bodoh

6.9K 381 19
                                    

Let's reading~~

Lisa menghela nafas pelan sebelum dirinya masuk melihat pria yang sudah duduk manis di dalam. “apa aku boleh masuk?” tanya Lisa dengan gugup. Jungkook mengangguk dan menyilahkan dirinya untuk masuk dan duduk di samping Jungkook.

“maaf Tuan, kita mau kemana?” tanya Lisa. Jungkook mengendus pelan tanpa menatap Lisa. “tidak perlu tau!” sahutnya datar. Lisa berharap semua ini akan mempertemukan dirinya dengan orang tua tercinta. Lisa diam dan sambil meremas jari nya.

Mobil itu melaju cepat menuju tempat yang Lisa saja tidak tahu mobil ini kemana. Sedangkan pria di samping nya duduk sambil menatap lurus ke depan. Lisa agak takut dengan pria disamping nya. Ia takut kalau harapan nya ternyata bohong.

Jungkook menatap kearah kaca yang tergantung di depan sang supir. Dirinya tampak memberi kode kepada Chanyeol dan Baekhyun dengan kedipan mata. Dan kedua nya mengangguk lalu membekap mulut Lisa dengan kain yang sudah di semprot obat bius.

“ahkkk... ” pekik Lisa lalu pingsan tak sadarkan diri. Jungkook berniat jahat, namun ia memperhatikan gadis disamping nya.

“aku menghabisi orang tua nya, jangan sampai aku menghabisi dirinya juga,” ucapnya, mengurungkan niat jahat nya itu. Dia duduk kembali sambil menunggu mobil ini berhenti tepat di tujuan nya.

Tepat di sebuah Mension mewah bertanda 'Jeon mension', mobil itu berhenti setelah terparkir rapi di halaman rumah nya. “angkat dia ke kamar belakang!” titahnya, to the point. Kedua pengawal itu mengangguk dan membawa Lisa ala bridal style, ke kamar belakang.

Baekhyun, membaringkan Lisa di kamar yang gelap, kumuh dan berdebu. Bau anyir dan banyak tengkorak itu berhamburan di lantai. Baekhyun dan Chanyeol saja harus menggunakan alat penutup karena bau yang harus di cium nya.

Selsai membaringkan tubuh Lisa di ranjang merah, keduanya pergi dan menutup serta mengunci pintu itu kembali. Dan segera menghampiri Jungkook di ruangan khusus nya.

“sudah boss, apa ada pekerjaan lain?” tanya Baekhyun dengan gugup. “tidak ada,” sahutnya datar. Baekhyun dan Chanyeol membukukan badannya sebelum ia menutup pintu dan keluar.

‘apa yang akan aku lakukan pada wanita itu?! Apa aku harus membunuh nya, menikahi nya dan apalagi tentu nya akan membuat dirinya menyesal berurusan dengan ku!’ gumam Jungkook tersenyum smirk.

****
“Yoongi, apa yang kau lakukan?! Kenapa kau meninggalkan eomma mu sendiri?! Ini semua karena ulah si anak tiri tak berguna! Aku akan membuat diri mu hancur JEON JUNGKOOO,” gumam Yoona, ibu tiri Jungkook. Ia memendam dendam ketika anak kandung nya di tuduh sebagai pembunuh appa nya sendiri, Jeon Felix.

Flashback on~

Jungkook dan Yoongi, putra dari Jeon Felix. Namun, mereka berbeda seorang eomma. Eomma Jungkook pergi entah kemana setelah berdebat hebat dengan Jeon Mirae, eomma Jungkook.

Semua permasalahan timbul, saat Yoona dan anak Yoongi datang dalam kehidupan mereka. Saat itu Yoongi berumur lima tahun dan Jungkook berumur satu tahun. Yoona mengaku bahwa Yoongi adalah anak dari Felix. Ia tidak ingin dirinya dan anak nya di terlantarkan seperti itu. Setelah tes DNA mengakui bahwa Yoongi darah daging Felix sendiri. Mirae pergi dan menitipkan Jungkook kepada Yoona.

Jungkook tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari Yoona. Sampai diusia remaja nya Jungkook mengikuti langkah appa nya sebagai mafia. Saat itu pergaduhan terjadi antara Yoongi dan Felix karena perebutan harta yang akan diwariskan. Namun, entah dari mana sang musuh datang dan tiba tiba saja menembak Felix dari belakang.

Suara tembakan itu cukup keras, Jungkook berlari menemui appa nya yang berlumuran darah tak berdaya sedangkan didepan nya ada Yoongi yang menganga tak percaya. Jungkook menuduh Yoongi sebagai pembunuh. Saat itu juga Felix mati di tangan sang musuh, bukan Yoongi.

Flashback of.

****
Beberapa jam setelah itu. Kini waktu berganti menjadi malam. Lisa yang pingsan dalam waktu yang lumayan lama itu mulai sadar. Ia melihat sekeliling ruangan yang tampak asing baginya. “Eungh.” wanita itu melenguh sambil mencoba duduk dan membuka matanya perlahan.

Bau busuk mulai terasa, ruangan kosong ini tampak angker. Banyak suara cicitan tikus yang mencoba menganggu dirinya. “Dimana aku?!” gumamnya sembari bertanya tanya dimana keberadaan nya. Penglihatan nya mulai jelas. Ia  sangat terkejut melihat banyak potongan tubuh serta darah berhamburan.

Banyak pisau daging serta buah yang terpampang disana. Potongan tubuh itu menggelantung layaknya sebuah koleksi. “Ahh dimana aku?! Tolong...” , “eomma, appa. Kalian dimana?!” panggilnya seraya memegengai pelipisnya yang terasa pusing.

Wanita berponi itu beranjak dari ranjang mencoba mendekati pintu. Clekk... Clekkk... Clekk... Sudah beberapa kali knop pintu itu ditarik oleh Lisa, namun tetap pintu itu terkunci dari luar. “seseorang tolong aku!” ucapnya sambil mencoba membuka pintu itu.

Krek..., suara kunci itu terbuka. Seseorang dengan berani membuka pintu nya. “tolong aku Tuan,” lirih Lisa yang sudah lemas. Ia merasa lemas kerena sedari tadi perutnya belum terisi sedikit makanan pun. Pria berbaju hitam itu menyeringai, “suka dengan tempat ini, sayang."

“kau sepertinya sangat lemas, ikut aku dan mari kita duduk di ranjang itu." pria itu mencoba membopong Lisa dan mendudukan nya di tepi ranjang. “siapa kau?! Dan dimana aku?!” tanya Lisa bertubi tubi.

“ruangan ini kurang wangi.” pria itu mencubi hidung nya. Padahal sudah bau anyir yang sangat Lisa rasakan. Namun, ia menoca untuk menahan bau anyir itu. “kenapa kau sangat cantik?” , “mau menggoda ku 'ya,” sambung nya lagi. Lisa mengernyit tidak mengerti.

“namaku Jeon Jungkook, tidak usah takut seperti itu. Aku orang baik baik, dan aku mencintai mu,” ucapnya sambil tersenyum. Lisa sungguh tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Jungkook, pria itu meraih lengan Lisa. Lalu mengeluarkan sebuah pisau buah dari sakunya.

“apa yang akan kau lakukan, Tuan?!” panik Lisa, sedikit menjauh. Namun, Jungkook segera membuat nya berbaring dan menhan lengan nya. Ia menyeringai sebelum aksinya itu dilakukan. “hanya aku yang bisa memiliki mu, kau sangat cantik. Aku akan membuat mu lebih cantik karena aku mencintaimu,” ucap Jungkook.

“arghhh jangan lakukan kumohon!” mohon Lisa, namun memberontak tetap tak bisa. Ia menahan air matanya saat ujung pisau buah itu mulai ditempelkan dipipi nya. “aku akan melukis gambar hati ku di pipi mu, ini tidak akan sakit. Coba untuk Manahan nya, sayang!” Jungkook tertawa puas.

Srettt...

“ARGHHHHH,” teriak Lisa merasa kalau pisau itu mulai bergerak membuat sebuah goresan di pipi mulusnya. “Tolong hentikan Tuan!” titah Lisa. “katakan, itu permohonan atau perintah?!” Jungkook mulai kesal karena Lisa mulai memberontak. Bagaimana tidak, Jungkook melukis gambar hati dengan pisau buah dipipi Lisa

“Arggg tolong hentikan Tuan, aku memohon.” lirih Lisa. Darah segar terus mengalir hingga membuat wajah Lisa tampak hancur sebelah. “sudah beres, kau tampak sangat cantik dengan darah yang terus mengalir di wajah mu. Kau tau darah itu membuat ku gemas, ingin sekali aku menyeruput darah diwajah mu,” ujar Jungkook sambil tertawa.

.
.
.
.
.
.
.
To be continue
Jangan lupa tinggalkan jejak

PSYCHOPATH JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang