dark

3.1K 184 9
                                    

Happy reading

“lalu, apa yang akan kita lakukan, Boss?” tanya salah satu anak buah Haseok. Membuat pria didepan nya menyeringai, lalu membalikan badan dan berjalan kearah nya. Dirinya menarik salah satu kursi menghadap jalanan Seoul yang cukup sepi karena tempat itu tersembunyi dari keramaian. Duduk sembari meleguk beberapa gelas wine dan beberapa batang rokok.

“kita cukup bunuh wanita nya saja, setelah Jungkook terpuruk, kita bunuh pria brengsek itu!” ujarnya sembari menyeringai evil. Beberapa anak buah nya mengangguk paham dan berdiri tepat dibelakang kursi kebesaran Haseok. Jika kalian bertanya tentang, Jisoo, wanita itu sudah menjadi tahanan disalah satu vila besat yang tak jauh dengan mension nya. Alasan nya tentu, karena Jisoo berani membantah saat akan disetubuhi.

“apa yang harus kita lakukan kepada calon istri dari Jeon Jungkook?” tanya anak buah Haseok sembari menundukan kepala nya, takut. Senyuman evil nya kembali terukir di wajah Haseok, mrmbuat siapa pun takut saat melihat senyuman nya. Ditambah sebuah pisau yang saat ini tengah dimainkan oleh jari kekarnya

“alihkan perhatian tamu saat kedua nya sudah mengucapkan janji suci, hahaha. Ini akan seru, setelah itu, kau tembak, siapa nama wanita yang akan dinikahi oleh Jeon Jungkook?” ujarnya sembari bertanya.

“Lisa, Boss.”

“yeah, kau tembak wanita itu hingga mati. Jadikan kebahagian nya hanya sebentar diatas altar. Seharusnya yang Jungkook nikahi adalah adikku! Bukan wanita mana pun. Dengan sadis pria brengsek itu membuat adikku mati dan hancur dikediaman nya sendiri!” ketus Haseok sembari melempar puntung rokok yang sudah habis dihisap nya kearah lain. Lalu, dirinya beranjak tanpa perduli dengan beberapa anak buah nya masih setia beridiri menatap kepergian nya.

~oo~

Hari ini, entah hari yang membahagiakan atau apa. Karena hari ini, Tuan Park sudah diboleh kan untuk pulang saat dokter menyatakan kesehatan nya mulai membaik. Tentu, Mensio nya akan ramai dengan anak buah Tuan Park yanh ikut menjemputnya pulang dari rumah sakit.

Beberapa dengan Lisa, dirinya sedikit kesulitan harus menyiapkan banyak makanan untuk para tamu. Terlebih dia melakukan itu hanya sendiri, karena maid dan pelayan sudah tidak ada. Jungkook pun tidak kepikiran untuk mencari beberapa pelayan. Bukan kesulitan, hanya saja orang orang sudah tahu bagaimana sifat keluarga Jeon yang sudah terkenal dengan kekejaman nya.

“huft, untung semua makanan sudah siap. Aku hanya tinggal menunggu, Tuan Park dan yang lain nya kemari. Lebih baik aku tunggu sembari menyelsaikan tugasku yang lain.” Lisa melangkah pergi dari ruang makan usai menyiapkan banyak makanan di meja.

“mau kemana!” akan tetapi, suara merdu yang Lisa kenal menyapa telinga nya. Dengan gugup Lisa menoleh kebelakang, menatap seorang pria yang sebentar lagi akan menjadi suami untuk nya. Lisa mendongak, meremas jari nya sembari membalas tatapan Jungkook dengan intens.

“a—aku, ingin mengerjakan yang lain dulu, Jung. Karena menurutku, Tuan Park belum kemari.” Lisa berbicara gugup, sembari menundukkan kepala nya takut. Sesekali mendongak sekilas menatap Jungkook yang tengah menatapnya tajam.

“itu tidak perlu, duduk saja disini, karena sebentar lagi Jimin dan Taehyung akan segera datang. Jadi kita harus menyiapkan semua nya.” Lisa mengangguk menanggapi penuturan kata yang dilontarkan Jungkook, lalu Jungkook menuntun Lisa duduk di sofa. Dirinya terus menatap dan ikut duduk dihadapan nya.

“kapan? Apa masih lama?” Jungkook menikah bahu nya, tidak tahu. Lisa menatap Jungkook dengan intens, entah Jungkook serasa menatap arah lain dengan tatapan kosong. Mungkin hal ini sudah biasa bagi Jungkook. Akan tetapi, Lisa menepis pikiran buruk nya.

‘apa yang sedang, Jungkook pikir ‘kan? Apa Jungkook tengah memikirkan hal yang ... Ugh jangan sampai Jungkook berpikir akan membunuh orang lain.’ Lisa membatin dalam hati. Mata nya terus menatap manik mata Jungkook yang tengah terdiam. Menatap ruangan hampa didekat dapur.

Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Lisa dan Jungkook. Pria itu menoleh kebelakang mendapati seorang bodyguard nya yang tengah membukakan pintu untuk Tuan Park. Pintu coklat dan besar itu tiba tiba terbuka lebat. Mendapati Tuan Kim dan Tuan Park disana. Jungkook beranjak dari duduk nya.

“Hyung, bagaimana kabarmu?” tanya Jungkook sembari membantu Jimin untuk duduk disofa. Langkah nya lemas, Tuan Park belum sembuh total. Akan tetapi, ini hanya terpaksa. Feeling nya tahu kalau akan ada suatu kejadian yang menimpa nya. Entah itu kepada Jungkook, Taehyung ataupun Lisa.

“aku khawatir dengan mu, Jung. Apa selama aku tidak ada, kau baik baik saja bersama Lisa disini? Tidak ada musuhku yang kemari ‘kan?” tanya Tuan Park. Akan tetapi, tatapan Jungkook beralih kepada Lisa. Jangan sampai Lisa tahu kalau ini adalah keluarga Mafia, termasuk Jungkook, psychopath.

“Lisa, sebaiknya kau masuk!” titah Jungkook. Lisa menaikan sebelah alis nya, bingung. Kenapa Jungkook tiba tiba menyuruhnya untuk masuk?!. Lisa masih terdiam menatap semua orang yang mentapnya dengan intens.

“Lisa!” bentak Jungkook membuyarkan lamunan Lisa.

“I-iya, Jung, aku akan kemar dulu.” Lisa beranjak dari kursi nya dan melangkah pergi menuju kamar. Matanya masih melirik kebelakang sekilas, sungguh Lisa sangat ingin tahu apa yang akan Tuan Park bicarakan kepada Jungkook. Namun, mendapat tatapan tajam dari Jungkook, Lisa segera berlari menuju kamar dan menutupnya dengan rapat.

“sudah,” ucap Jungkook menatap balik Tuan Park. Pria itu mengangguk sembari memegang dada nya yang masih berdenyut oleh peluru, lalu menghela nafas pelan dan mulai membicarakan permasalahan nya. Dimana ini tentang sebuah pernikahan yang akan Jungkook lakukan minggu ini bersama Lisa.

Bukan apa apa, hanya saja Tuan Park sedikit takut kalau terjadi apa apa, nanti. Apalagi dirinya baru diberi kabar kalau Chanyeol sudah sembuh dan sekarang berada di Jepang. Pria itu tidak akan ada habisnya untuk balas dendam.

“kau tau ‘kan, Chanyeol sudah sembuh. Aku gagal menghabisi nya waktu itu, tubuhku langsung lemas kala peluru mengarah didada ku. Jadi, Chanyeol masih bisa terselamatkan oleh Haseok. Dan aku yakin, kalau Haseok akan menggagalkan pernikahan kalian.” Tuan Park berbicara setelah itu menghisap sebatang rokok ditangan nya.

Jungkook masih terdiam mencerna perkataan yang dilontarkan kepada nya. Jika pernikahan nya gagal. Oh, ini akan berdampak negatif untuk Jungkook. Pria itu dikenal kejam dan sadis, meski sedikit pendiam dan dingin. Bisa bisa Jungkook membunuh siapa pun yang didekatnya karena dendam. Jangan sampai itu terjadi.

“tenang, tidak akan kubiarkan itu terjadi. Semua bisa mati ditanganku!” ujarnya, Tuan Park menyeringai. Bukankah Jungkook terlalu percaya diri.

Mereka mengangguk, lalu menghabiskan beberapa botol wine disana. Sampai tidak sadar seseorang mengintai dibalik jendela dengan senyuman smirk yang terukir di wajah nya. Dalam waktu singkat seseorang itu menghilang pergi entah kemana. Yang pasti itu adalah anak buah dari Yoona ataupun Haseok.

~oo~

“apa yang mereka bicarakan?! Kenapa aku malah disuruh untuk masuk kedalam kamar?! Oh, yaampun, aku semakin tidak mengerti dengan alur permainan Jungkook. Apa dia bersungguh-sungguh untuk bertanggung jawab atau merencanakan pembunuhan ku?!” Lisa bergumam sembari menggigit kuku mungil nya sembari menatap langit dari jendela.

Hatinya tidak tenang, jantung yang selalu berdegup kencang. Tidak tahu apa yang akan dialaminya. Semoga saja semua nya lancar. Lisa tidak ingin ada masalah apa pun. Setelah mengetahui orang tua nya meninggal ditangan Jungkook, tolong jangan anak yang ada dalam kandungan nya yang mati. Lisa saja tidak tahu bagaimana kabar Jisoo. Terakhir sudah lama sekali saat orang tua nya masih ada.


.
.
.
.
.
.
.
Bersambung~

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!!!

©IHATESIDERS

PSYCHOPATH JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang