ONE

3K 392 47
                                    


Sakura menuruni tangga rumahnya menuju area dapur yang tampak sepi, disana hanya ada mamanya—Mebuki yang tengah duduk dimeja makan sambil mengupas wortel dan juga bibi Ayame—pelayan keluarga Haruno, yang tengah sibuk memasak.

“Papa?”

“Biasalah, sedang kencan dengan laporan,” Sakura hanya terkekeh mendengar lelucon garing dari mulut mamanya. Ia mendudukkan dirinya di meja makan dan mulai memakan dua roti selai dihadapannya.

“Pagi-pagi begini? Mama gak cemburu?”

Mebuki merengut, tapi tiba-tiba ia tersenyum.

“Bagaimana denganmu? apa si kesayangan gak datang menjemput?”

“Ah mama!”

Sakura tau si kesayangan yang dimaksud mamanya itu. Siapa lagi kalau bukan Sasuke Uchiha? Si mantan rasa pacar yang sudah dianggap anak sendiri oleh keluarga Haruno. Begitupun sebaliknya dengan Sakura yang sudah dianggap menjadi bagian dari keluarga Uchiha. Kedua keluarga ini begitu dekat dan mereka juga sama-sama tahu perihal hubungan putra putri mereka yang kadang putus nyambung itu.

Sakura meneguk susu dalam gelasnya, memikirkan Sasuke membuat tenggorokannya kering.

“Sudah ah, Sakura mau berangkat dulu.”

“Hmm, hati-hati.”

Mebuki tersenyum sambil masih meneruskan kegiatannya memotong wortel di atas meja makan.

Sakura mengernyit kala Sasuke sudah ada di depan pintu rumahnya sepagi ini. Tumben sekali, padahal ia berniat menghindari Sasuke untuk hari ini.

“Hai mantan~”

Sakura tertohok, biasanya Sasuke memanggilnya Sayang. Karena tak tau harus berkata apa, Sakura meneruskan langkahnya keluar rumahnya dengan Sasuke yang kini berjalan disampingnya.

“Udah sarapan?”

“Um.” Sasuke hanya mengangguk saat mendengar gumaman Sakura. Ia berhenti didepan mobilnya dan membukakan pintu depan yang langsung dimasuki oleh Sakura, lalu ia bergegas duduk dikursi sebelah Sakura dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal menuju Konohagaoka, tempat mereka bersekolah.

° ° °

Ini begitu dramatis. Sakura paham akan situasinya sekarang tentang mengapa seluruh siswa memandanginya saat ia keluar dari mobil si bungsu Uchiha. Ya seluruh warga sekolah tahu siapa Uchiha Sasuke, si jenius tampan putra bungsu dari bangsawan Uchiha yang terpandang di kota Konoha. Dan Sakura? Si cantik, putri tunggal keluarga Haruno, salah satu konglomerat di kota Konoha.

Pandagan heran sekaligus kagum yang mereka berikan terlalu berlebihan menurut Sakura, padahal mereka juga tahu hubungan antara Sasuke dan Sakura yang selalu jadi trending topik di media sosial, jadi wajar saja kalau Sasusaku berangkat atau jalan bersama. Tapi kali ini berbeda, status mereka tidak lagi berpacaran. Yang artinya mereka adalan mantan dan Sakura jadi kepikiran komentar terakhir yang ia dengar.

Seperti,

“Bukannya mereka sudah putus? Gosipnya beneran gak sih? Kok masih jalan bareng?”

“Mantan ya mantan aja kali.”

“Enak ih, mantan tapi rasa pacar.”

“Kirain pas mereka putus, gua bisa deketin Sasuke. Ternyata piaraannya gak mau lepas.”

Dasar netijen!

Sakura kesal, ia paling tidak suka dijadikan bahan gosip ini itu. Bahkan sebelum pacaran dengan Sasuke pun, ia sering digosipkan dengan banyak teman lelakinya seperti Naruto, Sai, Gaara, Sasori, Lee bahkan guru Kakashi juga di ikut sertakan. Hal ini membuat Sakura berniat untuk memacari mereka semua. Tapi tidak jadi karena Sakura cintanya cuma sama Sasuke.

“Sakura,”

Sudah tiga kali Sasuke memanggil Sakura tapi tak ada respon dari gadis itu.

“.....”

“Hei!”

“Hemm?”

Sakura menoleh kearah Sasuke yang barusan menepuk bahunya. Entah sejak kapan lelaki itu berjalan disampingnya.

“Jangan ngelamun.”

Yah tercyduk.

“Sok tau ih.” Jawab Sakura Sambil terus melanjutkan langkahnya menuju kelasnya di lantai dua, sedangkan Sasuke hanya mengikutinya.

“Mikir apaan sih sampek gua dikacangin.”

“Gak ada kok.”

“Masa sih?”

“Masak di dapur.”

“Serius elah.”

Sasuke menarik bahu Sakura saat gadis itu akan menaiki tangga.

“Apaan sih, lepas!”

“Gua tuh perhatiin lo dari tadi, gua paham apa yang lo pikirin, gua juga denger kali.”

Sakura mengernyit menatap Sasuke yang juga tengah menatapnya. Sakura tidak sadar jika sedari tadi diperhatikan, ia jadi merinding sekarang.

“Dan baiknya lo gak perlu mikir apapun yang mereka katakan. Tentang lo dan gua kan cuma kita yang tau.”

Lalu Sasuke merangkul bahu Sakura dan sedikit menyeretnya.

“Yuk jalan lagi.”

GLIMPSE OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang