Apa yang Jimin katakan beberapa waktu yang lalu menjadi kenyataan. Dengan kembalinya V banyak musuh-musuh mereka yang mulai kembali mengincar mereka. Padahal mereka sama sekali tidak melakukan apapun. Mereka tidak kembali pada kehidupan mereka yang dahulu. Tidak pernah lagi ke club, tawuran ataupun balapan liar. Keseharian mereka hanya sekolah, Namjoon kuliah, Seokjin bekerja setelah itu berkumpul diapartemen V. Hanya itu.
Namun nyatanya tidak mengurangi niatan dari para mantan musuh mereka untuk mencoba balas dendam atas apa yang terjadi dulu.
Seperti sore ini. Jungkook yang disuruh oleh Jimin berbelanja cemilan ke minimarket dihadang oleh beberapa orang. Jungkook tidak mengenali mereka. Dulu memang ia tidak pernah ikut berkelahi jika mereka tawuran. Biasanya V akan menyuruhnya untuk pulang atau pergi menjauh dari mereka. Namun ia paham bahwa beberapa pemuda didepannya ini memang ingin mencari gara-gara.
Diam-diam Jungkook mengirim pesan pada V lalu mengantongi kembali ponselnya. Bersiap menghadapi para pemuda itu. Setidaknya hingga V dan yang lainnya tiba nanti. Jungkook yang sekarang bukanlah anak kecil seperti dulu. Dia sudah melatih dirinya agar bisa berdiri sejajar dengan para hyungnya. Dia tidak ingin merepotkan mereka dengan terus menjadi beban.
"Wah wah. Kelinci kecil kita sepertinya sudah dewasa. Apa kabar Jungkook? Sudah lama aku tidak melihatmu," ucap salah seorang pemuda yang terlihat seperti pemimpin dikelompok itu.
"Maaf. Tapi aku tidak mengenalmu," pungkas Jungkook. Ia sebenarnya malas meladeni mereka. Ia ingin segera pulang ke apartemen dan meminum susu pisang yang barusan ia beli.
"Benarkah? Kau tidak mengenalku? Tapi aku sangat-sangat mengenalmu terutama hyungmu, V. Dia yang menyebabkan wajahku cacat!" pemuda itu berteriak sambil menunjuk bekas luka memanjang dipipi kirinya.
Jungkook menyeringai, "Bukankah itu bagus? Hyungku membuat gambar yang sangat indah diwajahmu."
"Brengsek! Habisi dia!" seru pemuda itu kepada anak buahnya yang berjumlah lima orang. Tanpa menunggu lagi kelimanya langsung berlari menyongsong Jungkook.
"Sial!"
Jungkook melempar tas belanjanya ke sembarang arah. Kelima musuhnya berdiri mengitarinya. Jungkook memasang kuda-kuda andalannya sambil bersiaga.
"Kita lihat seberapa hebat kemampuanmu bocah!"
***
V berlari dengan tergopoh-gopoh bersama dengan Jimin begitu mendapakan pesan dari Jungkook. Seokjin belum kembali dari cafe sedangkan Namjoon belum datang berkunjung. Hanya ada mereka berdua diapartemen.
Jimin yang tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi hanya berlari mengikuti V. Instingnya berkata ada yang tidak beres. Benar saja begitu sampai ditempat yang ditujukan Jungkook mereka berdua melihat Jungkook yang terkapar dengan luka-luka disekujur tubuhnya. Masih dengan beberapa orang yang terus menghajarnya.
V dan Jimin menggeram marah lalu segera berlari mendekat. Jungkook tersenyum tipis melihat kedua hyungnya datang.
"Hyung..." katanya lirih.
"Berhenti! Apa yang kalian lakukan!" V berteriak membuat orang-orang yang sedang menghajar Jungkook menghentikan kegiatannya memukuli Jungkook.
Mereka semua menoleh dan mendapati V dan Jimin yang marah dengan kedua tangan mereka terkepal.
"Wah wah wah! V!!! Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kabarmu?" pria yang tadi diketahui sebagai pemimpinnya menyambut V dan Jimin dengan senyuman miring.
"Diam kau Jackson! Apa yang kau lakukan pada adikku?!" hardik V marah.
"Well well, aku hanya menyambutnya saja karena sudah lama kami tidak bertemu. Bagaimana menurutmu? Aku cukup baik hati bukan tidak merusak wajahnya yang tampan," Jackson tertawa mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret (BTS/ Brothership)
FanfictionCOMPLETED! Sebuah peristiwa menghancurkan hubungan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Sebuah kesalah pahaman memperburuk segalanya. Akankah Taehyung mampu menyatukan kembali persaudaraan mereka yang sudah hancur? BTS Brothership Taehyung/V ...