih hidup sampai sekarang. Aku tidak tau lagi harus apa, keadaan ku semakin melemah. Kau benar, lebih baik aku tidak memikirkan apa pun dulu, dan lebih baik aku tidur saja.”

“baiklah, kalau begitu, kita pikirkan itu nanti. Setelah kau sembuh, sekarang coba untuk istirahat dan membuang semua pikiran buruk mu.” Jimin mengendus kasar, lalu mengikuti apa yang Taehyung minta. Ini bukan kesalahan, Tuan Park belum pulih total dan membutuhkan istirahat yang cukup. Maka dari itu, Taehyung melarangnya agar tidak memikirkan musuh terlebih dahulu.

~oo~

Keesokan hari nya, Jungkook terbangun menatap ruangan kamar nya yang bernuansa putih terang, tidak seperti biasanya bau, kusam, dan kotor, juga gelap. Dirinya terbangun, seingatnya, Jungkook tidur bersama Lisa disini, lalu kemana wanita itu sekarang?.

Jungkook beranjak dari ranjang, lalu melangkah keluar. Mencari sosok wanita yang tengah ia cari. Tatapan nya beralih pada wanita berambut pirang yang tengah menyiram beberapa tanaman dihalaman belakang. Dengan cepat Jungkook berjalan menghampiri Lisa, lalu memeluk pinggang nya dari belakang.

“arggg ... Jung, kau sudah bangun. Ada apa kau memelukku?” tanya Lisa sembari meraih lengan Jungkook agar mengeratkan pelukannya. Wajahnya tersimpan diceruk leher Lisa, memejamkan mata dan sesekali mencium kulit mulus Lisa.

“tidak ada.” Jungkook membuka mulut tanpa menatap Lisa. Wanita itu mnegernyit bingung, melepas pelukan Jungkook, lalu menatap manik matanya dengan intens. Lisa menangkup pipi Jungkook, mencium nya sekilas, lalu menatapnya lagi.

“kita akan menikah ‘kan?! Lalu, kenapa kita tidak mempersiapkan untuk pernikahan nya?” Lisa bertanya dengan nada lembut, membuat Jungkook menyeringai dan membalas tatapan Lisa dengan intens sebelum dirinya menjawab pertanyaan nya tadi.

“kita akan mempersiapkan itu, lagi pun, Tuan Park sudah sadar dari koma nya kemarin. Aku diberi tau oleh Tae, Hyung.” Lisa mengangguk paham. Jungkook melangkah masuk diikuti Lisa dari belakang, lalu memanggil beberapa anak buah nya dan menyuruh mereka untuk memberi tahu kepada semua orang tentang pernikahan ini.

~oo~

Informasi tentang pernikahan yang akan digelar Jungkook itu terdengar hungga ke telinga musuh. Mereka mendengar dari beberapa saluran tv dan radio kalau adik sekaligus putra dari keluarga besar nan kejam itu akan menikah dengan Lisa. Acara ini benar benar membuat musuh merasa geram dan akan memulai rencana baru di acara pernikahan nya nanti.

“sial! Jeon Jungkook, belum bertanggung jawab dengan kematian adikku, kau ingin menikahi pelayan di rumah mu ternyata. It's okay, aku akan melakukan permainan di acara pernikahan nya nanti. Buat calon istrinya mati disaat pernikahan itu berlangsung!” Jung Haseok, menatap sebuah pistol dimeja, lalu memainkan nya. Senyuman evil terukir di wajah nya. Membuat beberapa anak buahnya ikut menyeringai.

.
.
.
.
.
.
Bersambung~

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi vote nya!

IHATESIDERS

PSYCHOPATH JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang