The Secret (BTS/ Brothership)

Secret . 13

V hari ini tidak pulang ke apartemennya. Seohyun memintanya pulang untuk menghadiri acara makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun Seojoon. V yang enggan sebenarnya sudah menolak untuk hadir. Namun Seohyun memaksanya. Seohyun ingin agar dia memperbaiki hubungan dengan sang ayah. Akhirnya dengan sangat terpaksa V mengiyakan ajakan eommanya.

Kini mereka bertiga sudah duduk di meja makan keluarga Kim yang besar, dengan Seojoon yang duduk diujung serta V dan Seohyun yang ada dikiri dan kanannya. Tidak ada yang berbicara karena mereka semua masih fokus menikmati hidangan yang sudah dipersiapkan oleh Seohyun. Kali ini Seohyun turun tangan sendiri untuk memasak makanan kesukaan Seojoon dan V.

"Mau tambah lagi Tae?" tanya Seohyun lembut begitu dia melihat piring V sudah kosong.

"Tidak eomma. Sudah cukup," tolak V.

"Benarkah? Kau baru makan sedikit padahal eomma sudah sengaja memasakan banyak makanan kesukaanmu. Biasanya kau akan menghabiskannya tanpa eomma suruh," keluh Seohyun.

"Hidup dijalanan membuat pola makanku berubah eomma. Makanan sedikit saja sudah bisa membuatku kenyang," ujar V yang secara tidak langsung menyindir sang ayah.

Seojoon yang merasa tersindir mengeratkan pegangannya pada sendok yang ia genggam. Ia menoleh pada V yang bersikap tak acuh. Seojoon menahan emosinya karena dia tidak ingin terjadi keributan dihari ulang tahunnya ini. Ia lalu kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

"Kau akan menginap disini kan malam ini?" tanya Seohyun penuh harap.

"Nde eomma," jawab V singkat. Walaupun dia tidak suka tinggal disini tapi setidaknya dia tidak ingin mengecewakan sang eomma.

"Eomma senang mendengarnya. Eomma rindu sekali padamu. Berharap kau akan datang kesini sesekali menjenguk eomma. Tapi kau tidak akan datang jika tidak eomma yang memaksamu."

"Mianhae eomma. Eomma tahu kan ada yang tidak menerima kehadiranku disini."

Brak! Sudah cukup. Seojoon menggebrak meja membuat perhatian kedua orang lainnya teralih padanya.

"Jaga ucapanmu! Sejak dulu hingga sekarang kelakuanmu tetap sama saja! Selalu menyusahkan orang tua! Apa kau tidak kasihan pada eommamu yang setiap hari menunggumu pulang? Kau malah lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temanmu yang berandal itu! Menghambur-hamburkan uang! Berkelahi! Menyusahkan saja! Apa kau pikir aku tidak tahu kelakuanmu beberapa waktu yang lalu? Kau menghajar orang hingga babak belur dan menyuruh sekertaris park membereskan mereka? Mau jadi apa kau jika terus bersikap seperti itu? Apa kau mau mencoreng nama baik keluarga Kim untuk yang kedua kalinya?!" Seojoon meledak-ledak meluapkan amarahnya pada V.

V menggeram marah lalu berdiri dari duduknya sambil menuding Seojoon. "Berhenti menjelek-jelekan saudaraku! Kau yang tidak tahu apa-apa! Selama ini merekalah keluargaku! Baik atau buruknya mereka hanya aku yang tahu! Begitupun sebaliknya. Tidak kau ataupun eomma sama saja! Kalian berdua bahkan tidak pernah tau bagaimana rasanya menjadi diriku! Sejak dulu kalian serlalu sibuk dengan bisnis dan pekerjaan! Siapa yang selalu ada disaat aku kesepian?! Siapa yang menghiburku jika aku merasa sedih ataupun disaat aku terpuruk?! Mereka! Mereka yang kau bilang berandal justru lebih mengerti diriku dari pada kau! Kau yang dibilang ayahku saja bahkan tidak tahu dulu aku pernah hampir mati bunuh diri! Jika saja Jimin tidak menolongku saat itu mungkin aku sudah mati! Kalian... hiks... " V menangis disela-sela amukannya. Tubuhnya sedikit berguncang akibat tangisannya.

"A-pa yang kau katakan Taehyung? Bunuh diri?" Seojoon nampak tidak mempercayai pendengarannya.

"Kau ingat beberapa tahun lalu saat aku bilang aku menginap dirumah Jimin selama kurang lebih dua minggu? Itu aku tidak benar-benar menginap disana. Aku terbaring dirumah sakit akibat overdosis obat penenang! Bahkan saat itu kalian sama sekali tidak mencariku! Kalian berdua justru pergi ke London untuk melakukan perjalanan bisnis. Betapa tidak berartinya diriku dulu. Hahaha! Lucu sekali!" V tertawa sinis disela-sela tangisannya.