11

506 38 1
                                    

Ketika akad itu terucap maka cinta ini akan berlabuh di orang yang tepat
|||

Hari ini adalah hari bahagia bagi kedua keluarga besar Ray dan Kinara. Karena hari ini adalah hari pernikahan Ray dan Kinara. Tampak terpancar kebahagiaan dari wajah ibu Kinara dan mama Ray.

Setelah Kinara solat istikharah selama tiga malam berturut-turut. Maka Kinara dengan Bismillah percaya bahwa Ray adalah jodohnya. Dan dia akan memperjuangkan rumah tangganya dan akan berusaha mencintai suaminya dengan tulus suatu saat nanti.

Kini Kinara sedang duduk di ranjang di temani oleh Ilma. Ilma memberi waktu untuk dirinya menghadiri acara sakral sang saudara sekaligus sahabatnya ini.

Kinara menggunakan gaun pengantin syar'i berwarna putih dan wajahnya di polesi make-up yang natural. Sangat cantik dan manis saat di lihat. Bahkan tadi saja Nauval dan Arkan yang melihatnya terpukau tak mengedipkan mata melihat betapa cantiknya berlian yang mereka jaga selama ini.

Gugup sedang melanda Kinara, dia memegang erat tangan sahabatnya itu. Kinara masih tak menyangka hari ini statusnya berubah menjadi istri Ray. Padahal dia masih cukup muda dan masih kuliah. Kini tanggung jawab ayahnya diambil alih oleh suaminya. Surga telah beralih ke suaminya. Kinara menitikkan air mata, rasa haru, bahagia dan sedih datang bersamaan.

"Aku gugup, Il ...."

"Insya Allah dia yang terbaik untuk kamu Kinara. Allah telah mengatur segalanya untuk kita Kinara."

Tak lama kemudian pintu kamar terbuka terlihat raut wajah bahagia dari ibunya. "Kamu udah sah jadi seorang istri sayang." Ibu memelukku, aku pun membalas pelukannya dengan erat.

"Alhamdulillah, Anak ibu sudah jadi seorang istri sekarang. Tak terasa waktu cepat berlalu, rasanya baru kemaren ibu melahirkan mu, Nak." Ibu Kinara mengelus kepala Kinara dengan lembut. "Kinara telah menyempurnakan sebagian agamamu, Nak. Kinara harus taat sama suami, jangan melawan kata suami, ada masalah selesaikan secara baik-baik. Dia jalan Kinara untuk menuju surganya Allah."

Kinara mengangguk. " Semoga Kinara bisa jadi istri dan ibu yang baik dan soleha ya, Bu. Doakan selalu kebahagiaan rumah tangga Kinara ya!"

"Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk rumah tangga kalian."

"Selamat ya Kinara. Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir." Ilma memeluk Kinara erat, "semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah warahmah."

"Ammiin ya Allah, dan semoga kamu juga cepat ketemu jodoh ya Ilma."

"Doakan saja ya Kinara."

"Udah ayo kita ke bawah, kasihan mereka menunggu terlalu lama" ucap Aulia ibunya Kinara.

Kinara pin turun kebawah dengan diapit oleh Ilma dan Aulia ibunya Kinara. Saat setelah sampai di tangga paling bawah semua orang menatap takjub dengan paras cantiknya Kinara. Bahkan Ray saja sampai tak berkedip melihat istrinya itu.

Kinara semakin gugup ketika dia sudah berada disisi Ray. Pasalnya dia tak pernah sedekat ini dengan Ray.

Ray begitu memuji ciptaan Allah yang berada didepan matanya, sungguh sangat cantik. Bak bidadari yang tercecer di bumi.

Kinara mengambil tangan Ray menyalaminya dan mencium tangan Ray dengan lembut. Baru kali ini Kinara memegang tangan lelaki selain keluarganya. Terasa tangan Ray dingin sama seperti tangannya.

Ray membalas mengangkat tangan sembari memegang ubun-ubun Kinara sambil melafalkan doa dan di ammiinkan oleh Kinara. Setelah itu Ray mencium Kening istrinya.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan, sungguh bersyukur Ray mendapatkan istri secantik dan soleha seperti Kinara. Soal hati dan perasaan walaupun belum tubuh, tapi seiringnya jalan waktu sering bersama lambat laun pasti akan tumbuh benih cinta itu.

                               ###

Tepat jam delapan malam acara resepsi pernikahan Kinara dan Ray selesai. Walaupun tamu undangan hanya kerebat dekat dari kedua belah pihak keluarga. Karena sejak dari awal sudah kesepakatan bersama hanya mengundang kerabat dekat saja agar acaranya lebih sakral. Sekalian bersilaturahmi antar keluarga.

Lagi pula Kinara tak ingin mengundang teman-teman kuliahnya, karena pasti pada sibuk PKL dan akan ada gosip kenapa dia menikah mendadak dan menikah dengan bos tempat dia PKL. Bisa-bisa Kinara masuk ke gosip lambe turah. Bisa-bisa dia jadi terkenal sejagat kaum selebgram.

Ray pun begitu, sama halnya dengan Kinara. Tak ada karyawannya yang di undang satu orang pun. Karena pasti akan beredar gosip yang tidak-tidak tentang dirinya dan Kinara. Sedangkan sahabatnya tak ada selain Adit. Siapa juga yang bisa betah bersahabatan dengan kutub utara sepertinya ini.

Setelah resepsi pernikahan tadi selesai Kinara dan Ray langsung ke kamar hotel yang telah di pesan. Ya, acara akad di lakukan di kediaman Kinara, sedangkan acara resepsinya di laksanakan di hotel berbintang yang sangat terkenal di kota mereka.

Kinara mematung di depan pintu tak ikut melangkah masuk kekamar. Sedangkan Ray sudah masuk dari lima menit yang lalu. Kinara ragu untuk melangkah. Dirinya masih tak percaya bahwa sekarang dia sudah menjadi istri seorang yang sangat dingin. Akankah dia bisa bertahan hidup serumah dengan beruang kutub itu. Apakah Ray akan meminta haknya malam ini juga padahal Kinara belum siap. Apakah mereka bisa saling mencintai. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan di dalam benaknya.

Ray yang sadar Kinara tak kunjung datang akhirnya berbalik badan untuk melihat istrinya itu. Ah masih tak percaya bahwa dirinya sekarang telah menjadi seorang suami. Menikah dengan anak PKL di kantornya. Usia istrinya masih sangat muda. Apakah mereka akan bisa saling mencintai dan ramah tangga mereka akan bahagia atau sebaliknya. Apalagi mengingat sebelumnya hubungan mereka hanya sebatas bos dan anak PKL yang menjadi sekretaris. Tak ada komunikasi lebih selain pekerjaan dan itupun hanya di kantor. Apalagi terlihat kurang lebih satu bulan ini Kinara terlihat sangat jengkel terhadap dirinya.

"Masih mau berapa lama lagi kamu berdiri disana?"

Kinara yang mendengar suara dingin itu langsung tersadar dalam lamunanya tadi. Tanpa menjawab pertanyaan Ray. Kinara langsung melangkah masuk dan menutup pintu kamar mereka. Ruangan terasa semakin dingin tanpa suara yang srluar dari mulut mereka berdua.

"Saya atau kamu duluan yang mandi?"

"Bap ... Eh kamu aja yang duluan."

Ray yang mendengar jawaban dari Kinara, langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

Sambil menunggu Ray mandi, Kinara pun menuju meja rias untuk membersihkan wajahnya dari make-upnya. Kinara sebenarnya tak nyaman menggunakan make-up tapi harus bagaimana lagi, tak mungkin jika pengantin tidak menggunakan make-up sama sekali. Walaupun make-upnya cukup natural.

Saat Kinara selesai membersihkan wajahnya, saat itu juga Ray keluar dari kamar, menggunakan celana rumahan sebatas lutut tanpa menggunakan baju, menampakkan badannya yang ideal dan rambut yang masih basah. Sangat mengaggu mata Kinara, untung sudah sah kalau tidak akan terjadi zina mata.

"Saya tau saya ini perfect. Jangan dipandang gitu juga kali."

Kinara yang tersadar langsung kekamar mandi, berapa malunya dirinya tertangkap basah sedang memandang suaminya itu.

__________________##_________________

Maaf guys baru up setelah sekian purnama tidak muncul. Authornya lagi sibuk urusan dunia nyata hingga dunia kehaluan terabaikan sesaat 😂

Jangan lupa hargai karya tulis saya dengan sering-sering mengunjungi story aku ya 😁

Salam sayang author
Ig : t_bismawati98

Cinta Hingga Akhir Hayat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang