***
Qila pov.Plak.
"Dasar anak gak tahu diri!jam segini baru pulang,dari mana aja kamu?!"ucap ibunya yang terlihat marah kepada qila.
Qila hanya tersenyum mendengar itu,walaupun sakit bekas tamparan tadi,setidaknya ibu nya masih khawatir kepadanya.
" Ibu khawatir sama qila?"ucapnya dengan hati hati
"saya gak peduli sama kamu,asal kamu tahu itu!kamu pulang telat,apa kamu tidak lihat,isi rumah berantakan,sana cepat bereskan!"ucapnya dengan tegas.
"baiklah bu"ucapnya dengan pasrah.
"Kamu,sudah dapat pekerjaan?saya tidak mau lama lama menanggung biaya hidup kamu di sini!"
"belum bu,qila masih mencari lowongan kerja"
"kamu itu beneran pemalas ya!saya gak mau tahu,setelah bersih bersih rumah,kamu keluar dari sini dan cari pekerjaan!"
"bu,ini udah malam,besok saja bu ya bu,qila capek"
"saya gak mau tahu,kalo kamu tidak mengerjakan apa yang saya suruh,kamu tahu akibatnya!"ucapnya sembari meninggalkan qila sendiri.
Aku memasuki kamar dan menguncinya,dan menatap diriku sendiri di cermin yang menyedihkan ini,beberapa pertanyaan muncul di fikiran qila.
"Apakah aku masih di anggap anak di keluarga ini?"
"Apa aku tidak pantas menerima kasih sayang mereka?"
"Apa aku tidak berhak bahagia?"
Qila hanya bisa termenung mengingat pertanyaan itu,dia berharap suatu hari nanti dia bahagia.
Setelah duduk di depan cermin dengan waktu yang lama,qila pun bersiap siap untuk membersihkan diri dan bersiap untuk cari pekerjaan,karena qila tidak mau membuat ibu marah lagi.
Setelah di rasa rapi,aku pun keluar dari kamar ku dan bertemu dengan kakak ku.
"Bikin ulah apa lagi lo sampe ibu nampar lo tadi?"ucapnya dengan auranya yang dingin
"Qila pulang terlambat tadi kak"
"gw udah bilang,jangan panggil gw kakak,gw gak sudi,ngerti lo!"ucapnya dengan tangan yang menunjuk ke arah wajah qila.
Qila hanya diam,tanpa aba aba,qila pun pergi meninggal kan kakaknya itu.
Di tengah perjalanan qila hanya seorang diri ,dia tidak tahu harus mencari pekerjaan kemana lagi,yang ia fikirkan sekarang hanya queen,queen yang bisa bantu dia,tanpa berfikir lagi,qila pun langsung menghubungi queen.
Di tengah perbincangan mereka,tiba tiba ada seorang lelaki yang tampaknya akan mengganggu qila,qila yang melihat itu pun hanya takut,di lihat dari keadaannya jalan nya pun sangat sepi,dia tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa,hp yang di pegang nya pun terjatuh saat seseorang mencoba mendekatinya,yang qila lakukan hanya berteriak dan menangis.
"Mau apa kamu?! Sana jangan ganggu saya!menjauhlah,saya mohon!!"ucapnya dengan keadaan yang bergetar dan terbata bata.
"ohh ayolah jangan menangis,kamu terlihat cantik,harus aku mulai dari mana?"ucapnya dengan nada yang mengejek.
"tolong pergi! Saya mohon"ucap qila yang sudah menangis sangat deras
"ini belum apa apa cantik,ikutlah dengan ku"ucap laki laki itu sembari menarik tangan qila
Qila pun memberontak,dia berteriak sekencang kencang nya,dia pun berusaha untuk melepaskannya,tapi apa daya,kekuatannya tidak sebanding dengan lelaki itu,setelah di rasa qila menyerah,Tiba tiba ada suara motor,dan berhenti sambil menatap ke arahnya.
Aku pun meminta tolong kepadanya,tanpa apa apa lagi di saat laki laki itu lengah,aku pun menggigit tangannya,dan dia meringis,kesempatan itu tidak aku sia siakan aku pun berlari ke arah alex,ya! Laki laki yang menghentikan motornya itu ialah alex.
Alex pun langsung menarikku untuk tetap di belakangnya,Lelaki yang terlihat marah dengan kedatangannya alex pun dia langsung menghajar alex,namun untung nya alex bisa menghindarinya,dan terlihat lah dengan jelas bahwa laki laki yang tadi menggangguku dia terlihat kewalahan menghadapi alex,dan ia pun pergi.
Alex pun menghampiri ku dan menenangkan ku dengan cara menepuk pundak ku.
"lo qila kan,temennya adik gw?"ucapnya hanya untuk memastikan bahwa itu memang benar qila.
"iya,aku qila,temen queen"ucapnya dengan wajah yang ketakutan dan terbata bata.
"lo ngapain malem malem di luaran kek gini,sendiri lagi,kalo ada kejadian yang kaya barusan gimana?!"ucapnya dengan nada yang agak meninggi,karena ia khawatir teman adiknya itu kenapa kenapa,dan alex pun yang sedari tadi memperhatikan wajah qila yang terlihat bengkak,seperti bekas tamparan,ia jadi berfikir
"Kenapa dia?"ucapnya dalam hati
Alex yang sadar sudah membentak qila pun,dia pun langsung minta maaf kepada qila.Tanpa berfikir dua kali,alex pun menarik tangan qila untuk naik ke motornya,yang ia fikirkan sekarang hanyalah membawanya ke kafe nya dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
Short Story"Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh." Seorang gadis cantik menuruni anak tangga,Ia terusik dari tidurnya sebab keributan yang berasal dari ruang tamu. Ia hanya memandangi pemandangan yang ada di de...