part 10

24 4 0
                                    

Ke Esokan harinya..

- Qila

***
Jam sudah menunjukan pukul 4 sore,qila pun bergegas untuk ke kafe alex untuk bekerja.
Qila biasa kerja sampai pukul 10 malam,ya karena alex sangat baik dan membiarkanku pulang lebih awal.

"Qila" ucap seorang lelaki dengan suara beratnya

Aku menoleh ke arahnya,seseorang sedang tersenyum ke arahku,dan akupun langsung menghampiri orang itu.

Aku merasa sangat senang setidaknya dia alex ya laki laki itu masih peduli kepadanya.

" Qila,tolong bawain pesenan ini ke meja nomor 7 "ucapnya.

"iya alex"ucapku.

Aku menerima nampan berisi makanan pesenan pelanggan.di saat itu pula aku melihat seseorang yang tampak sangat tidak asing,dia berjalan ke arah kafe ,aku pun bergegas mencari tempat yang aman dan bersembunyi.

" Mau pesan apa?"ucap alex dengan ramah kepada helena,Ya!dia adalah helena,ibunya Qila yang datang ke kafe bersama teman temannya.

" em..saya pesan yang paling istimewa di sini semuanya."ucap helena

"baik saya siapkan."ucap alex

Setelah itu helena pun segera mencari tempat duduk,dan alex pun mulai membuat pesanan tadi.

Setelah di rasa siap,ia pun hendak mengantarkan pesanan tadi ke helena,tapi di saat yang bersamaan pula ia mendapati pelanggan baru,maka ia menyuruh qila untuk mengantarkannya.

" Qila,tolong bawain pesenan ini ke meja 12 ya "ucap alex

Aku yang merasa bingung pun tidak tahu harus menolak atau menerima,tapi jika dia menolak,bagaimana tanggapan alex terhadapnya?

Setelan ia berfikir cukup lama,ia pun hanya mengangguk.Dia pun mulai mengantarkan pesenan itu ke meja 12,di sana terlihat lah ibunya.

"ini pesenan nya,selamat menikmati"ucap qila dengan tersenyum kaku

Di sisi lain,ibunya pun sangat terkejut melihat qila yang ada di hadapannya sekarang,ibunya hanya bisa menatap tajam ke arah qila

Qila yang mengerti tatapan ibunya itupun langsung pergi dari tempat itu.

***
Setelah kejadian sore tadi,qila pun pulang ke rumah,di sana terlihat ibunya yang sedang menunggunya,ia yang mengerti itupun langsung mendatangi ibunya.

Tanpa berfikir dua kali,ibunya pun langsung menampar qila.

" kamu senang membohongi saya?! Kamu bilang belum dapat pekerjaan,tapi apa barusan hah!"ucapnya dengan suara tinggi

Qila yang mendengar itupun membela dirinya dengan cara menyangkalnya.

" ibu,qila gak niat bohongin ibu,qila baru kemarin dapat pekerjaan"ucapnya dengan nada memelas

"bohong kamu!kamu sering pulang tengah malam,itu kerja kan?!dan kamu bilang kamu baru dapat pekerjaan?! Jujur aja kamu gak mau kasih uang itu ke saya kan?!"ucapnya sambil menarik rambut qila

"enggak bu,beneran"qila pun menangis.

"kamu beneran gak tahu di untung,mulai sekarang kamu keluar dari rumah ini! Cepat bereskan barang mu itu,dan keluar!"ucapnya sambil berteriak

Qila pun hanya pasrah,dan dia pun langsung naik ke atas dan membereskan semua barang nya,setelah di rasa cukup,dia pun langsung turun ke bawah,di sana terlihat ibunya yang sudah menatap nya jijik dan dava,kakaknya itu hanya tersenyum sinis,dia menikmati pemandangan itu.

Qila pun langsung keluar dari rumah itu dengan tatapan yang kosong.

Ibu, di banyak cerita yang kudengar, di banyak film yang kutonton, anak perempuan akan menyandarkan kepalanya pada bahu milik ibunya, membiarkan air matanya membasahi bahu milik ibunya. Tapi ibu, kenapa bahumu itu terlalu jauh untukku bersandar?”

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang