TEN

2.2K 327 28
                                    


“Sasuke? Lo di dalem?”

TOK TOK TOK.

“Masuk aja, gak dikunci.”

CEKLEK.

Sakura membuka pintu berwarna dongker di depannya, dan yang pertama dilihatnya adalah Sasuke yang tengah bergelung di bawah selimut tebal.

“Hai.”

“Hn,”

Sasuke memejamkan mata, Sakura menatapnya dengan cemas.

“Lo sakit ya?”

“Menurut lo?”

“Um, kenapa gak dimakan?”

Sakura melirik semangkuk bubur ayam yang ada diatas nakas, lengkap dengan air putih dan obatnya.

“Gak selera.”

“Makan yuk, mumpung masih anget.” Ucap Sakura sembari duduk dipinggir ranjang. Gadis itu menjulurkan tangannya menyentuh dahi, leher dan juga tangan Sasuke.

“Badan lo panas banget,”

“Ayo makan dulu, setelah itu minum obatnya. Biar cepat sembuh!”

“Gua udah minum obat tadi.”

Sasuke menggeram, mencoba memberi kode agar Sakura mengerti kalau dirinya  benar-benar tidak ingin menanggalkan selimut tebalnya. Sakura menghela nafas, gadis itu menarik kedua tangan Sasuke dan memaksanya untuk segera duduk.

“Makan gak? Ayo makan!”

Sakura meraih semangkuk bubur yang masih mengepul itu, kemudian menyodorkan satu suapan pada mulut Sasuke. Tanpa ragu, Sasuke langsung melahapnya.

“Hah! Panas anjir!”

Sasuke menggerutu kesal, lidahnya terasa melepuh sekarang. Sedangkan Sakura buru-buru mengambilkan segelas air untuk Sasuke yang langsung diteguk habis oleh lelaki itu.

“Yok makan lagi.”

Sasuke hanya melirik, enggan menerima suapan dari Sakura lagi. Lelaki itu malah merubah posisi duduknya, memeluk lutut.

“Gak panas, nih udah gua tiupin. Fuh... Fuhh... Fuhhh!”

Sakura meniup sendok berisi bubur itu. Sasuke yang melihatnya hanya meneguk ludah pelan. Bukan karena masakan itu terlihat menggoda, namun bibir tipis Sakura lah yang mampu membangkitkan gairahnya.

“Cicipi dulu.”

“Iya, nih sudah.”

Sasuke memperhatikan bibir Sakura yang tengah melumat ujung sendok itu dengan tatapan lapar. Tiba-tiba saja ide nakal muncul di otak mesumnya, lelaki itu pun merapatkan dirinya pada Sakura.

“Kurang, masukin semuanya ke dalam mulut lo.”

“Hah?”

Tanpa banyak bertanya lagi. Sakura pun memasukkan sendok itu ke dalam mulutnya, mengecap rasa gurih yang memanjakan lidah.

“Panas?” Tanya Sasuke, dan dijawab Sakura dengan gelengan. Sasuke pun langsung meraih tengkuk Sakura dan memaksa lidahnya masuk ke dalam mulut gadis itu. Memindahkan sisa bubur yang belum sempat di telan Sakura ke dalam mulutnya sendiri.

“Sash... Hmmmp!”

Sasuke melepaskan bibirnya perlahan, kemudian menelannya. Lelaki itu menyeringai senang kala melihat pipi Sakura memerah hingga ke telinga.

“Enak juga, ayo lakukan lagi.”

“Anjir, gak mau!”

Sakura melotot, ingin sekali ia menjambak rambut mantan kekasihnya itu sampai botak.

“Halah.”

“Makan sendiri nih, gua mau ambilin minum buat lo.”

Sakura menyodorkan mangkuk yang dipegangnya tadi ke pangkuan Sasuke.

“Hn.”

° ° °

“Hzszszszszs!”

Sakura mendesis saat mengingat kejadian bubur panas tadi. Perlakuan Sasuke begitu tiba-tiba hingga nyaris membuatnya jantungan. Lelaki itu sungguh nekat sekali merebut ciuman keduanya. Sama seperti waktu mereka pdkt dulu, dia juga nekat menciumnya ketika sedang menyetir motor. Dan itu adalah ciuman pertamanya. Bayangkan saja, Sakura sampai tidak bisa tidur tiga hari tiga malam, ia terlalu shock. Baru sehari pdkt saja dia sudah berani merebut ciumannya, untung setelah jadian Sasuke tidak berbuat yang macam-macam.

“Sial, jadi flashback kan?”

Sakura menuangkan air dari dispenser ke dalam gelas, gadis itu meneguknya dengan cepat lalu mengisinya lagi sampai penuh. Setelah itu, ia berjalan keluar dari dapur.

Sakura melangkahkan kakinya kembali ke kamar Sasuke. Gadis itu meletakkan gelas yang dibawanya di atas nakas, disamping mangkuk yang kini sudah kosong.

“Dia sudah tidur ternyata.”

Sakura menatap Sasuke yang kini sudah tertidur pulas di ranjang. Gadis itu tersenyum lembut.

“Padahal dia belum minum obat, tapi kasihan juga kalau dibangunin.”

“Raa...”

“Eh? Dia mengigau?”

Sakura mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, lalu tangannya menyentuh dahi Sasuke yang ternyata tidak sepanas tadi. Suhu tubuh lelaki itu sudah kembali normal.

Tangannya bergerak mengusap rambut Sasuke dengan perlahan, kemudian menyelimutinya sampai ke atas dada.

Gadis itu menatap Sasuke, sebelum wajahnya menunduk dan mengecup pipi kanan Sasuke cukup lama.

“Cepat sembuh ya.”

GLIMPSE OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang