9

487 41 7
                                    

Saat ini Kinara sedang menatap dirinya di depan kaca dengan menggunakan baju berwarna moca dan jilbab yang senada dengan warna gamisnya. Kinara terlihat sangat anggun. Pipi yang hanya beralaskan bedak tabur dan bibir yang hanya menggunakan lip balm saja. Simpel tapi tetap terlihat sangat cantik.

Saat Kinara sedang menatap dirinya, tiba-tiba ibunya mengetuk pintu dan mengatakan bahwa Ray sudah ada di bawah. Kinara yang mendengarkan itu langsung mengambil tasnya yang berada diatas meja riasnya.

Kinara melihat Ray sedang berbicara dengan orang tuanya, dan meminta izin kepada orang tua kinara untuk membawa Kinara ke rumahnya, karena permintaan orang tua Ray, lebih tepatnya permintaan Mama Ray. Katanya sih ingin mengenal Kinara yang sebentar lagi bakal jadi mantunya. Orang tua Kinara pun mengizinkan Ray membawa Kinara keluar. Keajaiban langka bagi Kinara bisa keluar malam tanpa di temani keluarganya, biasanya kalau kemana-mana pasti Kinara di temani oleh salah satu anggota keluarga. Lebih sering di temani oleh Bang Nauval.

##

Didalam mobil Ray hanya diam saja begitu juga dengan Kinara. Kinara merasa perjalanan menuju rumah Ray sangat lama sekali, ditambah di dalam modil seperti seorang diri saja. Mau buka musik tapi Kinara takut Ray akan marah. Serba salah jadinya. Jadi Kinara hanya menghadap jendela mobil sambil melihat pemandangan gedung yang menjulang tinggi.

Setelah membelah jalanan yang cukup padat akan kendaraan, akhirnya mobil Ray telah sampai diperkarangan rumah Ray yang sangat besar. Pantas saja besar, sesuai dengan kejayaan mereka. Berbeda jauh dari keluarga Kinara yang mana ayahnya berkerja sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah. Tapi kekuarga mereka Alhamdulillah selalu berkecukupan dan penuh kehangatan dan harmonis.

Kinara pun melangkah keluar mengikuti Ray. Jangan di pikir Ray yang membuka pintu mobil untuk Kinara. Mengajak Kinara untuk keluar dan masuk ke rumah saja tidak. Saat didepan pintu Kinara ragu untuk melangkah masuk. Pasalnya ini kali pertama Kinara datang kesini dan belum kenal rapat dengan penghuni rumah ini.

"Kok malah diam disini aja, Nak Kinara? Ayo masuk!" ujar Mama Ray. Kinara tak sadar sejak kapan Mama Ray ada di depannya.

Kinara mengangguk sambil tersenyum. Seraya berkata, "ia, Tante. Assalammualaikum."

"Waalaikummusalam. Jangan panggil tante dong, panggil mama aja. Kan sebentar lagi kamu bakal jadi bagin dari keluarga ini."

Kinara pun menganggukkan kepala dan tersenyum manis.

Sekarang mereka semua sudah berada di ruang makan, disana sudah banyak sekali hidangan. Ada ayam masak kecap, dendeng daging balado, sayur sop, perkedel kentang dan cumi masak saus.

"Ayo, Nak Kinara di makan, jangan sungkan-sungkan," ucap Mama Ray.

"Iya, Ma"

"Ray itu suka banget makan dendeng daging balado, pasti makannya lahap banget. Besok Mama bakal ajarin kamu cara bikininnya ya."

Kinara hanya tersenyum mengangguk mendengar ucapan calon mama mertuanya itu.

Ketika semua telah selesai makan, Kinara membantu Mama dan Syasa membereskan meja makan.

"Udah kamu kedepan aja, biar mama dan Syasa aja yang beresin ini semua,"

"Gak lah, Ma, gak apa-apa kok Kinara bantu, masak Kinara hanya bersantai-santai saja."

"Kalau Syasa di suruh kedepan langsung pergi kak Kin, ngapain capek-capek bantu," ucap Syasa sambil tertawa.

"Itu sih maunya kamu Sya."

Kinara hanya tersenyum melihat Mama dan anak ini bercanda ria.

##

Sekarang mereka berada di rung kelurga di temani air dan gudapan yang di bikin oleh Mama Ray.

"Oh ya, Nak. Kapan kalian ngujur baju untuk acara akad kalian? Tinggal 2 minggu lagi loh acaranya."

Kinara memandandang Ray sekilas mintak bantuan untuk menjwab pertanyaan mama mertuanya itu.

"Besok aj,Ma. Nunggu libur kerja, Ray lagi banyak pekerjaan, dan besok harus ke Bali bareng Adit"

"Kinara ikut juga?"

"Ya iya lah,Ma. Diakan sekretaris Ray, lagian Ray kesana ngurusin pekerjaan, Ma."

"Oh, ngurus pekerjaan, nyelam sambil minum air aja kamu nanti di sana Ray."

"Maksud mama?"

"Kamu jangan pikir aneh-aneh ya, maksud mama, sambil kamu mengenal Kinara lebih jauh lagi."

"Siapa juga mikir yang aneh-aneh ma," ucap Ray jengah.

Mereka yang ada di sana tertawa melihat Ray yang di bercandai oleh mamanya.  Disana mereka berbincang tentang hari pernikahan Ray dan Kinara. Terlihat dari wajah mereka sangat bahagia apa lagi Mama Ray. Tapi tidak dengan Ray dan Kinara.

Kinara saja masih memikir pernikahan ini salah atau benar. Dia takut pernikahan tanpa ada rasa ini akan kandas di tengah jalan. Kinara tak ingin itu terjadi dia hanya ingin menikah sekali seumur hidup dan hanya maut yang memisahkan.

Kinara senang bisa mengenal keluarga Ray, mereka semua harmonis dan ramah. Berbeda dengan Ray. Entah keturunan dari siapa Ray seperti itu.

Setelah jam sembilan malam Kinara pamit untuk pulang, karena dirinya tak biasa pulang malam. Apalagi besok harus ke Bali untuk menyelesaikan pekrejaan. Sebenarnya Kinara tak ingin pergi kesana karna tidak enak hanya dia sendiri perempuan. Tapi ternyata dia salah. Sekretarisnya Adit juga ikut. Jadilah dia ikut pergi ke Bali.

__________________###_________________

Authornya baru Up sekarang. Jangan bosan menunggu ya sahabat wp.

Maaf jika penulisnnya masih banyak kesalahan

Cinta Hingga Akhir Hayat [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang