Mafia

4.5K 266 12
                                    

Let's reading~

Pict Jeon Jungkook__________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict Jeon Jungkook
__________________________

Tokk.... Tokk.... Tokk....

Suara ketukan membuat Jungkook menatap Lisa lekat, lalu memberhentikan aktivitas nya. Dirinya beralih menatap pintu. Lalu, Jungkook melepas penyatuan nya dan beranjak. Lisa bangkit dengan tubuh yang terasa sakit, milik nya berdenyut, perih.

“siapa?!” tanya Jungkook dengan nada menunggi. Dirinya tak lepas mencengkram tangan Lisa sangat kuat. “shh sakithh, Tuan!” rintih Lisa.

“keluar sekarang juga, Jeon Jungkook!” ketus seseorang dari luar, dari suaranya sudah tidak asing lagi bagi Jungkook. Pria itu melepas cengkaraman nya dan beralih memakai pakaian nya kembali. “pakai, pakaianmu!” tithnya lembut, kemudian mencium kening Lisa penuh cinta. Pria itu berlalu pergi meninggalkan Lisa.

“ada apa!” tanya Jungkook setelah membuka pintu nya. Pria itu menaikan sebelah alisnya dengan raut wajah yang kesal. Ditatap nya wajah pria yang berada dihadapan nya. Tuan Park tak kalah menatap tajam Jungkook. “masih ingat dengan, Jung Haseok?!” tanya Tuan Park.

Seketika pertanyaan itu membuat Jungkook bungkam dan memutuskan untuk diam. “dia masih dendam karena kematian adiknya,” ujarnya lagi. Jungkook masih diam, mencerna ucapan Jimin. Dirinya menatap seorang wanita yang tengah merapikan pakaian nya. Lalu, pergi meninggalkan kamar nya.

“aku masih ingat,” ucapnya sembari berjalan menuruni satu persatu anak tangga. Tuan Park menyeringai tipis. Lalu, menepuk bahu Jungkook pelan. “dia akan balas dendam padamu, jaga dirimu baik-baik, dan juga Lisa. Aku tau kau menyukai nya,” ujarnya tersenyum. Jungkook kembali menatap Jimin yang pergi mendahului dirinya.

“aku tidak akan melepaskan siapa pun yang berani menyentuh, Lisa.” pria itu berjalan menemui semua orang dibawah. Mereka tengah merencanakan hal lain untuk membunuh musuh nya. Sisi lain, Taehyung sedang mengotak atik laptop nya.

****
Sudah selsai menggunakan pakaian nya. Lisa beranjak pergi setelah membereskan ranjang yang tampak kusut akibat permainan ranjang tadi. 'Huhft' menghela nafas pelan. Lalu, menutup pintu kembali usai memberi cahaya pada kamar yang gelap.

Lisa segera turun menyelesaikan pekerjaan nya disana. Banyak sekali tamu yang datang di jam seperti ini. “ahjuma, siapa mereka?” tanya Lisa. Ahjuma menoleh dan tersenyum menyahut pertayaan nya. “mereka, para mafia,” ujarnya pelan. Lisa mengangguk paham. Lalu, melanjutkan membereskan semua piring di meja.

“malam ini, Tuan Suho, mengadakan pesta besar di mension nya. Bagaiman dengan kalian?!” tanya Namjoon, salah satu anak buah Tuan Park yang memegang kekuasaan kedua di kota Busan.

“kita akan kesana,” ujar Tuan Park sembari menghisap sebatang rokok. Mereka mulai berbincang kembali soal pesta yang akan digelar malam ini di mension milik CEO terkaya Kim Suho. Salah satu pria yang bersekongkol dengan musuhnya Chanyeol. Malam ini akan jadi malam yang luar biasa, dimana Tuan Park dan anak buahnya akan menyelinap masuk dan menghabisi sang musuh.

“minuman nya, Tuan,” ucap Lisa, tiba tiba datang dan menyimpan sebuah nampan berisi beberapa gelas minuman. Pria yang duduk menghadap Lisa tersenyum tipis. Lalu meraih pergelangan nya dan mencium lembut. Merasakan wangi dan halus nya tangan Lisa. Lisa merasa malu saat semua orang beralih menatapnya.

“kembali!” ucapnya pelan. Lisa mengangguk, lalu membungkuk hormat dan berjalan pergi kedapur. Pipinya memerah padam. Bagaimana tidak?! Lisa baru kali ini dicium lembut oleh Jungkook. Entah kenapa hatinya merasa tenang saat berada di dekat tuan nya. Senyuman manis nya terukir di wajah cantik Lisa.

“ada apa, Lisa?! Senyum-senyum sendiri,” tanya ahjuma, tiba tiba. Lisa menoleh dan tersenyum tipis. “tidak ada, ahjuma,” ujarnya. Ahjuma mengangguk paham, lalu pergi meninggalkan Lisa.

Para tamu masih berbincang tentang rancana malam ini yang akan menyelinap ke pesta sang musuh. Mereka tengah membicarakan tentang senjata yang sudah disiapkan.  Semua tertawa, lalu meminum berbotol botol wine hingga habis berserakan.

Lalu, semua mutuskan untuk keluar. Berbeda dengan Jungkook yang masih duduk setelah Tuan Park dan Seokjin keluar. Mata nya tertuju pada Lisa yang tertawa kekeh dengan ahjuma di dapur. Sesekali Jungkook tersenyum, lalu meleguk minuman nya kembali. Setelah itu beranjak melangkah keluar menyusul Tuan Park.

“hyung, kau tidak akan ikut?!” tanya Jungkook pada Taehyung yang tengah mengotak atik laptopnya. Pria itu hanya menatap Jungkook sekilas, lalu beralih mengotak atik laptopnya lagi. “aku akan menyusul, nanti." Jungkook mengangguk, lalu berjalan keluar setelah memakai kaca mata hitam.

****
Hari menunjukan pukul 20.18 WKS. Lisa tengah berdiri dibalkon sembari menatap langit malam. Sesekali menetaskan air mata mengingat sosok orang tuanya telah dibunuh oleh seseorang yang membuat hatinya nyaman.

Entah Lisa harus benci atau cinta. Keduanya ada dihati Lisa. Benci karena Jungkook membunuh orang tuanya dan cinta karena Jungkook besikap lembut akhir akhir ini. ‘perasaan apa ini Tuan, kenapa aku sangat nyaman di pelukmu, walau hanya dijadikan pelampiasan nafsumu saja,’ batin Lisa.

Usai membuat hatinya sedikit tenang, Lisa berniat masuk kedalam karena haru sudah mulai gelap. Tidak ada siapa pun dirumah ini. Tuan Park dan Jungkook belum kembali menyelesaikan misinya malam ini. Lisa berniat tidur lebih dulu.
.
.
.
Sisi lain, beberapa mobil berhenti didepan rumah, Tuan Suho. Mereka keluar dan menatap megahnya rumah mewah dengan banyaknya tamu yang datang disana. Mereka tersenyum smirk sebelum akhirnya masuk kedalam. “siapkan senjatanya, kita akan menyelinap masuk saat lampu sudah mati,” titah Tuan Park, mereka mengangguk paham.

Dalam hitungan detik lampu mewah itu mati membuat semua orang disana terkejut ketakutan. “sial! Kenapa lampunya mati,” ketus Tuan Suho. Ia mengetahui kalau ini sudah direncanakan oleh Tuan Park. Panjagaan ketat, para bodyguard Tuan Suho berjajaran dihalaman.

Dorr... Dorrr.... Dorrr....

Suara beberapa tembakan itu berbunyi sangat nyaring sehingga membuat para temu berlarian tak tentu atau untuk melarikan diri. Semua tampak berteriak histeris. Banyak orang tergeletak dilantai, namun tidak terlihat oleh sosok itu.

Darah darah berlumuran disekitar lantai. Membuat bau anyir itu menyengat hingga ke hidung. Psychopath Jeon menghisap sebatang rokok nya kembali. Lalu, membuka kacamata hitam nya. Dia menyeringai kala banyak darah memenuhi tubuh semua tamu disana. “jangan diam saja, cari Suho! Aku tau Chanyeol ada disini,” titah Tuan Park.

Jungkook tersenyum evil sebelum dirinya mengeluarkan sebuah pisau dan masuk kala lampu kembali meyala. Tuan Suho dan CEO Chanyeol itu telah kabur melewati pintu belakang. Tuan Park menyuruh semua bodyguard dan anak buah para mafia mencarinya ke penjuru rumah.

Namun, tidak terlihat jejak kepergian nya. Semua memutuskan untuk kembali ke mension. Tidak perduli dengan manyat mayat yang tergeletak banyak darah didalam sana. Tuan Park mengacak acak rambutnya frustasi. Sudah beberapa kali dia mencoba untuk membunuh Chanyeol dan semua rekan nya. Namun, selalu gagal, Chanyeol memang orang yang licik dan mengetahui keberadaan musuh didekatnya.

Mereka memasuki mobil dan melesat meninggalkan rumah mewah Tuan Suho. “sial, kenapa dia bisa secepat itu mengetahui keberadaan kita?!” tanya Tuan Park, kesal.

“kurasa ada mata mata diantara kita,” ujar Namjoon. Semua mengangguk, tapi siapa?! Semua sangat sulit untuk ditebak. Tuan Park yang lihai dalam menggunakan pistol pun bisa gagal jika bersangkutan dengab Chanyeol. “apa kekasih mu, Jim?!” tanya Seokjin yang merasa curiga dengan gerak gerik kekasih Jimin.

“mana mungkin kekasihku!” ketus nya. Lalu siapa?! Semua menunjuk kearah Jungkook. “bagaimans dengan pelayan barumu?! Lisa, apa kau tidak mencurigainya?!” tanya Seokjin lagi, semua menatap nya terkejut terutama Jungkook. Lisa, wanita itu bahkan tidak pernah diizinkan keluar oleh Jungkook.

.
.
.
.
.
.
.
T.B.C

Komen!

PSYCHOPATH JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang