3

714 128 27
                                    

Hari ini bertepatan dengan hari pertama kinara magang di perusahan RAYQAL GRUP. Hati Kinara cukup deg-degan, karena kata teman-teman Kinara, CEO perusahan ini sangat dingin seperti kutub utara. "Ya Allah semoga tidak seperti apa yang di dengar," ujar Kinara di dalam hati.

Ya disini aku sekarang di depan gedung pencakar langit, yang cukup tinggi. Hari ini aku mulai magang di sini "SEMANGAT KINARA." Kinara menyemangati dirinya sendiri.

Saat sampai di depan resepsionis, aku bertanya kepada mbak yang bername tag Putri.

"Ada yang bisa saya bantu, Dek?"

"Ini Mbak, Kinara hari ini mulai magang di perusahan ini."

"Oh anak magang ya, silahkan ke ruangan CEO mbak, di lantai empat belas. Tadi Pak Ray menyampaikan pesan bahwa Mbak harus keruangannya."

"Makasi Mbak Putri," ujar Kinara sambil tersenyum ramah, dan di balas dengan angukan oleh Mbak Putri.

##

Di sini lah Kinara berada sekarang, di depan ruangan CEO. Kinara kelihatan sedikit ragu untuk mengetuk pintu yang berwarna coklat tersebut. Namun, dengan keberanian yang telah di kumpulkan oleh Kinara, akhirnya Kinara mengetuk pintu tersebut, dan terdengar suara dari dalam " Silahkan masuk."

Setelah mendapatkan perintah untuk masuk, maka Kinara pun membuka pintu dan masuk kedalam ruangan CEO nya tersebut. Seketika Kinara terdiam melihat siapa yang berada di depannya tersebut. Ya lelaki ini adalah yang kemaren dia jumpainya waktu di bengkel Mang Udin.

Ray yang melihat kinara termenung akhir nya bersuara. "Ehem, kenapa kamu malah melamun?"
Kinara pun menggelengkan kepalanya, sambil berkata, " Tidak ada mas, eh pak maksud saya."

Lalu Ray mempersilahkan kinara untuk duduk di kursi di hadapannya. Kinara pun sesuai perintah CEO nya tersebut.

"Saya sudah melihat semua persyaratan magang kamu Kinara Najwa. Nilai mu lumayan bagus."

Kinara yang mendengarkan itu membulatkan mata sambil berkata didalam hati "Apa katanya lumayan bagus, padahal nilaiku lah yang terbagus di satu angkatanku."

##

Aku melihat ekspresi wajah gadis yang berada tepat di depan ku  yang kelihatan tidak terima karna aku mengatakan lumayan dengan nilainya, padahal ku tau ini nilai terbaik. Aku hanya ingin mengujinya saja, apakah dia akan protes atau diam saja.

Aku lihat tidak ada protes sama sekali dari gadis ink "Bagus anak ini penurut dan tidak banyak berbicara," ujar Ray dalam hati. "Jadi saya akan menguji nilai kamu yang lumayan ini selama kamu magang di sini." Ray menatap Kinara yang sedang menunduk.

Kinara yang mendengar itu hanya menganguk paham.

"Jadi untuk tiga bulan kedepan kamu akan magang di sini sebagai sekretaris saya, karena sekretaris saya kemaren mengundurkan diri karena ikut suami pindah ke Surabaya."

Kinara yang mendengarkan itu langsung melongo tidak percaya, "ya Allah ujian apa ini."

"Tapi pak, saya belum berpengalaman," ujar Kinara dengan suara yang cukup pelan.

"Tidak ada tapi, tapi. Nilai kamu lumayan bagus, jangan-jangan kamu mendapat kan nilai ini dengan cara yang tidak benar,"

"Maksud bapak saya curang gitu?" Kinara sudah tidak tahan untuk berdiam diri

"Ya bisa jadi, sekarang itu meja kamu dan koreksi dokumen yang akan saya tanda tangan." Ujar Ray tanpa memandang wajah Kinara dan langsung melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda barusan.

##

Dengan terpaksa pun Kinara ke meja tepat di depan CEOnya yang bernama Ray tesebut, dan membuka dokumen yang tebal yang harus di koreksinya itu.

Satu jam telah berlalu, tapi di ruangan ini tak ada suara sedikit pun, hanya terdengar kaybord laptop CEOnya tersebut. Cukup melelahkan bagi Kinara harus berdiam diri seperti ini, biasanya dia akan bercerita dengan ceria dengan teman-temannya, ah padahal dia sudah selesai meriksa dokumen tersebut.

Lalu Kinara berdiri dan menghadap CEOnya " Pak ini dokumennya sudah saya periksa, tinggal di tanda tangan saja," Ujar Kinara

"Hem." Hanya itu yang keluar dari pita suara Ray.

##

Ingin rasanya Kinara menghilang dari ruangan yang sangat dingin ini karena si CEO yang sedingin kutub utara. Aku tak bisa berlama-lama di ruangan ini.

"Cepat lah waktu istirahat, aku sudah tidak tahan disini," cicit Kinara sangat pelan.

Mendingan aku main game cacing sembari menunggu waktu istirahat.

Saat lagi asik aku memainkan game cacing yang udah besar seperti ular ini, tiba-tiba ada suara di depan ku

"Ehem ini nilai yang lumayan itu, hanya bermain game tanpa menyelesaikan tugas nya," ujar CEO dengan nada yang cukup dingin dan senyum yang sinis.

" Tapi tugas saya kan sudah selesai pak," sebenarnya hati Kinara ingin menangis sekarang juga.

"Siapa bilang?"

Aku pun hanya menunjuk diriku sendiri.

"Ni lihat email di laptop di depan mu ini, masih banyak tugas yang harus kerjakan hari ini," ujar Ray sambil menunjuk kan email di laptop di depan nya itu.

Aku pun membulatkan mata dan mulut terbuka cukup besar. Aku kira tugas ku hanya di atas meja, tenyata masih banyak di dalam laptop sialan ini. Cukup ceroboh kenapa aku tidak menanyakan atau mengecek laptop sialan ini.

##

Jadilah Kinara harus menyelesaikan tugasnya ini, alhasil dia pun melupakan jam istirahat yang di tunggu-tunggu dari tadi.

Tanpa Kinara sadari jam sudah menunjuk kan jam tiga sore, dan Kinara sudah melewatkan waktu makan siangnya hari ini. Bahkan sedikit rasa lapar pun tak terasakan oleh Kinara.

"Ternyata tugas jadi sekretaris sangat melelahkan," Ujar Kinara didalam hati sambil membenarkan duduknya ke posisi yang lebih nyaman lagi. Untung Kinara lagi cuti solat kalau tidak dia akan menghukum diri nya sendiri yang meninggalkan kewajibannya.

Setelah lelah berdialog sendiri di dalam hati, akhirnya kinara melanjutkan tugasnya yang masih banyak itu.

Jam sudah menunjukkan jam tujuh malam tanpa Kinara sadari ternyata sudah dua belas jam  dia di dalam ruangan ini, itu pun kinara sadar setelah menerima telfon dari ibu tercintanya yang sangat khawatir karna Kinara tidak pulang. Bahkan banyak WA yang masuk ke ponselnya, mulai dari ayah, abang, ibu bahkan adek kesayangan nya, tapi emang dari tadi Kinara tidak mendengarkan suara ponselnya itu. Bahkan ada sepuluh panggilan yang masuk di ponselnya yang terlewatkan, yang terakhir ibunya menelfon dan di angkat itu pun karena CEO dinginnya yang menyadarkan Kinara.

Akhirnya kinara pun pulang, dan sampai di rumah jam delapan  malam. Saat Kinara sampai di rumah dia di suguhkan dengan berbagai pertanyaan dari keluarga kecilnya itu.

Cinta Hingga Akhir Hayat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang