"Mom tuapin bubul."
Si kecil membuka mulutnya bersedia menerima suapan dari mama barunya itu. Tapi namanya juga Yoongi ia malah menatap anak itu dengan tatapan kesel. Pagi ini Yoongi benar benar seperti seorang ibu yang harus menyediakan susu, sarapan dan menjaga anak kecil yang rambutnya di kepang dua itu tanpa rela. Karna terlalu sibuk Yoongi sampai harus mengingkat poninya seperti apple agar tidak menutupi matanya. Selesai membuat susu untuk Yeji ia harus memasak sarapan. Sedangkan pada awalnya Yoongi ingin menikmati libur kuliahnya hari ini seperti hari hari libur sebelum ia menikah dengan dosennya itu. Tapi semuanya hanya tinggal harapan saja.
"Kamu kan masih punya tangan suapin aja sendiri." Acuh Yoongi sambil mengunyah roti.
"Mom tuapin eji. "Kedua matanya membentuk puppy eyes yang menggemeskan. Akhirnya Yoongi luluh sambil merungut tidak jelas ia mulai menyuapi Yeji bubur.
"Kamu setiap sarapan harus disuapin begini?" Tanya Yoongi sambil menyuapi bubur ke dalam mulut anak kecil itu yang sekarang tersenyum manis padanya. Yeji menganggukkan kepala. Karna memang setiap pagi Jimin akan menyuapi Yeji sarapan dan memastikan Yeji dalam kondisi yang baik lalu mengantar Yeji ke tempat penjagaan anak anak. Bisa di bilang sejak kehilangan ibunya Yeji sepenuhnya diasuh oleh Jimin dengan penuh cinta dan sayang.
"Pantesan manja. " Gumam Yoongi sambil menunggu Yeji mengunyah dan menelan bubur ayam didalam mulutnya.
"Tenapa mom malah malah?" Tanya anak kecil itu selesai menelan buburnya.
"Karna kamu dan daddy kamu sangat menyebalkan. Sudah berapa kali aku bilang aku bukan ibumu. Jangan panggil aku mom. Aku laki laki bukan perempuan." Omel Yoongi.
Yeji anak berusia 3 tahun itu memiringkan kepala ia tampak berfikir keras. " Mom bukan pelempuan? "Tanyanya memastikan. " Capi mom canci masam eji. " Kadang kadang Yoongi harus mengambil waktu untuk mengerti apa yang anak kecil itu bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [Minyoon]
FanfictionCOMPLETED [ Mpreg ] "Bagaimana kalau orangtua kita menginginkan cucu?" Menurut Yoongi nasibnya begitu malang, karena harus menikah diusianya yang masih muda dengan dosen tampan duda anak satu dikampusnya.