4

620 112 13
                                    

Disinilah Kinara berada sekarang, di dalam kamarnya yang berkali-kali lebih nyaman dibandingkan di kantor tempat Kinara PKL tadi, lebih tepatnya di dalam ruangan Kinara yang tadi.

Kinara baru saja selesai mandi dan makan malam, lalu kinara merebahkan dirinya di atas kasur yang penuh dengan medan magnetik. Sambil rebahan Kinara mengambil benda pipih dari dalam tas, lalu Kinara membuka aplikasi WA. Di grup angkatan sudah banyak chat yang masuk.

Isi chat di grup itu yaitu tentang pengalaman pertama PKL hari ini, ada yang bercerita bisa menambah teman baru, bos yang sangat ramah dan tentang keadaan kantornya.

Kinara hanya bisa menarik nafas gusarnya, saat mengingat kejadian hari ini yang sangat melelahkan, hari pertama sudah lembur, belum punya kenalan kecuali dengan mbak Putri, itu pun karena kinara membaca name tag resepsionis itu.

Kinara berharap besok akan lebih baik dari hari ini, dan sifat CEO yang dingin itu akan berubah menjadi lebih ramah lagi, ya walaupun itu akan terjadi di dunia khayalan Kinara saja. Bahkan di dalam dunia mimpi saja hal tersebut entah bisa terjadi entah tidak.

"Lebih baik aku tidur, supaya besok tidak telat bangun nya." Ujar kinara sambil meletakkan benda pipih itu  di narkas samping tempat tidurnya yang berwarna biru langit itu.

## pagi hari

Hari sudah jam enam pagi, tapi belum ada kehidupan di kamar Kinara, mungkin Kinara masih tidur, efek dari lemburnya kemaren. Tak biasanya Kinara bangun telat, biasanya jam lima subuh kinara sudah bangun walaupun dia lagi tidak solat, pasti dia akan ke dapur untuk mengacau ibunya yang sedang membuat serapan.

"Abang coba lihat adik mu itu, kok jam segini belum bangun, apa dia tidak PKL hari ini?"

Lalu Abang Kinara hanya memandang Ibunya dengan tidak percaya, bagaimana tidak percaya biasanya adeknya itu paling anti bangun siang.

"Masa si adik belum bangun, Bu?"

Ibunya pun hanya mengangguk memastikan bahwa Kinara belum bangun.

##

Disinilah Nauval berada di depan pintu kamar Kinara, sambil mengetuk pintu. "Adik bangun dek, sudah jam enam pagi, kamu gak PKL hari ini, nanti kamu telat loh," ujar Nauval sembari mengetuk pintu kamar adeknya itu berkali-kali.

Nauval masih berusaha membangunkan adeknya itu yang entah sejak kapan dia menjadi kebo yang susah di bangunin. Namun tak kunjung di jawab si adek, " ADIK BANGUN GAK? KALAU GAK ABANG DOBRAK NI PINTU, " ujar Nauval dengan meninggikan suaranya.

Mendengar keributan dari luar kamar akhirnya kinara bersuara, " Apaan sih Bang, masih subuh sudah ribut aja." ujar Kinara dalam keadaan Antara sadar dan tidak.

Mendengar jawaban adiknya, yang menurut Nauval menjengkelkan itu, akhir nya Nauval membuka suara nya lagi, " Subuh kamu bilang, sekarang udah jam enam pagi, kamu gak magang hari ini emangnya?"

Mendengar jawaban dari abang, Kinara pun langsung membuka matanya cukup besar, sambil berteriak "HA APA? SUDAH JAM ENAM PAGI. KOK GAK ADA YANG BANGUNIN KINARA SIH, KINARA AKAN TELAT KE TEMPAT MAGANG, BELUM LAGI MACET." Ujar Kinara sambil berlari ke kamar mandinya.

Nauval yang mendengar itu hanya menggeleng kepala saja.

##

Selesai bersiap-siap Kinara langsung turun ke bawah, untuk berpamitan kepada Ibu, Ayah dan Abangnya. Tidak heran jika Arkan tidak ada di meja makan, yang pasti si Arkan lagi pergi ke sekolah, maklum adiknya itu sangat rajin pergi pagi sekali. Eh entah adeknya yang rajin pergi pagi entah dia yang hari ini bangunnya kesiangan.

" Ibu, Ayah, Abang, Kinara berangkat dulu ya!" ujar kinara sambil bersalaman dengan keluarganya.

"Kamu gak serapan dulu nak?" ujar Ibu sambil mengelus kepala anak perempuannya itu.

"Gak bu, nanti aja kinara serapan di kantor Bu, nanti kinara telat kalau serapan dulu."

Ibunya hanya mengangguk sambil berkata, "yaudah kalau begitu, kamu hati-hati ya! jangan lupa serapan dan makan siang."

"Iya bu Kinara gak bakalan lupa kok, yaudah kinara berangkat dulu ya ayah, Ibu, bang Nauval Assalammualaikum." ujar kinara sambil melangkah keluar dari rumah.

"Waalaikumusalam."

##

Akhirnya Kinara telah sampai ke kantor, walaupun di jalan tadi cukup macet. Di sinilah Kinara berada sekarang di depan pintu ruangannya atau lebih tepatnya di ruangan CEO yang dingin itu.

Kinara pun membuka pintu ruangannya itu, tapi Kinara tak juga melangkah untuk masuk, melainkan dia hanya berdiri saja. Saat melihat CEOnya yang menatapnya dengan tatapan dingin dan tajam.

" Baru jadi anak PKL saja sudah tidak tepat waktu." Ray tersenyum sinis.

"Maaf pak, tadi jalanan macet pak," Kinara  menunduk takut.

" Ya, setiap hari kerja emang jalanan selalu macet, ya pandai-pandai kamulah supaya sampai ke kantor tepat waktu."

Kinara yang mendengar itu hanya menunduk tanpa berani menatap bosnya itu. Sungguh Kinara ingin cepat-cepat selesai magang di sini. Bagaimana bisa dia yang ceria di temukan dengan orang yang dingin seperti CEOnya ini. Kinara tidak betah di dalam dunia CEOnya ini yang sangat dingin. Yang dia butuhkan dunia yang ceria dan hangat contohnya di rumah, di kampus yang di kelilingi oleh orang-orang yang beraura positif, tidak beraura negatif seperti CEOnya ini.

________________##_____________

Jangan lupa di vote dan komen ya sahabat WP ☺️

Cinta Hingga Akhir Hayat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang