"Feeling setiap manusia itu ada, dan memang bekerja. Hanya saja, yang membedakannya, ada feeling yang kuat dan feeling tidak kuat."
*****
Minggu pagi ini sangat cerah, membuat semua orang semangat melakukan macam macam aktivitas diluar rumah seperti, menyiram tanaman, jalan jalan, jogging, berjemur, dan masih banyak lagi. Tapi berbeda dengan kedua gadis remaja yang masih terlelap di bawah selimut.
Pagi ini Vera memasak sendirian, biasanya ada Nasha yang akan membantunya, tapi sampai sekarang Nasha belum juga bangun dari mimpinya. Vera menggelengkan kepalanya ketika melihat kedua gadis yang ingin dibangunkan nya sudah bangun dan berjalan gontai dengan wajah bantal dan juga sambil menguap ke ruang makan.
"Makanya, kalau disuruh tidur ya tidur. Jangan ngeyel," Sindir Vera membuat Zana cengengesan karna aksi begadang diam diamnya ternyata ketahuan.
"Maaf tan, abis kita pengen banget nonton drakor nya," Kata Zana sambil nyengir nyengir tak jelas.
"Kok kita? Lo aja kali Zan, gue udah bilang gak usah tapi lo ngajakin terus," Sindir Nasha sambil melirik kesal ke arah Zana yang cengengesan.
"Udah udah, sekarang cuci muka sana! Masa mau makan mukanya ileran?" Ejek Vera membuat kedua remaja cantik itu berlari mencuci muka.
Vera memandang sendu mereka. Melihat keduanya sangat dekat sudah seperti saudara, membuat dia sangat senang. Tapi, sebentar lagi Nasha pergi, ia yakin keduanya akan sangat saling merindukan. Vera hanya berharap persahabatan Nasha dan Zana tetap awet walaupun mereka dipisahkan oleh jarak.
*****
"Nas! Kembaran lo udah lahir nih!" Teriak Zana membuat Nasha bingung dan menyusul Zana.
"Kembaran gue? Siapa?" Gumam Nasha pelan sambil berfikir maksud Nasha.
"Mana kem-"
"Ini kembaran Nasha yang baru saja lahir!! Yeayyyy!" Zana memotong ucapan Nasha sambil menunjuk ke arah tanaman rumah SpongeBob milik Vera yang baru saja berbuah kecil. Hal itu sukses membuat Nasha menatap kesal sahabatnya itu.
"Tau ah! Serah lo deh serah. Untung gw sayang sama lo," Kata Nasha sambil menatap kesal Zana.
"Uluh uluhhh Nanas nya Zana sayang sama Zana cieee. Zana sayang nanas juga,"
"Tapi Zan, saking sayangnya gue ke lo, rasanya gue pengen banget nyiram lo," Ucap Nasha sambil menyiram Zana setelah Zana melepas pelukan mereka tentunya.
Zana yang terkejut langsung menatap Nasha dengan tatapan kesal karna wajah dan pakaiannya basah. Zana segera mengambil selang air yang lain lalu menyiram Nasha kembali. Tak berhenti disitu, Nasha segera membalas Zana kembali. Hingga, jadilah perang air antara Nasha dan Zana di halaman rumah Vera.
Vera yang baru saja selesai menyiapkan cemilan untuk kedua gadis itu, terkejut melihat mereka berdua tengah perang air. Vera kembali menggeleng melihat tingkah mereka. Jika mereka sudah bertemu, ada saja tingkah mereka yang buat orang lain geleng geleng. Berbeda jika mereka tidak bertemu, mereka akan tenang sekali.
"Heh! Kalian berdua! Kalian tante suruh untuk menyiram bunga bukan saling menyiram! Cepat mandi sana!" Omel Vera membuat kedua gadis itu langsung berlari kedalam rumah.
*****
"Sha, lo ke Jakarta 2 minggu lagi kan?" Tanya Zana dengan wajah sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For The Last
Fiksi UmumSlow update ••••••••••••••• "Adakah hal yang begitu kamu nantikan disetiap waktumu?" "Ada," "Apa itu?" "Bahagia." ••••••••••••••• Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis dan seorang pria yang begitu mengharapkan kebahagiaan. Dunia begitu sempi...