EIGHT

2K 309 42
                                    


CEKLEK.

“Loh, sayang? Ngapain jongkok di depan pintu?”

Sakura langsung berdiri kala mamanya sudah berada di ambang pintu rumah.

“Mama? Mama udah pulang?”

“Iya, kamu kok gak tidur?”

Mebuki merangkul Sakura, menggiringnya untuk berjalan ke arah ruang tamu.

“Um, lagi nungguin kalian pulang, ehe. Papa mana ma?”

“Papamu lagi ngerumpi di warkop. Oh iya, ini mama nemu bungkusan di luar.”

Wanita paruh baya itu mendudukkan dirinya pada sofa kemudian bergegas membuka bungkusan yang ada dipangkuannya.

Itu pasti punya Sasuke tadi.

“Wah, isinya martabak telor langganan mama. Enak banget ini.” Gumam Mebuki sembari mencomot sepotong martabak dari kotak berwarna biru itu.

“Sakura? Kok diam aja nak? Ayo dimakan.”

Sakura menggeleng pelan, ia masih berdiri disebelah mamanya.

“Gak mau ma, buat mama aja.”

“Kenapa gak mau? Biasanya kamu doyan.”

Mebuki mengernyit heran dengan tindakan aneh anak gadisnya.

“Perutku mules ma.”

“Yaudah, istirahat aja.”

“Iya ma.” Sakura langsung bergegas menaiki tangga, kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Gadis itu menelungkupkan tubuhnya pada ranjang, kemudian meraih ponsel yang ada disakunya.

“Sasuke lagi apa ya?”

Tangannya bergerak membuka pesan dari Sasuke lewat aplikasi whatsapp. Namun tidak dibalasnya, melainkan hanya membaca ulang pesan-pesan yang menjadi kenangan diantara mereka.

Seperti ini misalnya,

Sasuke
P
P for punten.

Sakura
Ada apa sas?

Sasuke
Sibuk gak?

Sakura
Gak kok, kenapa?

Sasuke
Boleh minta tolong?

Sakura
Boleh, tolong apa?

Sasuke
Tolong search ini di google;
sqrt(cos(x))*cos(300*x)+sqrt(abs(x))-0.7)*(4-x*x)^
0.01+sqrt(6-x^2)-sqrt(6-x^2)

Sakura
Apaan tuh? Rumus?

Sasuke
Search aja.

Sakura
Oke, bentar.

Sasuke
Sakura?
Ra?
P
P
P

Sakura
Eh?
Iya sas ada apa?

Sasuke
Gimana?
Udah lo search?

Sakura
Udah sas,
Tapi munculnya gini.
Ini beneran gak sih?

SasukeIya, bener kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sasuke
Iya, bener kok.
Sama kayak perasaanku,
Munculnya gitu.

Sakura

“Heheheh, hiks...”

Sakura mengelap ingus yang keluar dari hidungnya, kemudian menscrool kembali pesan-pesan yang lainnya.

“Balikan gak ya?”

Gadis itu menghela nafas, cukup bingung untuk memilih antara ya atau tidak. Sebenarnya Sasuke itu adalah orang yang setia jika masih berada dalam suatu hubungan, dia akan selalu fokus dengan sang pacar dan tak ragu-ragu untuk menyebar kebucinannya hingga membuat gadis-gadis lain iri kepadanya. Namun dia bisa saja bertindak seperti seorang playboy yang tengah mencari cinta sejati saat hubungan itu berakhir. Seperti sekarang ini, lelaki itu mendekati Karin namun enggan melepaskan Sakura. Maruk gak tuh?

° ° °

Sasuke membiarkan dirinya terguyur air dingin dari shower yang masih menyala. Lelaki itu berdiri dengan mata terpejam, pikirannya selalu berputar pada kejadian satu jam yang lalu.

Wajah datarnya semakin kaku dengan rahang yang mengeras. Tangannya terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memerah.

Ia menatap darah yang tercetak pada tembok kamar mandinya itu, kemudian menghela nafas keras. Tangannya mulai bergerak mematikan shower, setelah itu ia beranjak keluar dari kamar mandi.

Lelaki itu mendudukkan dirinya di ranjang dengan tangan berpangku pada pahanya.

“Maunya dia itu apa sih?”

Sasuke memijat pangkal hidungnya yang terasa pening.

“Perjuangan gua berasa gak dihargain anjir!”

Ia mengusap wajah tampannya dengan kasar.

“Apa dia cemburu karena gua juga deket sama Karin?”

Sasuke merebahkan tubuhnya dan sedikit merenggangkan ototnya. Matanya menatap langit-langit kamar, mengingat kenangan mereka saat masih bersama.

“Dia tau sendiri sifat gua kayak apa, harusnya dia percaya kalau gua gak segampang itu pindah ke lain hati.”

GLIMPSE OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang