Secret . 5

3K 373 20
                                    

Setelah perbincangan singkat mereka dicafe, Jimin membawa ketiga sahabatnya menelusuri gang sempit yang berada dipinggiran kota Seoul. Ketiga orang disebelahnya merasa heran. Untuk apa Jimin membawa mereka kemari? Jungkook bahkan sampai mengernyitkan dahinya.

"Apa Jimin Hyung tak salah alamat? Mengapa kita dibawa ketempat kumuh seperti ini?" ujarnya dalam hati.

"Kau tak salah alamat kan Jimin?" Namjoon mewakili Jungkook bertanya pada Jimin.

Jimin menggeleng dan tersenyum kecil. Ketiganya kebingungan dengan hal ini. Setahu mereka orang tua Taehyung adalah yang terkaya diantara mereka. Dan kenapa sekarang mereka malah dibawa ke gang kecil dan sempit ini?

"Orang tua Taehyung mengusirnya. Lebih tepatnya Tuan Kim. Dia berpikir Taehyung merusak nama baik mereka. Apalagi dengan kenyataan bahwa anak mereka adalah salah satu preman yang ditakuti. Tuan Kim membuangnya begitu saja. Aku sebenarnya sudah mengajaknya tinggal bersamaku. Apalagi Ayah dan Ibuku yang juga merasa kasihan padanya juga menyuruhnya tinggal. Tapi Taehyung menolak. Dia hanya memintaku membantunya mencari tempat tinggal dan pekerjaan. Taehyung bekerja setiap harinya sepulang sekolah. Penampilannya pun ia rubah. Sekarang dia berpenampilan seperti nerd. Kalian tidak akan mempercayainya. Hahaha, namja paling tampan di kelompok kita sekarang berubah menjadi nerd," jelas Jimin panjang lebar.

"Kau yakin hyung? Tae-hyung menjadi nerd?" Jungkook terdengar tidak yakin.

"Si preman sekolah menjadi nerd? Kau bercanda," Seokjin menggelengkan kepalanya tidak percaya.

Jimin hanya mengendikan bahunya. Biarlah mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Toh dirinya tidak bohong.

Jimin membelokan langkahnya memasuki sebuah gedung flat kecil. Ia kemudian mengajak mereka menaiki tangga yang berada diujung lorong gedung karena memang tidak ada lift. Begitu sampai dilantai 2 Jimin berbelok dan melangkah menuju kamar yang berada dipaling ujung koridor. Yang lain hanya mengikutinya dalam diam dan raut wajah yang terlihat sedikit syok.

Toktoktok!

Jimin mengetuk pintu didepannya. Terdengar sahutan tidak jelas dari dalam. Tak lama pintu pun terbuka.

"Sia..pa?" tenggorokan Taehyung tercekat melihat siapa yang Jimin bawa.

Tak beda dengan Taehyung, ketiga orang yang berdiri dibelakang Jimin mematung memperhatikan penampilan Taehyung. Kaos oblong berwarna putih dan celana panjang lusuh. Juga rambut hitamnya. Heol, Selama Taehyung berteman dengan mereka rambutnya tidak pernah berwarna hitam. Entah itu coklat, blonde, biru bahkan pink. Penampilan Taehyung sekarang membuat mereka terpana.

"Kau tidak ingin menyuruh kami masuk?" Jimin membuyarkan lamunan para namja disekelilingnya itu.

"Ah, oh, masuklah. Tapi maaf keadaan kamarku berantakan," Taehyung menyingkir ke samping mempersilahkan tamu-tamunya untuk masuk.

Mereka berempat masuk dengan Jungkook, Namjoon dan Seokjin yang masih terpana. Kamar yang Taehyung tempati kecil, hanya 4x4 meter, dengan dapur kecil dan kamar mandi disamping pintu masuk. Tidak ada kursi, tidak ada kasur, tidak ada tv hanya ada lemari kecil disudut dekat jendela.

"Buatlah diri kalian nyaman. Maaf tidak ada sofa disini. Duduklah dimana saja. Sebentar aku ambilkan minum," Taehyung membuka kulkas kecil yang ada disudut kamarnya. Mengeluarkan lima cola dan memberikan masing-masing pada mereka. Setelah itu dia mendudukan diri disamping Jimin yang langsung menyesap colanya. Jimin terlihat biasa saja karena dia sudah sering kemari dan terkadang ia juga menginap.

"Ada apa ini? Mengapa kalian semua tiba-tiba muncul disini? Setelah bertahun-tahun hilang tanpa kabar?Bisa tolong jelaskan padaku Jimin."

Yang ditanya tersedak colanya. Dia paham Taehyung tidak menyukai situasi saat ini. Tapi jika tidak sekarang kapan lagi mereka akan bertemu dan menyelesaikan semua kesalahpahaman ini?

The Secret (BTS/ Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang