V terbangun dari tidurnya pagi-pagi sekali. Ia menengok jam yang berada diatas nakas. Masih pukul lima pagi. Sepertinya ia tidur terlalu lama mengingat sejak sore kemarin ia sama sekali tidak terbangun. Berakhir badannya yang sekarang terasa pegal.
Setelah kesadarannya terkumpul, V turun dari ranjangnya, keluar kamar lalu menengok kamar disebelahnya yang pintunya tertutup.
"Pasti Seokjin hyung masih tidur," gumamnya. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju kamarnya sendiri yang ditempati oleh Jungkook.
Ia membuka kamarnya pelan. Berusaha agar tidak sampai membangunkan penghuninya. Jungkook masih tertidur rupanya. Disebelahnya ada Jimin yang juga masih terlelap. Ternyata ia menginap. V menghampiri ranjangnya yang kini ditiduri oleh dua orang sahabatnya itu. Ia memandangi wajah keduanya yang tertidur lelap. Keduanya nampak begitu tenang dalam tidurnya.
Kemudian mata V mengarah kearah dada Jungkook yang berbalut perban. Kebiasaan si kelinci jika tidur tidak pernah memakai baju.
"Mianhae..." ucapnya pelan sambil menyingkirkan poni yang menutupi mata Jungkook.
Setelah beberapa saat terdiam disana V keluar. Tenggorokannya haus jadi dia melangkahkan kakinya menuju ke dapur.
V mengambil botol air dari dalam kulkas lalu langsung meminumnya tanpa mengambil gelas. Toh semua orang juga tahu itu botol khusus miliknya. V meneguknya hingga habis setengah setelah itu ia membawa langkahnya menuju balkon. Dibukanya pintu balkon. Hawa dingin pagi menyapanya. Membuat matanya benar-benar terbuka sekarang.
Diluar suasana masih terlihat gelap karena sang surya belum menampakan dirinya. V menatap pemandangan disekelilingnya. Rasanya begitu tenang.
"Sedang apa?" suara seseorang membuyarkan lamunannya.
"Ah, Seokjin hyung. Kau sudah bangun?" V tersenyum kecil melihat Seokjin yang berdiri dibelakangnya masih dengan muka tidurnya yang lucu.
Seokjin mendekat kearahnya kemudian mengambil tempat disebelahnya.
"Kenapa kau berada disini pagi-pagi buta? Udara masih dingin, nanti kau bisa terkena demam," ujar Seokjin perhatian.
"Tidak ada. Aku tidur terlalu lama kemarin. Jadi sekarang mataku sudah sangat segar jadi aku sedang mencari kesibukan."
"Dengan melamun dipagi hari?"
"Ya semacam itu."
Keduanya terdiam dengan posisi masing-masing. V masih memegang botol air yang ia bawa tadi sedang Seokjin sekarang sedang memandang kebawah. Sepertinya dia sedang menghitung lampu jalanan.
"Hyung."
Suara V menyapa telinga Seokjin. Seokjin jadi meninggalkan kegiatannya menghitung lampu jalanan dan menatap V.
"Nde?"
"Menurutmu apa kita bisa kembali seperti dulu? Saat kita masih bertujuh?"
Pertanyaan tiba-tiba V membuat Seokjin mengerutkan keningnya berpikir. Sebenarnya Seokjin masih belum sadar seratus persen dari alam tidurnya, namun ia berusaha mencerna pertanyaan V dengan baik.
"Semua yang berlalu tidak akan bisa terulang kembali V. Yang kita bisa lakukan sekarang hanyalah menjalani hidup kita dengan sebaik mungkin. Kita tidak akan tahu jika nanti kedepannya Tuhan malah akan memberikan hal yang justru lebih baik dari pada apa yang menjadi keinginan kita. Jadi aku tidak pernah berpikir untuk kembali ke masa lalu. Aku sekarang hanya bisa melanjutkan hidupku sembari berharap esok akan lebih baik dari hari ini," tutur Seokjin panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret (BTS/ Brothership)
FanficCOMPLETED! Sebuah peristiwa menghancurkan hubungan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Sebuah kesalah pahaman memperburuk segalanya. Akankah Taehyung mampu menyatukan kembali persaudaraan mereka yang sudah hancur? BTS Brothership Taehyung/V ...