On previous chapter
"Maksudku, aku ingin berada di sisimu, menjagamu dan melindungimu. Itu saja. Aku bukan dia dan tidak akan seperti dia. Percaya aku. Kamu sedang hamil dan butuh nutrisi. Aku tidak ingin kamu sakit." Sehun mendekati Jisoo dan dalam persekian detik tubuh mungil itu sudah jatuh dalam pelukannya.
Damai dan tenang itu yang Jisoo rasakan. Entah kenapa berada dalam pelukan Sehun membuat Ia seperti terhipnotis. Ingin rasanya Jisoo membalas pelukannya tapi Ia mengurungkan niatnya. Ia tahu bagaimana perasaan Sehun padanya tapi sayangnya dia adalah adik Min Yoo.
Maafkan aku...
------------------------------------------------------------------
Sebenarnya Jisoo enggan mengikuti kenginan Sehun untuk makan siang bersama terlebih lagi mengingat apa yang terjadi tadi di ruang kerja Sehun. Benar-benar sangat memalukan. Hal terbodoh yang pernah Ia lakukan, apalagi bukan haknya untuk mengetahui urusan pribadi Sehun.
Sepanjang perjalanan menuju restoran beberapa kali Sehun melirik Jisoo yang duduk di sampingnya. Wajahnya terlihat muram seperti ada beban berat yang dipikirkannya. Ingin rasanya Ia menggenggam tangannya, memberikannya kenyamanan dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja selama ada dia yang akan menjaga dirinya.
Tapi Sehun tahu itu hanya keinginan dan keegoisan dirinya karena Ia mencintainya, cinta. Kata yang belum pernah Ia ucapkan pada Jisoo. Kata tulus dari hati yang Ia pendam sejak dulu, setelah Jisoo bertunangan dengan MinYoo.
Mereka sampai di restoran yang jaraknya tidak jauh dari rumah sakit tempat Jinah praktek. Sehun sengaja memilih searah dengan rumah sakit agar tidak terlambat sampai di sana.
"Oppa, apa yang enak? Oppa, pilihkan saja untukku," gerutu Somi berulang-ulang kali membolak-balik buku menu makanan. Sehun tidak menjawabnya, dirinya juga fokus memilih menu makanan.
Apa ya makanan yang cocok untuk wanita hamil?
"Oppa.... Oppa..." Somi mulai kesal karena Sehun tidak menanggapinya akhirnya Ia hanya memperhatikan Jisoo yang terlihat tidak berselera, hanya membolak balik menu makanan.
"Jisoo Eonnie, kita makan Kobe steak saja bagaimana? Sepertinya yummy," ajak Somi. Panggilan Jisoo eonnie membuat Jisoo menatap wajahnya dengan tanda tanya. Jujur saja keakraban mereka hampir bisa dibilang zero dan Ia tidak pernah memposisikan orang yang baru dikenalnya pun dengan panggilan akrab. Ia juga bukan tipe orang yang mudah akrab apalagi dengan karakter Somi yang berbanding terbalik dengan sifatnya.
"Tidak, aku sedang tidak ingin makan steak. Kalau kamu mau, kamu saja yang pesan," elak Jisoo.
"Jisoo tidak boleh makan steak. Kamu coba ini saja. Aku pernah makan rasanya enak." Sehun menunjuk satu menu pada Jisoo. Muka Somi memerah karena sikap Sehun yang tidak menghiraukannya terlebih lagi permintaan dia yang sebelumnya tidak dijawab oleh Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
* Marriage * [HunSoo's Story]
Romansa"Apa dia milikku?" "Apa? Apa yang kamu katakan?" "Kamu mendengarku dengan jelas, Jisoo. Apakah dia anakku? "Apa jawaban yang kamu inginkan, Sehun?" Beautiful Cover by @andearr .many thanks, dear ^^