"Eungh…"
Si manis menggeliat seraya membuka matanya perlahan dan mengerjap ngerjapkannya untuk membiasakan mata indah itu dengan cahaya lampu yang tiba-tiba menusuk matanya didalam ruangan tersebut. Yoongi berusaha menggerakkan kepalanya untuk mengenali dimana dia berada sekarang. Si manis agak bingung ia terbangun di atas sebuah kasur karna ia bisa merasakan sesuatu yang empuk menempel nyaman di punggungnya. Pria cantik itu buru buru mendudukkan tubuhnya ia mengedarkan mata melihat sekitar kamar yang tidak ia kenali.
Ini bukan kamarnya.
Kedua mata kucing pria manis itu menangkap jarum pendek jam pada dinding menunjuk ke angka tujuh. Dan ketika Yoongi melirik ke jendela yang masih terbuka didalam kamar itu langit sudah berkunjung gelap. Yoongi menghela napas berat tangannya terulur memijit keningnya yang terasa pusing. Pria cantik itu mulai mengingat-ingat yang terjadi hari ini. Terakhir dia berdiri dialtar menikah dengan Jimin disebuah gereja ditengah ibu kota, lalu ia pulang ke rumah Jimin bersama Yeji. Sekitar pukul 4 sore Yoongi tertidur diatas sofa ruang tengah gara gara terlalu capek.
Terus kenapa ia bisa berada di dalam kamar?
Mendadak mata pria mungil itu membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Minyoon]
FanfictionCOMPLETED [ Mpreg ] "Bagaimana kalau orangtua kita menginginkan cucu?" Menurut Yoongi nasibnya begitu malang, karena harus menikah diusianya yang masih muda dengan dosen tampan duda anak satu dikampusnya.